Kenali 5 Tren Teknologi HRD Saat Ini

Bekerja di bidang pengembangan sumber daya manusia atau human resource development (HRD) tentu harus mengimbangi kebutuhan karyawan yang dinamis seiring perkembangan zaman.

Salah satu hal yang paling terasa perkembangannya adalah sistem Human Resources Information System (HRIS) . Yakni, teknologi untuk memudahkan pengguna dalam menyimpan dan mengakses data karyawan dengan mudah, di mana saja dan kapan saja.

Banyak alasan, mengapa HRD era ini harus menggunakan sistem Human Resources Information System (HRIS). Salah satunya, perihal akurasi data dan kepraktisannya.

Lalu, apakah Anda sudah menggunakan teknologi terkini untuk menjalankan tugas sebagai HRD?

Karena itu, kenali apa saja kebutuhan HRD era sekarang, termasuk hal-hal yang dibutuhkan HRD di era 2020 ini. Inilah 5 tren teknologi HRD  berdasar sistem HRIS saat ini yang perlu Anda ketahui:

1. SDM dengan lokasi & waktu kerja fleksibel
Saat ini, banyak karyawan yang mengidamkan sistem kerja lebih fleksibel. Sebab, melihat kondisi pasar dan tren saat ini, pemasaran sudah harus dilakukan dengan cara yang praktis dan lebih dekat dengan masyarakat.
Namun, permasalahan yang sering menghantui HRD adalah, bagaimana cara untuk memantau kinerja karyawan yang berada di berbagai lokasi atau memiliki mobilitas tinggi.

Karena itu, HRD harus mengaplikasikan absensi online untuk sistem kehadiran bagi karyawannya. Teknologi absensi online ini sudah banyak diaplikasikan oleh perusahaan karena manfaatnya yang berlimpah.

Selain lebih mudah, pemantauan terhadap kinerja karyawan di mana saja dan kapan saja juga lebih mudah serta akurat.  

2. Sistem rekrutmen jarak jauh
Terbiasalah dengan era sekarang yang dimudahkan dengan keberadaan internet. Berkas lamaran yang dulunya dikirimkan via ekspedisi ke kantor, kini sudah beralih menggunakan surat elektronik atau email.

Bahkan untuk melanjutkan proses rekrutmen, HRD bisa melakukannya via online. Misal, menggunakan aplikasi untuk melakukan wawancara online. Cukup dengan web cam atau video call, kini HRD bisa melakukan rekrutmen secara digital di depan PC/komputer saja.

3. Teknologi cloud
Anda harus menyadari bahwa teknologi cloud sangat dibutuhkan perusahaan, termasuk untuk perihal pengelolan sumber daya manusia (SDM). Secara garis besar, teknologi cloud adalah pengelolaan data yang berbasis internet.

Sehingga, data tersimpan aman pada suatu jaringan yang pada umumnya disebut cloud. Sudah banyak pengembang yang kini menyediakan layanan berbasis cloud ini. Bagian HRD akan lebih aman dan mudah mengelola sumber daya manusia (SDM). Hal ini tentunya membuat perusahaan menghemat biaya dan tenaga dalam pengelolaan SDM.

4. Serba mobile (berhubungan dengan ponsel)
Kita semua menyadari, bahwa segala hal yang kita lakukan pasti erat kaitannya dengan ponsel. Semua aktivitas kita, bahkan hamper 80 persen berada dalam satu genggaman. Hal ini juga berpengaruh pada tren HR masa kini, yakni melakukan monitoring karyawan menggunakan aplikasi mobile.

Kini HRD membutuhkan aplikasi mobile yang mempermudah kinerjanya dan karyawan perihal absensi. Dengan aplikasi mobile, karyawan mudah mengajukan cuti, lembur, hingga absensi via ponsel. Sedang bagi HRD sendiri, aplikasi mobile ini berguna untuk melakukan monitoring absensi, kinerja lapangan dan persetujuan berbagai hal (izin, cuti, sakit, absensi, scan GPS, dll) yang diajukan karyawan dengan cepat. Sehingga, pengelolaan data lebih akurat, cepat dan diakses secara real time (secara langsung sesuai waktu kejadian).

5. Komunikasi elektronik
Saat ini komunikasi lebih cepat dilakukan dalam satu wadah komunikasi elektronik. Banyak aplikasi perpesanan  yang digunakan perusahaan untuk melakukan komunikasi lebih cepat.

Karena itu, tren komunikasi saat ini adalah melalui wadah atau platform komunikasi elektronik. Perusahaan tinggal menentukan, aplikasi perpesanan apa yang diinginkan dan mereka sudah bisa melakukan komunikasi dengan cepat.
Meski demikian, ada beberapa kali pertemuan dan komunikasi yang harus dilakukan tatap muka untuk meminimalisir kesalahan komunikasi.

Bila Anda adalah seorang yang bekerja di bagian HRD, maka pastikan sudah mengikuti tren HR terkini ini.  Anda bisa mulai mengubah budaya kerja dan pengelolaan HRD di perusahaan Anda. Karena untuk  mempertahankan perusahaan dengan SDM yang baik adalah bisa mengaplikasikan berbagai hal secara dinamis, sesuai perkembangan zaman.

Keluarga Wajib Tahu! 5 Aktivitas Seru Saat Stay At Home

Melakukan aktivitas dari rumah seperti belajar, bekerja, beribadah, maupun berbelanja, merupakan langkah untuk mengurangi persebaran Covid-19. Namun, hal ini bisa menimbulkan kejenuhan tersendiri bagi seluruh anggota keluarga di rumah.

Apalagi, kebijakan stay at home diberlakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Terlebih lagi, saat akhir pekan tiba tentunya banyak orang yang ingin menghabiskan waktu untuk beraktivitas di luar rumah. Bisa jadi kebijakan ini menimbulkan dampak psikologis bagi anggota keluarga.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar stay at home tetap bisa menyenangkan? Simak 5 aktivitas seru agar tidak jenuh saat stay at home:

  1. Ajak keluarga menonton film bersama

Menonton film bersama adalah aktivitas yang biasa dilakukan baik di rumah. Stay at home adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan melihat film. Kalau begitu, kamu bisa membuat suasana melihat film seperti di gedung bioskop, dengan cara meredupkan cahaya di dalam ruangan atau membuat proyektor mini dari alat sederhana seperti kardus sepatu dan kaca pembesar. Pasti, menonton film bersama akan lebih menyenangkan.

  1. Berkebun dengan hidroponik

Berkebun bisa menjadi aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah. Dengan menanam tanaman teknik hidroponik yaitu teknik menanam tanpa media tanah dan tidak memerlukan banyak ruang. Caranya cukup mudah Anda hanya perlu menyiapkan botol, kain flannel atau sumbu kompor, air, nutrisi, dan bibit tanaman. Selain bisa belajar menanam dengan mudah, tentunya hasil tanaman bisa dinikmati bersama.

  1. Hias rumah

Aktivitas membersihkan rumah saat stay at home bisa menjadi pilihan untuk menghindari kejenuhan. Akan tetapi, jika membersihkan rumah dilakukan dengan kegiatan menghias rumah pasti akan memberikan suasana baru di lingkungan rumah. Anda bisa mengajak anggota keluarga untuk menghias rumah sesuai dengan yang mereka inginkan. Tentunya dengan bahan yang mudah seperti dari kertas lipat maupun botol bekas.

  1. Berkreasi dalam memasak

Memasak adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga di rumah bersama-sama. Ajak seluruh anggota keluarga untuk membuat masakan unik seperti kue dengan berbagai ekspresi maupun mencoba resep masakan sederhana tapi menarik. Dengan hal ini tentunya seluruh anggota keluarga dapat berpartisipasi dan menikmati hasil masakan yang sudah dibuat bersama.

  1. Berkumpul bersama

Bercerita atau bersenda gurau bisa menjadi aktivitas untuk mendekatkan setiap anggota keluarga saat berada di rumah. Apalagi jika Anda memiliki cerita pengalaman seru seperti cerita seram, Anda bisa menceritakan sambil meredupkan cahaya dan menyalakan cahaya lilin. Pastinya kegiatan ini akan mendekatkan anggota keluarga satu dengan yang lainnya.

Ayo lakukan 5 aktivitas seru di atas untuk menghindari kejenuhan stay at home. Selain itu Anda juga bisa membangun kedekatan keluarga.

Anda juga bisa tetap produktif saat bekerja dari rumah (work from home) dengan menggunakan aplikasi FiO dari Fingerspot. Dapatkan penawaran spesial Super Deal Fingerspot.iO gratis voucher 1 juta + diskon 50% + gratis mesin absensi.

  • Apabila transaksi Anda kurang dari 1 juta maka GRATIS Fingerspot.iO selama 1 tahun.
  • Jika transaksi lebih dari 1 juta manfaatkan diskon 50% juga dari kami.

Dapatkan juga GRATIS mesin Revo W-202BNC dengan nominal transaksi Rp. 2,5 juta atau lebih dan jika nominal transaksi Anda mencapai Rp. 4 juta atau lebih dapatkan GRATIS mesin Revo WF-206BNC.

 

Selain untuk ABSENSI KARYAWAN, absensi online Fingerspot.iO / aplikasi FiO juga bisa untuk SALES CANVASSING dan GUARD PATROL!

Orang Terdekat Remehkan Wabah Corona? Begini 5 Cara Meyakinkannya

Orang Terdekat Remehkan Wabah Corona? Begini 5 Cara Meyakinkannya

Meski virus Corona atau Covid-19 terbilang menjadi wabah yang berbahaya, ternyata masih ada diantara masyarakat yang meremehkannya. Celakanya, pihak yang meremehkan ini justru tidak mengindahkan himbauan terkait pencegahan atau pemutusan rantai persebaran virus Covid-19. Kebanyakan dari mereka, enggan melakukan social distancing atau yang sekarang istilahnya diubah oleh World Health Organization (WHO) menjadi physical distancing.

Bagaimana bila diantara itu adalah orang terdekat Anda?
Maka ini menjadi tanggung jawab Anda untuk meyakinkan mereka agar lebih peduli dengan aksi dan himbauan atas pencegahan persebaran virus Covid-19.

Gunakan 5 cara ini untuk meyakinkannya melakukan social distancing atau physical distancing:

  1. Uraikan fakta tanpa bersikap mengadili
    Jangan ragu mengajak orang terdekat Anda untuk berbicara dan menguraikan berbagai fakta tentang bahaya Corona atau Covid-19. Kumpulkan data dan fakta dari intansi atau organisasi terpercaya tentang wabah ini. Yakinkan, bahwa Anda memperdulikan mereka. Dibandingkan Anda mengajak mereka dengan kalimat “Harusnya kamu melakukan social distancing ….,” akan lebih baik bila mengajaknya dengan kalimat yang empati seperti “Saya khawatir bila kamu tidak melakukan social distancing, maka ini akan membahayakan dirimu dan lainnya,”. Kalimat ajakan dengan pesan empati, akan lebih mudah diterima.
  2. Menanggapi argumen dengan tenang
    Tidak menutup kemungkinan bila orang terdekat Anda akan menolak ajakan untuk melakukan social distancing. Karena itu, bersiaplah menanggapi argumen mereka dengan fakta dan jawaban yang logis.
    Sebagai orang yang dekat dengan mereka, pasti Anda sudah mengetahui dan memahami karakternya. Sehingga, hal-hal yang mungkin akan mereka bantah bisa Anda hadapi dengan jawaban yang tepat. Ingat! Untuk tetap tenang dalam menghadapi setiap argument mereka.
  3. Fokus pada hal yang mereka pedulikan
    Untuk mengajak orang terdekat Anda melakukan social distancing, maka dekati mereka dengan mengedepankan hal yang sangat mereka pedulikan. Misal, bila mereka peduli dengan orangtuanya, maka Anda bisa menjelaskan bahwa virus ini sangatlah rentan dengan orangtua. Jelaskan bahwa social distancing ini akan membantu menjaga orangtuanya tetap aman dari virus yang bisa terbawa dari luar.
    Bila kepedulian mereka lebih besar terhadap materi atau uang, maka Anda bisa mengingatkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan perawatan medis terkait penyakit ini sangatlah mahal dan menyita banyak hal.
    Jadi, pastikan hal-hal apa saja yang sangat dipedulikan orang terdekat Anda!
  4. Bandingkan virus corona dengan pandemi di masa lalu
    Bawalah mereka ke masa lalu, dimana pandemic dan wabah pernah membuat dunia sibuk menanganinya, seperti virus SARS di tahun 2009 hingga wabah flu babi yang telah merenggut banyak orang.
    Dengan membawa mereka pada sejarah pandemi masa lalu, maka bisa membuatnya belajar bahwa social distancing memang menjadi solusi.
  5. Akui bila social distancing sulit dilakukan
    Meskipun mengajak melakukan social distancing, akuilah bahwa hal ini memang sulit dilakukan. Yakinkan, bahwa semua orang mendapatkan dampak negatif dari wabah Corona ini.  Mungkin social distancing akan membatasinya untuk berdekatan dengan orang lain, namun upaya ini bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat bila semua orang bergerak dan memiliki komitmen bersama-sama melakukannya.

Bila orang terdekat Anda masih meremehkan pandemi Corona atau Covid-19 ini, setidaknya 5 upaya di atas sudah Anda lakukan untuk meyakinkannya. Semua hal ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama, jadi berusahalah untuk meyakinkan orang terdekatmu dalam menyukseskan social distancing.

Jangan Ikutan “Panic Buying”! Atau Kamu Dapat Memicu 4 Bahaya Ini

Apa kamu sedang dalam kepanikan yang luar biasa akibat mewabahnya virus Covid 19 atau Corona?
Bila memang kepanikanmu melebihi batas, baiknya mulailah menenangkan diri. Sebab, berbagai bentuk kepanikan berlebihan akan menyebabkan fenomena sosial yang justru memperkeruh keadaan seperti panic buying yang terjadi saat ini.

Fenomena panic buying ini justru menjadi wabah lain di lingkungan sosial, baik di belahan dunia maupun Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan panic buying?
Panic buying
merupakan fenomena membeli dan menimbun berbagai kebutuhan secara berlebihan yang kini menjadi tren akibat wabah virus Covid 19. Masyarakat yang dituntut melakukan berbagai aktivitas dari rumah seperti work from home, belajar dari rumah, belanja dari rumah, hingga semua hal dilakukan di rumah adalah pemicu fenomena ini.

Hal ini membuat mereka merasa harus menyediakan berbagai kebutuhan dengan cara yang brutal. Membeli dan menimbun barang secara berlebihan, bahkan diantara mereka bisa pergi dari toko satu ke toko lain hanya untuk membeli dan menimbun kebutuhan sehari-hari, akhirnya membuat stok  kebutuhan semakin menipis.

Mulai sekarang, hentikan untuk ikut “panic buying”! Karena hal tersebut akan memicu 4 bahaya ini:

  1. Boros
    Membeli barang secara berlebihan pastinya akan membuat Anda lebih boros dan bisa jadi tidak terpakai. Keinginan menimbun berbagai kebutuhan, pasti akan membuat kondisi barang menjadi tidak layak untuk jangka waktu yang lama atau justru tidak terpakai. Coba lebih bijak membelanjakan uang Anda, dan lebih tenang dalam menyiapkan kebutuhan.
  2. Terjadi krisis
    Hal yang mungkin terlihat menjadi langka dan bisa dibilang krisis stok adalah alat pelindung diri (APD) yang harganya kian meroket. Masker, sarung tangan plastik, sabun atau hand sanitizer, hingga jas plastik menjadi langka karena ulah panic buying yang dilakukan masyarakat. Bila permintaan semakin tinggi, maka bahan baku terkait juga akan langka dan menjadi krisis.
  3. Jadi penyakit yang menular
    Fenomena ini bisa jadi wabah baru bagi masyarakat. Bukan merupakan virus mematikan seperti Covid 19 atau Corona, wabah ini lebih ke gangguan psikis yang menular. Mantan Presiden American Psychological Association, Frank Farley menyebut, bila kelompok kecil melakukan panic buying maka orang lain akan terancam dan melakukan hal yang sama.
  4. Persaingan
    Fenomena ini melahirkan ‘psikologi survivalist’ yang membuat masyarakat harus bisa bertahan hidup dan melakukan segala cara untuk bertahan. Bila fenomena panic buying dibiarkan, maka kehidupan sosial masyarakat yang terganggu dan memunculkan persaingan tidak sehat yang menjadi ancaman besar.

Karena itu, hindari panic buying! Kamu bisa menghindari Covid 19 tanpa rasa panic. Mulailah dari diri sendiri untuk bijak membeli kebutuhan, dan tetap menjaga kondisi lingkungan sosial kita tetap stabil di tengah wabah Covid 19 ini. Karena kita harus tetap sehat jasmani dan rohani.

 

Solusi Jaga Produktivitas Karyawan Walau Kerja dari Rumah

Banyak pro dan kontra terjadinya lock down yang berakibat munculnya kebijakan bekerja dari rumah atau work from home. Banyak pihak yang setuju, adapun yang masih bingung menyikapinya. Khususnya bagi perusahaan yang masih ragu memberlakukan kebijakan work from home tersebut.

Apa yang membuat perusahaan jadi ragu?
Hal ini tentunya menyangkut performa kerja dan produktivitas karyawan ketika harus bekerja dari rumah (work from home).

Namun, perusahaan harus mematuhi keputusan melakukan lock down di beberapa titik lokasi persebaran Virus Corona untuk memutus rantai persebaran virus tersebut. Imbasnya, Work from home ini harus dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan memutus rantai persebaran Corona.
Lantas, bagaimana cara perusahaan tetap menjaga produktivitas karyawannya?

Absensi online Fingerspot.iO  jawabannya!
Menggunakan absensi online Fingerspot.iO, dapat membuat atasan bahkan owner dalam memantau kehadiran dan kinerja karyawan dari ponsel.
Dimana karyawan bisa melakukan scan kehadiran dengan scan GPS dan scan selfie yang secara real time terkirim ke ponsel atasan maupun owner.

Berbagai aktivitas karyawan dapat terpantau dari ponsel melalui aplikasi FiO yang bisa didapatkan di Google Playstore.

Kini, work from home bukan lagi penghalang karena produktivitas kerja tetap terjaga.  Tak hanya pemantauan kehadiran, menggunakan absensi online Fingerspot.iO juga memberikan banyak manfaat yang menunjang kebutuhan karyawan yang melakukan work from home.

Berbagai upaya terkait pencegahan persebaran Virus Corona seperti: work from home, lock down, hingga isolasi area ini harusnya tak lagi mengganggu laju bisnis bila menggunakan absensi online Fingerspot.iO.

Segera gunakan absensi online Fingerspot.iO dan dapatkan Diskon 50% untuk pengguna baru Fingerspot.iO!

Tunggu apa lagi? Gunakan Aplikasi FiO sekarang!
Dukung kebijakan kerja dari rumah (work from home) tanpa mengurangi produktivitas karyawan dengan App FiO.

Aplikasi FiO dapat digunakan tanpa mesin absensi, cukup scan GPS + selfie saja..

Untuk pengguna baru Fingerspot.iO, dapatkan voucher senilai Rp. 1 Juta (kode voucher: WorkFromHome) untuk penggunaan App FiO sebanyak 10 staf yang kerja dari rumah dan 1 pemilik, ditambah lagi sampai 2 mesin absensi wajah/sidik jari untuk staf lain yang kerja di kantor selama 1 tahun. Selain itu, ada tambahan DISKON 50% jika transaksi lebih dari Rp. 1 Juta.

 

Install App FiO sekarang juga! Unduh di sini.

 

7 Ways to Be A Good Employee

A good employee is a secret for being liked by your boss at your workplace. Moreover, as a good employee, you can show your eligibility for a promotion or raise. It occurs because the company assesses the employee based on their working quality.

Therefore, being a good employee is something that you do not get when you are at school. But, here 7 ways to be a good employee

1. Learn to be open to criticism

Sometimes many people are easy to be unhappy when they are criticized at work. But for being a good employee, we must receive criticism. By receiving criticism, we can know what our weaknesses and mistakes in our work. Through criticism, it can help us to be better for doing a job.

2. Have a good work ethic

A good working ethic can influence your attitude towards your work. It becomes important because you can show the strength of your character as a positive person to your co-workers and superiors. Furthermore, you can be viewed as a person who can be a good leader.

3. High working quality

Working quality can include task completion, project performance, etc. Through working quality, it can be identified as the value or the quality of our completed task. Co-workers, superiors, and employers are comfortable to recognize employee’s tasks based on their working quality.

4. Have a good relation

Having good relations with the other employees can influence when you finish your working task. Besides finishing your working task easily, you can also build good relations and communication for your co-workers, superiors, and employer. Having a good relationship can help you to be a good employee.

5. Effective teamwork

Effective teamwork can influence good communication between the other employees. Moreover, by effective teamwork, you can build a good relationship between the company and the other employees.

6. Loyal employee

Loyal employee refers to the employees who are dedicated to the growth of the company and have a powerful willingness to invest. For being a good employee, you must remember to be loyal to your company. By proofing yourself as a loyal employee, your employer can see yourself as a person who is fully dedicated to work.

7. Discipline

The last thing for being a good employee, you must be a disciplined employee. Sometimes being disciplined employee is very difficult, because you need to be on time for your attendance. Because of forcing being on time, you will need something practical to help you. Using an online attendance by phone can help you to scan your attendance by taking a selfie or scan GPS. As a result, you can keep your attendance on time, and you can be a good employee.

From now, you need to try 7 ways to be a good employee. Therefore, you can increase your work quality and accept a chance, for your career promotion and success.

#Onlineattendance #Employeeonlineattendance #FiO #Goodemployee

4 Risiko Sikap Over Protective Pada Anak, Begini Solusinya

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, terkadang niat baik mereka justru memberikan dampak yang buruk. Salah satunya adalah sikap over protective orangtua pada anaknya dalam berbagai hal.

Over protective adalah tindakan untuk melindungi sesuatu secara berlebihan dan cenderung mengekang atau memaksa sebuah keadaan.

Sebenarnya, apa saja risiko yang dapat timbul bila orangtua memiliki sikap over protective kepada anaknya?

1. Rasa tidak nyaman

Seseorang yang diawasi setiap waktu, pasti akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Hal ini juga akan dirasakan anak, bila Anda sebagai orangtua sangatlah over protective kepadanya.

Berikan kepercayaan
Saat anak diberikan kepercayaan, maka ia akan menjadi lebih nyaman dan terbuka dengan Anda. Jadi, stop untuk over protective, dan berikan ruang untuk anak melakukan hal sesuai keinginannya. Bantu arahkan, dan beri mereka kepercayaan.

2. Kurang kreatif

Anak yang selalu diarahkan dan dilindungi oleh orangtua secara berlebihan, membuat ia malas berkreasi. Hasilnya, anak bisa menjadi orang yang pasif dan tidak kreatif. Sebab, mereka terbiasa diarahkan dan tidak dapat memunculkan ide atau aspirasi mereka.

Jadilah pendengar yang baik
Sebagai orangtua, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak Anda. Hal ini akan membantu anak Anda lebih berkembang. Akan ada banyak ide kreatif yang muncul dan membuat anak lebih berkembang. Sebagai orangtua, dengarkan anak, arahkan dan berilah saran, bukan mengatur.

3. Terbiasa berbohong

Bila Anda adalah orangtua yang over protective, maka jangan heran bila anak menjadi sering berbohong. Mengapa? Karena mereka ingin terbebas dari setiap pertanyaan yang menyudutkannya.
Daripada lelah menjawab pertanyaan yang cenderung menghakimi, mereka akan memilih untuk berbohong untuk mengamankan diri.

Ajak berpendapat

Meski anak melakukan kesalahan atau berbohong, hingga melakukan tindakan yang tidak benar, maka tugas Anda adalah mengajak mereka untuk belajar. Ajaklah anak untuk berpendapat akan suatu hal, beserta penyelesaiannya. Buat mereka menghargai pendapat orang lain dan mempertimbangkannya. Yakinkan, bahwa tak semua hal yang dia lakukan adalah yang terbaik, adakalanya mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya.

4. Tumbuh kembang terbatas

Karena sering dibantu dan terbiasa diarahkan, maka anak akan menjadi seseorang yang tak mandiri. Hasilnya, ia menjadi susah percaya diri dan tidak bisa diandalkan.

Berikan kesempatan memilih minat
Ajak anak berdiskusi dan menentukan pilihannya. Biasakan ia menentukan pilihan dengan alasan yang tepat. Bantu anak mendapatkan pilihan terbaik dengan mengarahkan, bukannya menghakimi dan memaksa kehendak.

Itulah tadi 4 risiko dan solusi bila Anda terlanjur menjadi orangtua yang over protective. Daripada menjadi orangtua yang over protective, ada baiknya Anda bekerja sama dengan sekolah untuk memantau anak di sekolah.

Mengingat, saat ini sudah ada media komunikasi antara sekolah dan orangtua yang tersistem melalui absensi online. Dimana orangtua dapat berkomunikasi dua arah dengan pihak sekolah, dan mengetahui perkembangan anak di sekolah melalui data kehadiran anak via ponsel. Saat ini, sudah banyak sekolah yang memanfaatkan absensi online untuk mendukung komunikasi siswa dan sekolah.

Jadi, pilihlah cara terbaik dan bijak dalam mendidik anak.

#Absensisekolah #absensionlinesekolah #Kitaschool #absenkitaschool #StopOverProtective #overprotective #parenting

Wajib Tahu! 6 Jenis Bullying yang Mengintai Anak Anda

Saat ini kasus perundungan  atau yang lebih dikenal dengan bullying menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebagai orangtua, Anda harus waspada dan bisa menjaga serta mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang terhindar dari bullying. Terpenting, jangan sampai anak Anda justru menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Lantas, apa saja jenis bullying ini?
Waspadai, ada 6 jenis bullying yang harus diketahui agar terhindar sebagai pelaku maupun korban bullying:

1. Bullying fisik
Bullying fisik adalah perundungan menggunakan tindakan fisik untuk mengontrol korban. Bullying jenis ini adalah yang paling mudah diidentifikasi. Dimana si pelaku memiliki fisik yang cenderung lebih besar, kuat, dan agresif. Tindakan bullying fisik  ini berupa menendang, menampar, memukul, mendorong, meninju dan serangan fisik lainnya.

Bullying jenis ini bisa terdeteksi dengan mudah karena mudah dilihat. Karena itu, bila jenis bullying ini terjadi di lingkungan sekolah, maka bisa dilihat melalui poin pelanggaran (demerit point). Bahkan di zaman sekarang, orangtua dapat memantau poin pelanggaran anaknya via ponsel. Sehingga, orangtua dapat dengan cepat menegur anaknya bila melakukan tindakan yang merugikan orang lain ini.

2. Bullying verbal
Bullying verbal adalah perundungan yang dilakukan menggunakan kata-kata, kalimat, pernyataan, panggilan yang kurang pantas, atau bahkan sampai mengintimidasi korban.
Pelaku bullying verbal ini akan cenderung menghina dan meremehkan orang lain hingga korbannya merasa depresi dan putus asa.

3. Agresi Relasional
Bullying agresi relasional adalah tindakan manipulasi yang bertujuan mengasingkan/mengucilkan korbannya dari lingkungan. Pelaku bullying jenis ini sering mengucilkan orang lain dari suatu kelompok, memanipulasi situasi, menyebarkan desas-desus, merusak kepercayaan, hingga menyebar fitnah. Tujuan intimidasi agresif dari para pelaku ini adalah meningkatkan kedudukan sosial mereka sendiri.

4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan perundungan (bullying) yang terjadi di dunia maya. Pelaku bullying jenis ini melakukan tindakannya menggunakan internet, smartphone, atau teknologi lainnya untuk mengancam, mempermalukan, hingga melecehkan orang lain.
Contoh nyata cyberbullying ini diantaranya memposting berbagai hal di media sosial, internet dan sebagainya dengan konteks yang menyakitkan dan menghina orang atau kelompok lain.

5. Penindasan Seksual
Penindasan seksual adalah tindakan berbahaya dan memalukan yang dilakukan secara seksual. Bukan hanya tindakan meremehkan secara seksual, hal –hal yang melanggar norma seksual/pornografi, panggilan dan sebutan yang berbau konteks seksual pun menjadi jenis dari bullying penindasan seksual ini.

Korban bullying ini kebanyakan perempuan, dimana mereka mendapatkan komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, seksual, atau aktivitas seksual, hingga pesan pornografi atau biasa dikenal dengan sexting.

6. Bullying prasangka
Bullying prasangka adalah tindakan bullying yang mencakup semua tindakan bullying di atas. Pelaku ini, bisa melakukan berbagai jenis bullying pada 1 korbannya. Bahkan, beberapa pelaku ini justru menerapkan suatu peraturan dan mengintimidasi suatu kelompok untuk mengikuti aturan yang terkadang dinilai aneh oleh kabanyakan orang.
Misal, harus menggunakan baju yang sama, memiliki salam khusus, prilaku khas dan sebagainya bila tidak ingin mengalami kekerasan fisik atau psikis (hal ini mereka berikan dalam bentuk ancaman).

Kenali 6 jenis bullying di atas, dan hindari tindakan tersebut. Jangan sampai, justru anak atau bahkan Anda yang menjadi pelaku bullying itu sendiri.

5 Strategi Modern Menjaga Kedisiplinan Karyawan di Berbagai Lokasi

Anda harus tahu! Memantau kedisiplinan karyawan yang bekerja di banyak kantor, berbeda lokasi, dan memiliki mobilitas tinggi, bukanlah hal yang mudah.
Selain rawan kecurangan waktu kerja, pemantauan yang tidak efektif membuat penanganan atas tindakan yang melanggar kedisiplinan (indisipliner) menjadi lamban.

Karena itu, sebagai pengelola Sumber Daya Manusia (SDM) atau seorang HRD, Anda harus bisa mengetahui cara mengendalikan kedisiplinan karyawan yang berkerja di berbagai lokasi ini. Terlebih, bagi karyawan yang memiliki mobilitas tinggi dengan banyak kunjungan kerja.

Berikut ini, 5 strategi modern untuk menjaga kedisiplinan karyawan yang bekerja di berbagai lokasi:

 

1. Pantau kehadiran karyawan dengan sistem online
Jika hanya mengandalkan mesin absensi saja, mungkin Anda hanya akan mengetahui tindakan indisipliner ketika laporan absensi mulai tercetak.  Akibatnya tindakan indisipliner tidak bisa langsung ditangani dengan baik.

Karena itu, lakukan pemantauan kehadiran karyawan dengan sistem online. Anda dapat menghubungkan setiap mesin absensi di berbagai lokasi kerja dengan teknologi cloud, atau yang biasa disebut dengan absensi online.

Dengan menggunakan absensi online, Anda dapat memantau data kehadiran karyawan secara terpusat di manapun Anda berada. Karena semua data absensi di berbagai kantor, dapat Anda pantau secara langsung (real time).
Anda dapat mengetahui data kehadiran karyawan di berbagai lokasi dengan cepat dan saat itu juga. Karena itu, sistem online ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.

 

2. Menerapkan sistem absensi kunjungan kerja lapangan
Lalu bagaimana jika karyawan memang memiliki tuntutan pekerjaan yang berpindah-pindah tempat?
Biasanya terjadi pada karyawan yang bekerja di tim sales, teknisi, hingga surveyor. Para pekerja ini terkadang memiliki titik lokasi kunjungan yang banyak. Penting bagi Anda untuk menerapkan sistem absensi online dari ponsel.

Saat ini, banyak aplikasi mobile yang menyediakan fitur absensi dengan scan GPS dan selfie. Dengan cara ini, karyawan mudah dalam melakukan absensi kehadiran di mana saja dan kapan saja melalui ponselnya.

Selain bisa terpantau dengan mudah dan akurat, karyawan juga tidak harus kembali ke kantor, dan bisa langsung melakukan pekerjaan selanjutnya di tempat lain. Hal ini tentu menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan, dalam perihal efektivitas dan poduktivitas kerja.

Salah satu App Mobile (App FiO) yang menunjukkan data absensi karyawan.

 

3. Transparansi absensi
Bukan hanya di pihak HRD saja yang membutuhkan pembenahan agar kedisiplinan karyawan meningkat dan terjaga. Namun, harus ada sistem absensi transparan yang mendukung karyawan.

Karena itu, Anda harus memiliki sistem absensi yang bisa memperlihatkan data kehadiran yang bisa diakses oleh masing-masing karyawan. Aplikasi mobile yang menyediakan timeline atau peta kehadiran karyawan. Hal ini pastinya sangat membantu menciptakan transparansi absensi. Sehingga pihak-pihak yang memiliki pencatatan kehadiran yang salah, bisa langsung melakukan konsultasi dengan atasan dengan mambawa bukti kehadirannya.

 

4. Atur sistem pengajuan izin yang mudah dan akurat
Era modern saat ini, hal-hal yang bersifat fleksibel menjadi sesuatu yang diutamakan. Jika Anda memiliki karyawan dengan lokasi kerja berpindah-pindah dan tiba-tiba melakukan izin secara mendadak, maka aplikasi mobile dapat memudahkan Anda untuk tetap bisa memantaunya. Yakni, dengan fitur pengajuan izin. Karyawan tersebut dapat melakukan pengajuan izin di ponsel, dengan menyertakan bukti berupa foto atau file.

Dengan menggunakan aplikasi absensi online, setiap informasi karyawan bisa cepat sampai kepada Anda, serta tercatat dengan baik.

 

5. Olah absensi kehadiran secara online
Apa Anda masih menggunakan cara lama untuk mengambil data absensi di berbagai lokasi?
Masih dengan cara mendapatkan data absensi melalui email yang dikirim oleh setiap admin di kantor cabang, atau harus menunggu rekapitulasi data absensi dari setiap cabang?

Harusnya Anda beralih ke absensi online yang memudahkan mengambil data di setiap mesin absensi meski berada di berbagai lokasi, secara terpusat. Jadi, tanpa harus menunggu pihak ketiga untuk mengirimkan data yang ada di mesin.

 

5 cara di atas sangat cocok dilakukan di zaman modern ini. Bagaimanapun, Anda harus pandai dalam memilih sistem absensi yang mempermudah kinerja dan berdampak baik bagi perusahaan. Dengan 5 cara di atas, Anda tidak perlu lagi bingung memantau kedisiplinan karyawan walaupun terpisah jarak dan waktu.

 

7 Cara Membangun Kepercayaan Orangtua pada Sekolah

Tahukah Anda? Bahwa studi dari New York Times tentang pola asuh anak (parenting) mulai dari era 2015 sudah didominasi oleh orangtua dengan model modern parenting. Yakni, orangtua yang rela menggelontorkan materi demi pendidikan terbaik anaknya.

Bahkan orangtua menjadi lebih aktif dan teliti dalam menentukan pilihan bagi pendidikan anaknya. Termasuk identitas sekolah, pola asuh dan model pendidikan sekolah, hingga kecanggihan atau sistem modern yang bisa memberikan kemudahan bagi orangtua dalam memantau perkembangan anaknya.

Lalu, bagaimana cara untuk menciptakan sekolah yang mudah mendapatkan kepercayaan orangtua?
Sekolah memang membutuhkan School Branding yang baik. Terlebih di era digital yang memberikan banyak keuntungan dan kemudahan ini.

Anda bisa menciptakan sekolah yang sinergi, melalui 6 cara ini:

  1. Presentasikan program sekolah
    Ketika orangtua sudah memilih sekolah Anda untuk pendidikan anaknya, maka orangtua tersebut sudah menganggap sekolah Anda adalah yang terbaik.Suatu hal yang dapat memperkuat kepercayaan para orangtua adalah dengan mempresentasikan berbagai program yang sudah dibuat, saat pertemuan di awal tahun dengan para orangtua.
  1. Membuat dokumentasi lengkap kegiatan sekolah
    Jangan sampai lembaga pendidikan Anda hanya berlabel ungkapan manis tanpa adanya bukti. Orangtua dengan modern parenting sangat membutuhkan bukti nyata akan berbagai program yang dilakukan sekolah.
    Maka dari itu buatlah dokumentasi, laporan kegiatan, foto, video atau berbagai program menarik, seperti majalah, buletin sekolah dan media internal untuk di perlihatkan kepada para orangtua.
  1. Ciptakan lingkungan sekolah yang aman
    Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak yang terjadi di lingkungan sekolah, tentu saja membuat orangtua manaruh kekhawatiran. Maka dari itu, sebelum mereka menanyakan kasus seperti ini, maka beritahu orangtua tentang kemanan sekolah Anda.
    Anda bisa melakukannya dengan cara menyediakan fasilitas kemanan, seperti : satpam profesional, alarm keamanan, alat-alat keamanan pendukung, hingga sistem pendidikan dan komunikasi yang memadai untuk meminimalisir risiko. Mengingat, di jaman modern ini sudah banyak aplikasi komunikasi untuk sekolah yang bisa memantau aktivitas anak di sekolah, seperti penjemputan anak, status anak di sekolah, bahkan identitas penjemputnya.
    Jadi, mulai terapkan hal ini sekarang!
  1. Bangun School Branding di media sosial
    Orangtua akan semakin percaya dengan sekolah pilihannya, jika semakin banyak fakta baik yang bisa diakses masyarakat umum. Jaman sekarang media sosial, web, hingga blog merupakan cara cepat untuk menciptakan image atau membangun branding.
    Kelola media sosial sekolah Anda menjadi berbobot, edukatif dan mampu menceritakan keunggulan sekolah Anda. Selain mempu membangun kepercayaan orangtua terhadap sekolah, hal ini juga bisa menjadi salah satu starategi marketing. Orangtua yang sudah percaya dengan sekolah, akan menjadi orangtua yang loyal dan mudah berbagi informasi tentang sekolah anaknya di media sosial masing-masing.
  1. Komunikasi 2 arah dengan cara modern
    Jika Anda masih menerapkan cara lama untuk menyebarkan pengumuman, maka hal ini akan membuat orangtua lama mendapatkan info sekolah terbaru. Sudah saatnya, Anda menggunakan aplikasi untuk mengirimkan pesan atau info sekolah langsung ke ponsel orangtua.
    Saat ini, sudah banyak aplikasi mobile yang mendukung sistem komunikasi ini. Dengan menggunakan aplikasi ini, para orangtua akan lebih percaya dengan sekolah yang memiliki sistem komunikasi yang baik dan modern.
    Mengapa demikian? Karena hal ini berhubungan dengan pembaruan info terhadap anak-anaknya di sekolah. Selain cepat, teknologi ini juga dinilai efektif dalam meningkatkan interaksi orangtua dengan pihak sekolah.
  1. Menyampaikan laporan kehadiran anak secara berkala
    Kendala kebanyakan orangtua adalah susah mengetahui informasi tentang kehadiran anaknya saat di sekolah. Apakah sang anak sudah sampai di sekolah tepat waktu, pulang tepat waktu, berisitirahat dan kembali belajar tepat waktu, dan sebagainya.
    Jika sekolah bisa menyampaikan laporan absensi ini secara berkala kepada orangtua, maka hal ini menjadi salah satu keunggulan sekolah Anda.
    Maka dari itu, sekolah bisa menggunakan software absensi sekolah untuk menyampaikan laporan kehadiran atau absensi siswa secara online ke ponsel masing-masing orangtua. Baik laporan scan absensi harian, bulanan, hingga semester. Bahkan layanan absensi sekolah ini bisa memberikan banyak manfaat lain yang

Jika Anda ingin menciptakan sekolah yang ingin mendapatkan kepercayaan orangtua siswa, maka 6 cara sangat membantu. Segera laksanakan, karena orangtua dengan model modern parenting akan menyukai 6 hal tersebut.