Ketahui Perbedaan API Dan SDK Untuk Kembangkan Aplikasi Bisnis Anda

Pertumbuhan teknologi digital yang semakin pesat dan maju dalam dunia profesional bisnis turut membawa kemudahan dan kenyaman bagi para customer dalam menikmati dan memanfaatkan suatu produk baik dalam bentuk barang maupun layanan, serta bagi internal perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Tak ayal, kini banyak perusahaan yang berupaya keras dalam mengembangkan beragam software atau perangkat lunak sesuai kebutuhannya.

Continue reading “Ketahui Perbedaan API Dan SDK Untuk Kembangkan Aplikasi Bisnis Anda”

Produktivitas Dan Kepuasan Kerja Bisa Tingkatkan Laba Perusahaan

Mana yang benar, produktivitas kerja mempengaruhi kepuasan kerja, atau sebaliknya, kepuasan kerja berdampak pada tingkat produktivitas kerja?

Nampaknya hal ini masih menjadi perdebatan hingga sekarang, karena banyak riset yang telah dilakukan ternyata menghasilkan data yang berbeda-beda. Handoko (1995) mengibaratkan kontroversi hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja seperti mana yang lebih dulu muncul antara telur dan ayam.

Continue reading “Produktivitas Dan Kepuasan Kerja Bisa Tingkatkan Laba Perusahaan”

Cara Cegah Pemalsuan Absensi, Mudah Dan Ampuh

Memalsukan absensi adalah salah satu tindak kecurangan yang sering dilakukan oleh karyawan di berbagai perusahaan. Jika dibiarkan hal ini bisa sangat membahayakan perusahaan karena dapat menimbulkan kerugian materi dimana perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan yang tidak berkualitas, apalagi sampai harus memberikan uang lembur atau reward pada karyawan yang telah dengan sengaja memanipulasi data absensinya.

Continue reading “Cara Cegah Pemalsuan Absensi, Mudah Dan Ampuh”

Cara Tepat Memilih Metode Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan

Mengukur kinerja perusahaan keseluruhan merupakan hal yang sangat penting, salah satunya adalah untuk mengetahui pencapaian visi perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk dapat mengukur kinerja perusahaan, maka dibutuhkan metode yang tepat. Namun, bagaimanakah cara yang tepat untuk memilih metode pengukuran kinerja perusahaan? Berikut pembahasannya.

 

Definisi Kinerja

Untuk mengetahui definisi kinerja bisa merujuk pada pendapat ahli Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2008) yang menjelaskan bahwa secara luas kinerja merupakan bagaimana suatu proses kerja berlangsung hingga memberikan suatu hasil, bukan sebatas hasil kerja saja. Kinerja juga bisa dipahami sebagai hasil pekerjaan yang memiliki kaitan dengan tujuan strategis organisasi (perusahaan), kepuasan konsumen serta memberikan sumbangsih pada ekonomi.

Adapun dua dimensi penting dalam sebuah kinerja, yakni:

  1. Indikator yang Berkaitan dengan Pertumbuhan dalam Bisnis yang Ada
  2. Indikator yang Berkaitan dengan Posisi Perusahaan di Masa Akan Datang

 

Pengertian Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah sebuah proses penilaian peningkatan pekerjaan pada tujuan dan sasaran yang sebelumnya telah ditentukan oleh perusahaan.

 

Metode Pengukuran Kinerja

Berikut adalah beberapa metode pengukuran kinerja yang telah umum digunakan oleh berbagai perusahaan di dunia, antara lain:

  1. Balanced Scorecard (BSC)

Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh kaplan (1992) dan Norton (1996) ini lebih mengarah pada kerangka logis guna melakukan dan menyelaraskan program-program yang berfokus pada strategi, dengan menerjemahkan visi dan strategi unit bisnis ke dalam tujuan dan ukuran di 4 perspektif atau sudut pandang yang berbeda, yakni:

  • Perspektif keuangan

Dimana untuk mencapai kesukesan finansial maka perlu untuk mengetahui bagaimana cara menampilkan perusahaan di hadapan para pemegang saham.

  • Perspektif pelanggan

Guna mencapai visi maka perlu untuk mengetahui bagaimana cara menampilkan perusahaan pada konsumennya.

  • Perspektif internal

Agar pemegang saham dan konsumen terpuaskan maka perlu untuk mengetahui bagaimana proses usaha terbaik yang bisa dilakukan.

  • Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Untuk mencapai visi, maka perlu untuk mengetahui bagaimana cara untuk mempertahankan, merubah atau meningkatkan kemampuan perusahaan.

Dalam setiap perspektif visi dan srategi tersebut mutlak adanya penentun objek, pengukuran, target dan inisiatif.

  1. Performance Pyramid System (PPS)

Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Lynch dan Cross (1992) ini mengaitkan variabel kinerja yang berbeda dan dikontrol pada tingkat organisasi yang berbeda dengan mengacu pada 4 tingkat tujuan yang mengkaji efektivitas organisasi eksternal dan efisiensi nternal secara objektif dan dapat diukur, yakni:

  • Tingkat operasional
  • Tingkat departemen
  • Tingkat sistem operasional usaha
  • Tingkat unit usaha

Dimana tujuan dari sistem ini adalah untuk menemukan cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan tujuan sampai ke tingkat paling awal yakni tingkat operasional, serta menyampaikan kembali langkah-langkah yang perlu dilakukan sampai ke tingkat paling tinggi yakni tingkat unit usaha.

  1. The Tableu de Bord (TdB)

Metode pengukuran kinerja ini dijelaskan oleh Epstein dan Manzoni sebagai sebuah metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk memberikan informasi dan parameter untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Dalam metode ini ada 2 hal yang perlu dipehatikan, yakni:

  • Setiap sub unit memiliki tanggung jawab dan dasar penilaian objektif yang berbeda, sehingga setiap sub unit harus memiliki pengukuran kerja sendiri.
  • Kondisi keuangan tidak boleh dijadikan batasan indikator dalam melakukan pengukuran kinerja.

 

  1. Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES)

Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Pritchard memiliki dasar teori perilaku kerja yang memandang motivasi sebagai sebuah proses alokasi waktu dan karyawan ke seluruh tindakan dan tugas, dimana motivasi yang dimaksud merupakan hasil dari tindakan, produk, evaluasi, hasil dan terpenuhinya kebutuhan karyawan. metode ini dilakukan dengan 7 langkah, yakni:

  • Membentuk tim yang beranggotakan karyawan yang akan diukur, pengawas dan fasilitator atau orang yang memahami metode ProMES ini.
  • Mengidentifkasi tujuan unit.
  • Menidentifikasi setiap tujuan yang ditetapkan menggunakan indikator yang dapat dihitung secara kuantitatif.
  • Menetapkan kemungkinan.
  • Membuat sistem umpan balik.
  • Menanggapi umpan balik.
  • Memantau pelaksanaannya.

 

  1. Activity-Based Costing (ABC)

Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Johnson dan Kaplan (1980) ini lebih berfokus pada analisis biaya tidak langsung dalam perusahaan dan untuk mengetahui aktivitas yang menyebabkan munculnya biaya tersebut sehingga bisa digunakan untuk menilai harga produk, pengambilan keputusan produksi, pengurangan biaya overhead, serta peningkatan yang berkesinambungan.

 

  1. Sink and Tuttle

Metode pengukuran kinerja yang satu ini menjelaskan bahwa kinerja suatu perusahaan memiliki 7 kriteria kerja yang rumit dan saling berkaitan, yakni:

  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Kualitas
  • Produktivitas
  • Kualitas kehidupan kerja
  • Inovasi
  • Profitabilitas atau budgetability

 

  1. Theory of Constrains

Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Goldratt (1980) ini fokus pada proses perbaikan yang berkesinambungan untuk menilai kemampuan perusahaan dari segi laba bersih, ROI dan Cashflow, dengan cara:

  • Mengidentifikasi kendala sistem.
  • Memutuskan bagaiman memanfaatkan sistem kendala.
  • Tidak memprioritaskan hal lain di atas keputusan.
  • Meningkatkan sistem kendala.
  • Saat sebuah kendala rusak, maka kembali ke langkah awal.

Metode Apa yang Paling Tepat untuk Mengukur Kinerja Perusahaan?

Jika merujuk pada pendapat Stefan Tangen dalam Engelbert Christian (2010) bahwa sistem pengukuran kinerja yang baik merupakan sekumpulan ukuran kinerja yang menyedian informasi penting bagi perusahaan guna membantu mengelola, mengontrol, merencanakan dan melakukan kegiatan perusahaan, maka bisa diketahui bahwasannya karyawan memegang peranan penting dalam mengukur kinerja perusahaan karena memiliki peran penting dalam operasinal perusahaan.

 

Kinerja Karyawan Cermin Kinerja Perusahaan

Salah satu cara tepat dalam memilih metode pengukuran kinerja perusahaan adalah dengan  Mengukur kinerja karyawan. Agar dapat mengukur kinerja karyawan dengan mudah dan optimal, gunakan teknologi yang juga tepat, seperti:

  • Fitur Pantau Kinerja iO

Manfaatkan fitur Pantau Kinerja yang ada di aplikasi HRIS Fingerspot.iO yang dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang monitoring kerja karyawan dengan keunggulan sebagai berikut:

  1. Mudah dalam memantau kinerja karyawan dengan pengukuran berdasarkan data yang akurat.
  2. Pantau kinerja karyawan yang bekerja di kantor pusat, kantor cabang, rumah, lapangan atau dari mana pun lebih praktis pakai ponsel.

 

  • Face Recognition

Gunakan absensi face recognition dalam bentuk aplikasi mobile seperti Aplikasi App TimeFace atau fitur Face Recognition di App FiO yang dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Mencatat kehadiran karyawan kapan saja dan di mana saja tanpa harus menggunakan mesin absensi, sehingga lebih efektif dan hemat tanpa adanya biaya perawatan mesin absensi.
  2. Mudah pantau absensi kehadiran karyawan secara realtime di ponsel.
  3. Hanya butuh beberapa detik untuk absensi dengan metode face scanning yang lebih cepat, akurat dan higienis.

 

  • Pantau Lokasi

Manfaatkan fitur Pantau Lokasi Karyawan di Fingerspot.iO dengan berbagai kemudahannya, antara lain:

  1. Karyawan dapat dengan mudah mendapatkan notifikasi lokasi dimana karyawan tersebut berada.
  2. Manajemen perusahaan dapat dengan mudah memantau lokasi karyawan dalam bentuk timeline atau map di App FiO.
  3. Selain itu, manajemen perusahaan dapat memantau lokasi terkini karyawan dalam bentuk Maps Clustering sehingga dapat mengetahui detail lokasi karyawan.
  4. Manajemen perusahaan dapat melacak lokasi karyawan hingga 3 hari sebelumnya.

 

Fitur Geofences atau Pembatasan Lokasi di Fingerspot.iO bisa memberikan manfaat untuk:

  1. menunjang kelancaran aktivitas penjualan yang menyeluruh, yakni manfaat kemudahan pengukuran performa dan pencapaian target sales oleh karyawan.
  2. Lebih mudah untuk mengetahui tren perilaku dan minat pelanggan yang sangat penting bagi pengambilan keputusan langkah penjualan ke depannya.

 

  • Mesin Absensi Kekinian dari Fingerspot (Mesin Touchless dan WiFi)

Gunakan Mesin Absensi Fingerspot yang Touchless atau tanpa sentuh untuk mendukung higienitas karyawan saat melakukan pencatatan kehadiran kerjanya. Mesin absensi touchless Fingerspot ini juga dibekali dengan koneksi WiFi untuk kemudahan tarik data absensi dari mesin ke komputer menggunakan WiFi yang ideal untuk digunakan seluruh karyawan yang bekerja di kantor, pabrik, toko, restoran, salon, bengkel dan sebagainya, seperti:

  1. Revo WDV-204BNC
  2. Revo WFV-208BNC

Jadi Workaholic Karena Bangga Atau Terpaksa, Wajib Tahu Dampak Negatifnya

Fenomena Workaholic telah lama muncul di kalangan para pekerja yang anehnya banyak diantara mereka yang justru merasa bangga disebut sebagai seorang workaholic. Sebagian dari mereka menyamakan workaholic dengan kerja keras, padahal ini adalah dua hal yang berbeda. Apalagi konsep kerja keras juga sudah mulai tergeserkan dengan konsep kerja cerdas.

Selain ada kalangan pekerja yang bangga melabeli diri sebagai seorang workaholic, ternyata tidak sedikit pula yang terpaksa menjadi pekerja workaholic lantaran adanya tuntutan dari perusahaan tempatnya bekerja yang menerapkan konsep hustle culture dalam bekerja.

Hustle culture, seperti yang pernah dibahas dalam portal Taylor’s University, mengindikasikan sebagai suatu budaya kerja yang memaksa pekerja untuk bekerja lebih dari seharusnya oleh atasan, tujuan maupun situasi demi mencapai sesuatu. Perusahaan yang menerapkan konsep hustle culture memiliki kecenderungan untuk menuntut karyawannya tanpa mempedulikan waktu, situasi, kondisi dan beban kerja, yang penting adalah tercapainya tujuan bisnis, sehingga terbentuklah para karyawan yang workaholic atau gila kerja.

Apalagi di situasi pandemi, banyak perusahaan yang menjadikannya alasan untuk mempekerjakan para karyawannya di luar batas karena harus kejar profit dan menutup kerugian akibat dampak negatif pandemi pada bisnisnya. Namun, sebenarnya hal ini justru akan merugikan kedua pihak, baik karyawan maupun perusahaan.

Ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu tentang apa itu workaholic, ciri-ciri, dampak negatif serta cara mengatasinya.

 

Apa Itu Workaholic?

Workaholic adalah keadaan seseorang yang sedang kecanduan kerja dan merasa butuh untuk selalu bekerja. Workaholic juga sering disebut dengan istilah ‘gila kerja’. Bahkan menurut sebuah penelitian diketahui bahwa saat ini, sebanyak 7,8% orang di dunia telah masuk dalam kategori seorang yang workaholic.

 

Ciri-Ciri Workaholic

Seseorang bisa dikenali sebagai workaholic dari ciri-ciri yang terlihat, sebagai berikut:

  • Selalu Mengutamakan Pekerjaan

Selalu mengutamakan pekerjaan tanpa kenal situasi, waktu dan tempat. Bahkan saat libur pun masih menyempatkan diri untuk terus bekerja. Ini merupakan ciri-ciri seorang workaholic yang pernah dimuat dalam laman portal bisnis The Ladders.

 

  • Sibuk tapi Tidak Produktif

Seseorang yang workaholic sering telihat sibuk, bekerja lebih banyak dan lebih lama, namun cenderung tidak produktif, yakni hanya mementingkan kuantitas daripada kualitas kerja, karena sekedar ingin menyelesaikan banyak tugas yang merupakan tuntutan perusahaan maupun hanya untuk mempertahankan harga dirinya.

 

  • Perfeksionis

Ciri-ciri workaholic berikutnya adalah perfeksionis, dimana seseorang akan selalu terlihat serius bekerja, sangat fokus dan tidak mau diganggu dengan hal lain apapun itu karena selalu mendambakan hasil kerja yang maksimal, bahkan mendekati sempurna. Dari sikap ini seringkali memunculkan rasa kurang menghargai orang lain.

 

  • Sangat Ambisius

Tidak ada yang salah dengan menjadi seorang yang ambisius. Namun, pada seorang workaholic memiliki tingkat ambisius yang sangat tinggi, sehingga rela melakukan apapun demi tercapainya tujuan. Bahkan ia akan merasa stres jika gagal dalam mencapai tujuan tersebut.

 

  • Depresi Saat Tidak Bisa Bekerja

Selain stres saat tidak bisa mencapai tujuan yang diharapkan, seorang workaholic juga akan merasa stres ketika mendapati dirinya berada dalam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkannya untuk bekerja. Saat sakit misalnya, seorang workaholic akan tetap bekerja meski sedang dalam perawatan medis.

 

Dampak Negatif Workaholic

Ada beberapa dampak negatif dari workaholic yang bisa dialami karyawan dan juga perusahaan atau bisnis, yakni:

  1. Rawan Gangguan Mental

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Journal of Behavioral Medicine menemukan fakta bahwa semakin lama waktu bekerja, maka semakin mudah mengalami stres. Dalam riset lain yang dilakukan oleh Harvard Business Review juga mengungkap fakta bahwa mudah tersinggung, emosi, stres, depresi, gangguan tidur dan cemas menjadi kumpulan gangguan mental yang tidak bisa dikendalikan oleh seorang yang workaholic karena terlalu mengandalkan dirinya sendiri. Bahkan seringkali ia mudah tersinggung dengan candaan rekan kerja sehingga memperburuk suasana kerja dan akan berdampak pada kinerja tim yang kurang optimal.

 

  1. Mudah Sakit

Berdasarkan hasil studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO), bekerja terlalu lama atau lebih dari 55 jam dalam seminggu berdampak negatif pada kesehatan. Jantung koroner, darah tinggi, nyeri dada, stroke, diabetes, obesitas dan kolesterol merupakan masalah kesehatan fisik yang mudah dialami oleh seseorang yang workaholic. Hal ini dikarenakan menurunnya metabolisme tubuh akibat sering memaksakan diri untuk terus bekerja dan kurang istirahat. Bahkan, seorang psikolog Amerika Serikat dari Cleveland Clinic, Dr. Adam Borland, juga mengingatkan bahayanya bekerja tanpa batas dengan mengibaratkan seorang workaholic seperti mobil yang mencoba berjalan dengan bahan bakar yang sangat terbatas di dalam tangkinya, sehingga yang dilakukan tidak optimal bahkan berpotensi merusak mesin.

 

  1. Terganggunya Kehidupan Sosial

Sebuah penlitian yang dilakukan oleh American Psycological Association mendapati fakta bahwa seorang workaholic mempunyai lebih banyak konflik dalam kehidupan dan lingkungan kerja serta sulit merasakan kepuasan hidup bahkan tidak memiliki tujuan hidup jika dibandingkan dengan seorang yang tidak workaholic. Sedangkan riset lain yang pernah dilakukan oleh University of North Carolina mengungkap fakta bahwa tingkat perceraian dua kali lipat lebih tinggi pada rumah tangga dengan pasangan yang keduanya atau salah satunya merupakan workaholic. Penyebabnya disinyalir karena seorang workaholic cenderung tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain di luar urusan pekerjaannya, sehingga rawan berselisih paham. Hal serupa juga bisa terjadi di lingkungan kerja dimana terjadi selisih paham antar karyawan yang bisa menyebabkan terganggunya pekerjaan.

 

  1. Merugikan Perusahaan dan Bisnis

Jika perusahaan mengira bahwa dengan mempekerjakan karyawannya melebihi batas bisa menguntungkan perusahaan, maka ini adalah sebuah pemikiran yang salah. Contohnya, seperti fakta yang pernah diungkap dari penelitian Harvard Business Review, yakni dengan bekerja tanpa batas, maka karyawan akan lebih mudah mengalami gangguan fisik dan mental, sehingga justru akan meningkatkan biaya asuransi kesehatan perusahaan yang tentu merugikan. Selain itu, karyawan yang workaholic cenderung hanya meningkatkan kesibukan tanpa peningkatan produktivitas, sehingga hasil kerja tidak bisa optimal dan hal ini pun justru akan merugikan peusahaan dalam jangka panjang. Kualitas karyawan menurun, sulit untuk memunculkan kreativitas dan ide-ide segar, sehingga perusahaan sulit untuk berkembang. Seorang psikolog, Barbara Killinger dalam tulisannya bertajuk Psycology Today mengatakan bahwa seorang workaholic lebih rentan terkena sindrom burnout yang justru bisa menurunkan kualitas kerjanya.

 

Segera Atasi Workaholic dengan Tepat

Entah karena dorongan dari diri sendiri ataupun karena terdorong oleh adanya paksaan, bukan karena rasa dedikasi pada pekerjaan, maka workaholic atau kecanduan kerja bisa membahayakan kondisi sosial, kesehatan fisik dan mental, serta hasil kerja yang belum tentu bagus. Segera atasi dengan cara yang tepat, antara lain:

  1. Ciptakan Work-Life Balance

Sebisa mungkin bekerjalah dalam batasan waktu yang normal yakni 40 jam per minggu. Batasi pekerjaan, ubah prioritas dalam hidup seperti memikirkan pentingnya keluarga, serta beristirahat secara teratur. Lakukan hal-hal ini agar tercipta keseimbangan antara bekerja dan kehidupan pribadi. Bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Jangan lupa, untuk menikmati waktu istirahat yang berkualitas tanpa memikirkan pekerjaan, seperti tidur, menikmati makanan favorit, bermain game atau aktivitas lain yang disukai dan bisa menyegarkan tubuh dan fikiran.

 

  1. Realistis dan Percaya Diri

Belajarlah untuk tidak selalu mengatakan ‘iya’, katakan ‘tidak’ saat dibutuhkan. Tolak tugas kerja yang melebihi batas kesanggupan diri, atau proyek yang tidak memberikan dampak besar. Delegasikan tugas pada orang lain yang berkaitan, sadarilah bahwa kerja sama akan memberikan output yang lebih optimal daripada hanya selalu mengandalkan diri sendiri. Pahami pula bahwa tidak ada satu pun hal di dunia ini yang sempurna, sehingga wajar jika hasil kerja tak sepenuhnya seperti yang diharapkan. Daripada stres akibat rasa perfeksionis, akan lebih baik untuk lebih percaya diri dan realistis menerima apapun hasilnya dengan tetap berpikir jernih agar dapat mengusahakan langkah berikut yang lebih baik.

 

  1. Memanfaatkan Teknologi Aplikasi Personalia

Manfaatkan teknologi aplikasi personalia untuk membantu agar dapat bekerja secara cerdas dan lebih berkualitas, seperti dengan menggunakan aplikasi personalia Fingerspot.iO. Dengan aplikasi personalia Fingerspot.iO manajemen perusahaan bisa mempermudah karyawan keluar dari masalah workaholic serta menemukan keseimbangan kerja dan kehidupannya dengan tetap menjaga bahkan meningkatkan produktivitas dan kinerjanya, karena aplikasi personalia Fingerspot.iO dilengkapi dengan fitur-fitur, seperti:

 

  • Fitur absensi online dengan teknologi antifake GPS, notifikasi real-time, laporan kerja multi format via ponsel, dan menu Todo sebagai pengingat aktivitas kerja serta Fitur pengaturan jam dan jadwal kerja yang berguna untuk membantu memantau kinerja, produktivitas dan kedisiplinan karyawan secara akurat, serta membantu memastikan bahwa setiap karyawan bekerja secara terstruktur hingga batas waktu yang telah ditentukan.

 

  • Fitur pengajuan izin dan cuti yang fleksibel sehingga karyawan bisa lebih mudah mengajukan izin atau cuti untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya di luar urusan kerja, seperti ketika ada acara keluarga, ingin beristirahat, perawatan medis saat sakit, menunaikan ibadah atau acara keagamaan, atau sekedar ingin berwisata untuk penyegaran tubuh dan fikiran agar bisa kembali bekerja dengan penuh semangat.

 

  • Fitur perhitungan dan transaksi penggajian lengkap dengan kemudahan akses slip gaji online, serta fitur perhitungan BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan yang mudah dan praktis untuk mendukung penjaminan kesehatan seluruh karyawan, sehingga karyawan bisa lebih tenang dalam bekerja. Dan masih banyak lagi fitur-fitur lain yang dapat dimanfaatkan untuk membantu karyawan agar dapat bekerja secara sehat, lebih produktif dan berkualitas, bahkan meningkatkan performanya.

 

Dengan aplikasi personalia Fingerspot.iO manajemen perusahaan bisa lebih mudah dalam menunaikan tanggung jawabnya untuk menciptakan budaya kerja yang cerdas dan sehat bagi seluruh karyawan, sehingga tujuan bisnis lebih mudah digapai dengan tetap mengedepankan profesionalitas dan kebijaksanaan dalam dunia kerja.

Sistem Pembelajaran Di Tengah Pandemi – Ubah Tantangan Menjadi Kesempatan Dengan Teknologi

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat banyak pihak berbenah demi keberlangsungan suatu sistem yang selaras dengan kondisi saat ini. termasuk juga sistem pembelajaran. Sebagai salah satu hal yang terdampak hebat, dunia pendidikan harus terus berupaya keras dalam upaya memberikan hak pendidikan bagi setiap siswa dengan berbagai keterbatasan di tengah situasi pandemi.

Situasi pandemi menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan dunia pendidikan. Pandemi seakan memaksa sekolah, siswa dan orangtua untuk menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru dengan sekitar 80% pemanfaatan teknologi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa wabah virus corona telah menghambat aktivitas belajar mengajar yang semula bisa dengan leluasa dilakukan secara tatap muka. Namun kini harus beralih pada sistem pembelajaran jarak jauh secara online dengan pemanfaatan teknologi informasi. Di satu sisi ini merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah, baik guru atau tenaga pendidik beserta seluruh staf sekolah, siswa hingga orangtua atau wali siswa untuk segera belajar dan membiasakan diri dengan teknologi. Ini merupakan tantangan besar dalam sistem pembelajaran di tengah pandemi yang harus dihadapi.

Namun, dengan teknologi maka tantangan tersebut dapat diubah menjadi sebuah kesempatan menuju kemajuan pendidikan. Karena di sisi lain, munculnya tantangan adaptasi terhadap teknologi justru menjadi hal positif yang menandai adanya akselerasi pendidikan 4.0 seperti yang telah lebih dulu diadopsi oleh sistem pendidikan di berbagai negara maju. Bahkan, seorang Guru Besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany and Senior Experten Services (SES) Germany, Prof. Dr. Gerhad Fortwengel, mengatakan bahwa wabah virus corona justru menjadi katalis luar biasa yang mendorong dunia pendidikan semakin maju lewat pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

 

Sivitas Akademika Harus Mampu Menjadi Pembelajar Mandiri

Pandemi menjadi sebuah tantangan dalam mengembangkan kreativitas akan penggunaan teknologi sehingga bisa memberikan manfaat menyeluruh dalam upaya transmisi pengetahuan serta memastikan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Adanya teknologi dalam dunia pendidikan di tengah situasi pandemi merupakan kesempatan bagi semua pihak, yakni sekolah maupun siswa menjadi lebih berkompeten di abad ini. Menurut Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, outcome edukasi masa kini adalah tenaga pendidik dan siswa yang mampu memiliki keterampilan sebagai pembelajar mandiri atau self-directed learning yang merupakan keterampilan paling penting di abad ini.

Meski demikian, salah satu tantangan besar dalam pelaksanaan sistem pembelajaran jarak jauh adalah kondisi sivitas akademika yang belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran online seperti blended atau hybrid learning maupun yang bersifat full atau sepenuhnya online. Misalnya saja yang pernah terjadi dimana guru membuat materi pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan di-upload ke kanal Youtube tanpa memberikan label konten anak-anak karena ketidaktahuannya, sehingga gadget siswa yang di-setting hanya bisa membuka konten ramah anak, secara otomatis tidak bisa mengkases konten materi belajar tersebut. Memang akan lebih baik jika ada pelatihan bagi guru, staf sekolah, siswa dan orangtua mengenai penggunaan peralatan teknologi bagi kepentingan pembelajaran yang efektif. Akan tetapi, kemungkinan hal ini tidak bisa dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan atau sekolah karena adanya berbagai keterbatasan kondisi yang berbeda-beda. Oleh karenanya, guru, staf sekolah, siswa dan orangtua dituntut untuk menjadi seorang pembelajar mandiri dengan lebih banyak mencari tahu, belajar dan mempraktekkan sendiri berbagai alat teknologi untuk mengatasi kesulitannya dan menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran di tengah pandemi ini.

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan adanya teknologi berupa aplikasi penunjang sistem sekolah  yang mudah dipelajari, cepat dipahami dan nyaman digunakan oleh siapa pun agar dapat mempermudah staf sekolah, guru, siswa dan orangtua untuk bisa menjadi pembelajar mandiri.

 

Penyampaian Materi dan Komunikasi

Lebih dari sekedar perolehan ilmu pengetahuan, pendidikan juga tentang perolehan nilai, kerja sama dan kompetensi. Hal ini mudah dilaksanakan ketika sistem pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, namun hal ini cukup sulit diwujudkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Bagaimanapun juga, perubahan sistem pembelajaran dari luring (tatap muka) menjadi daring memang menuntut banyak penyesuaian.

Terutama bagi guru atau tenaga pendidik, selain menyampaikan materi pembelajaran, juga harus memastikan bahwa para siswa memahami materi pembelajaran yang telah diberikan, mampu bekerja sama dan meningkatkan kompetensi selama belajar di sekolah maupun di rumah.

Oleh karena itu, untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh yang efektif di tengah situasi pandemi ini diperlukan teknologi e-learning yang dapat memberikan manfaat menyeluruh seperti dalam hal manajemen sekolah, penyampaian materi belajar, penilaian, hingga komunikasi atau interaksi seluruh sivitas akademika mulai dari guru atau tenaga pendidik, seluruh staf sekolah, siswa dan wali siswa atau orangtua.

 

Ubah tantangan menjadi kesempatan dengan Teknologi

Dengan teknologi yang tepat maka staf sekolah, tenaga pendidik dan siswa beserta orangtua bisa saling bekerja sama dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul pada pembelajaran selama masa pandemi. Bahkan, juga bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas serta kompetensi baru melalui pembelajaran dan penguasaan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar yang lebih banyak dilakukan secara daring atau online.

Perlu diketahui, bahwa terdapat sisi baik lain dari implementasi sistem belajar jarak jauh atau sekolah online yakni sumbangsihnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai green nation, karena berbagai riset telah membuktikan adanya penurunan kadar emisi gas buang yang disebabkan oleh terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah selama pandemi, termasuk aktivitas sekolah. Dukungan sekolah dalam bentuk pengimplementasian sistem pembelajaran fleksibel yakni sekolah online seperti hybrid learning yang saat ini masih umum dilakukan bisa menjadi salah satu wujud nyata peran dunia pendidikan dalam mencetak generasi yang tak hanya cakap di bidang akademis, namun juga peduli terhadap masa depan bumi. Hal ini pun selaras dengan teori yang selama ini selalu diajarkan di sekolah, yakni menjaga dan melestarikan lingkungan hijau, alam atau bumi.

Dengan berbagai manfaatnya, maka sistem pembelajaran yang fleksibel ini harus didukung dengan melakukan Improvisasi demi memperoleh sistem pembelajaran terbaik dan paling efektif. Oleh sebab itulah FEdu.iO sebagai aplikasi penunjang sistem pembelajaran fleksibel terbaik di masa pandemi terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur yang mampu menjadi solusi terhadap setiap tantangan yang dihadapi agar proses pembelajaran bisa tetap berjalan lancar, efektif dan optimal tanpa mengabaikan keselamatan guru, staf sekolah, siswa dan orangtua dari bahaya covid-19.

 

Manajemen Sekolah Lebih Praktis Pakai FEdu.iO

FEdu.iO memberikan kepraktisan dalam pelaksanaan seluruh manajemen sekolah yang meliputi:

  • Kelola absensi siswa, guru dan staf sekolah dengan pemantauan dan rekap data absensi yang praktis dan akurat dari data absensi scan GPS yang bisa diakses di ponsel.
  • Penambahan data siswa baru, siswa naik kelas, siswa lulus, guru dan staf baru lebih mudah karena mendukung impor DAPODIK.
  • Kemudahan pencatatan inventaris sekolah dengan informasi lengkap.
  • Pendataan dan peminjaman buku perpustakaan yang lebih baik.
  • Pengelolaan tahun ajaran baru saat ini dan yang akan datang lebih mudah.
  • Pengaturan jadwal belajar dan jadwal ujian sesuai kebutuhan sekolah.
  • Pencatatan informasi kendaraan dan jalur yang dilewati siswa saat ke sekolah.
  • Pengelolaan keuangan dan pembayaran siswa yang bisa langsung diinformasikan ke ponsel orangtua.
  • Kemudahan staf resepsionis dalam mencatat setiap tamu yang datang ke sekolah.
  • Kelola dan pendataan kritik, saran dan aspirasi siswa, guru dan orangtua lebih profesional.

 

Penyampaian Materi Belajar Mengajar Secara Optimal dengan FEdu.iO

FEdu.iO memungkinkan penyampaian materi belajar secara optimal dari guru pada setiap siswa yang dilaksanakan saat luring (tatap muka) maupun daring (online atau jarak jauh) berkat adanya fitur berikut:

  • Guru mudah menyusun materi belajar-mengajar, tugas, soal-soal latihan dan soal ujian harian atau semester kemudian membagikannya di website iO sehingga semua siswa akan mendapatkan notifikasi dan bisa mengaksesnya kapan saja di mana saja via ponsel serta mengerjakan atau mengumpulkan hasilnya langsung secara online di web FEdu.iO.
  • Terintegrasi dengan aplikasi kelas virtual Zoom, Google Meet dan Youtube Live Streaming.

 

Penilaian Akademis dan Non-Akademis Siswa yang Objektif di FEdu.iO

Tak hanya nilai akademis, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) pun harus tetap memperhatikan adanya penilaian non-akademis atau sikap siswa. FEdu.iO memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan penilaian akademis dan non-akademis siswa bahkan dalam kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) semudah saat pembelajaran tatap muka (PTM), yakni:

  • Ujian online aman standar UN yang terintegrasi dengan teknologi Safe Exam Browser (SEB) yang anti curang.
  • Pencatatan laporan hasil belajar atau rapor siswa lebih lengkap dan praktis di web iO dan disampaikan langsung ke ponsel orangtua.
  • Kelola poin merit dan demerit siswa.

 

Komunikasi Efektif Sekolah dan Siswa Lewat FEdu.iO

FEdu.iO membuat komunikasi atau interaksi pihak sekolah dengan siswa atau orangtua lebih lancar di segala situasi dan kondisi secara digital, antara lain:

  • Penyampaian informasi kegiatan sekolah, jadwal belajar dan sebagainya secara cepat dan praktis ke semua siswa dan orangtua dengan akses langsung via ponsel.
  • Informasi hasil belajar atau rapor langsung ke ponsel orangtua.
  • Pengajuan izin guru, staf sekolah serta siswa realtime dan praktis via ponsel dengan adanya notifikasi.
  • Kemudahan akses informasi kenaikan kelas, kelulusan dan akselerasi siswa.
  • Akses informasi kamar dan nomor ruangan siswa sehingga orangtua lebih mudah memantau anak yang tinggal di asrama sekolah.

Sudah Direvisi – Saldo JHT Bisa Cair Penuh Sebelum Usia 56 Tahun

Terbitnya Permenaker 2/2022 menimbulkan polemik dan pada akhirnya memunculkan protes keras dari kalangan para pekerja atau buruh. Bagaimana tidak, di dalam Permenaker 2/2022 tersebut memuat aturan baru tentang pencairan iuran Jamsostek yang hanya bisa dilakukan saat peserta telah berusia 56 tahun (berlaku bagi peserta yang berhenti kerja karena terkena PHK, mengundurkan diri, atau karena meninggalkan Indonesia selama-lamanya), atau sebelum berusia 56 tahun tetapi mengalami cacat total atau meninggal.

Aturan tersebut dirasa begitu mengecewakan dan memperberat kondisi peserta karena pada umumnya peserta yang berhenti bekerja akan segera mencairkan seluruh saldo Jaminan Hari Tua (JHT) untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari sembari menunggu waktu untuk mendapatkan pekerjaan baru, atau ada juga yang menggunakannya sebagai tambahan modal usaha. Namun, dengan adanya Permenaker 2/2022 membuat para peserta kesulitan untuk bisa memanfaatkan JHT yang merupakan hak mereka.

Tak ayal beragam polemik muncul hingga protes besar-besaran seperti yang dilakukan oleh ratusan buruh yang tergabug dalam KASBI beberapa waktu lalu yang menuntut adanya revisi dan meminta Menaker untuk mengeluarkan aturan yang berisi 2 poin, yakni:

  1. Mencabut Permenaker 2/2022
  2. Memberlakukan kembali Permenaker Nomor 19/2015

Kini para peserta bisa bernafas lega karena tuntutan buruh tersebut telah didengar dan membuahkan hasil seperti yang mereka harapkan. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah menegaskan bahwa pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) dikembalikan ke Permenaker Nomor 19 Tahun 2015 yang berarti bahwa JHT dapat dicairkan secara penuh tanpa menunggu usia peserta mencapai 56 tahun seperti yang tertuang pada Permenaker 2/2022.

 

Syarat Pencairan JHT Terbaru

Pencabutan Permenaker 2/2022 dan pemberlakuan kembali Permenaker Nomor 19/2015 otomatis memungkinkan seluruh peserta yang sudah tidak bekerja bisa segera mencairkan seluruh saldo JHTnya.

Dalam aturan lama, yakni Permenaker Nomor 19/2015 tidak ada aturan batas usia pensiun pekerja yang dapat mencairkan JHT. Para pekerja yang juga merupakan peserta JHT dapat mencairkan JHT secara tunai dan sekaligus setelah melewati masa tunggu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat pengunduran diri dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini berlaku juga bagi pekerja yang terkena PHK, dimana mereka dapat mencairkan JHT secara tunai dan sekaligus setelah melewati masa tunggu 1 bulan yang terhitung mulai tanggal tekena PHK.

 

Dokumen Wajib untuk Pencairan JHT BP Jamsostek

Bagi pekerja yang ingin mencairkan saldo JHTnya, maka ada beberapa dokumen penting dan wajib dilampirkan sebagai syarat pengajuan pencairan saldo JHT BP Jamsostek, yakni:

  1. Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan
  2. KTP
  3. Kartu Keluarga
  4. Surat keterangan berhenti bekerja atau surat keterangan habis kontrak
  5. Buku rekening pada halaman yang tertera nomor rekening dan masih aktif
  6. Foto diri terbaru
  7. Khusus untuk klaim manfaat JHT dengan akumulasi saldo di atas Rp 50.000.000 maka wajib melampirkan NPWP.

 

Cara Mencairkan JHT BP Jamsostek

Proses pengajuan pencairan saldo JHT saat ini bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dicairkan secara langsung. Kedua, dicairkan secara online.

  • Pencairan JHT BP Jamsostek secara Langsung

Seperti yang telah dilakukan selama ini, pencairan saldo JHT BP Jamsostek bisa dilakukan oleh peserta secara langsung, yaitu mendatangi kantor BPJS setempat dengan langkah seperti di bawah ini:

  1. Siapkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan pencairan saldo JHT
  2. Aktifkan fitur GPS dan pastikan peserta berada di sekitar kantor cabang BPJS
  3. Lakukan scan kode QR di kantor cabang BPJS
  4. Isikan data lengkap pada kolom di formulir yang tersedia
  5. Upload seluruh dokumen persyaratan klaim
  6. Tunggu sampai mendapatkan notifikasi pengajuan
  7. Setelah mendapatkan notifikasi pengajuan, segera perlihatkan pada petugas untuk mendapatkan nomor antrean
  8. Tunggu sampai ada panggilan wawancara untuk verifikasi
  9. Setelah proses wawancara dan verifikasi dilalui, maka akan mendapatkan tanda terima
  10. Tunggu saldo JHT masuk ke rekening sesuai yang telah diisikan di formulir.
  • Pencairan JHT BP Jamsostek secara online

Selain dapat dilakukan secara langsung seperti biasanya, kini pencairan saldo JHT juga bisa dilakukan lebih mudah, praktis, tanpa kontak langsung di kantor BPJS, yakni dengan cara online dari mana saja, termasuk dari rumah. Di tengah pandemi ini nampaknya memang pemerintah berusaha memberikan kemudahan bagi para peserta yang ingin mencairkan JHT secara online dengan langkah sebagai berikut:

  1. Kunjungi laman lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id
  2. Isi data diri
  3. Upload seluruh dokumen persyaratan lengkap dengan foto berukuran tidak lebih dari 6 MB
  4. Lakukan konfirmasi pengajuan
  5. Tunggu informasi jadwal wawancara online yang akan dikirim melalui e-mail
  6. Akan ada petugas yang menghubungi untuk verifikasi data melalui wawancara video call
  7. Setelah proses verifikasi selesai maka saldo JHT akan dikirimkan ke rekening sesuai yang telah diisikan di formulir.

 

Program Kemudahan Lain bagi Peserta Jamsostek

Selain kemudahan dalam proses pencairan saldo JHT, pemerintah juga tengah berusaha memberikan berbagai kemudahan lain bagi para peserta yang tidak lagi bekerja. Seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, bahwa saat ini tengah berlaku Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) bagi para peserta yang terkena PHK. Dimana di dalam program ini terdapat 3 manfaat yang bisa didapatkan oleh peserta JKP, yakni:

  1. Uang tunai
  2. Akses ke informasi pekerjaan di situs pasker.id
  3. Pelatihan untuk skilling, upskilling dan

Dengan demikian, maka pekerja yang kehilangan pekerjaan dan terdaftar sebagai peserta Jamsostek berhak mendapatkan uang JHT dan JKP.

 

Itulah penjelasan mengenai revisi aturan terbaru untuk pencairan dana JHT BP Jamsostek yang berlaku saat ini. Sangat penting bagi HRD atau manajemen perusahaan untuk terus meng-update berita dan informasi terkait hak dan kewajiban pekerja di perusahaannya, termasuk dalam hal yang berkaitan dengan peraturan BPJS Kesehatan. Bukan tidak mungkin beberapa waktu ke depan akan terjadi perubahan-perubahan berikutnya terkait BPJS Ketenagakerjaan. Tapi, tidak perlu khawatir.. apapun perubahan kebijakan yang terjadi, urusan perhitungan BPJS Ketenagakerjaan akan selalu mudah dikerjakan dengan FingerspotOne.

 

Hitung Premi BPJS Ketenagakerjaan Mudah Pakai FingerspotOne

HRD harus mampu menjadi pihak yang bisa selalu diandalkan oleh perusahaan terkait pengelolaan karyawan, terlebih yang berhubungan dengan aturan pemerintah, seperti aturan yang terkait BPJS Ketenagakerjaan ini, agar perusahaan dapat tetap beroperasi dengan lancar. Selain dengan update informasi peraturan pemerintah, pastikan untuk menggunakan FingerspotOne yang dapat membantu memudahkan perhitungan premi BPJS Ketenagakerjaan.

FingerspotOne merupakan aplikasi desktop yang bisa memberikan solusi terbaik, lengkap dan praktis dalam hal pengelolaan personalia yang lebih sederhana, tepat, mudah, cepat dan efisien, dengan fitur-fitur andalannya yang dapat membantu mempermudah manajemen perusahaan atau HRD untuk:

  • Kelola absensi karyawan lebih akurat dan praktis dengan realtime data absensi dan notifikasi kehadiran karyawan secara otomatis dalam bentuk SMS ke pimpinan dan karyawan yang bersangkutan.
  • Kelola mesin absensi dengan kemudahan auto sinkron data karyawan, tanggal dan jam mesin absensi dengan server.
  • Mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan data di mesin absensi.
  • Pengaturan jadwal kerja karyawan dengan berbagai jenis jam kerja, seperti fleksibel, shift, non-shift, dan split-shift.
  • Pengaturan pola kerja karyawan yang meliputi waktu istirahat dan lembur.
  • Pengaturan izin dan cuti karyawan.
  • Pengelolaan struktur organisasi karyawan dalam bentuk diagram pohon yang mduah dibaca berdasarkan struktur atau jabatan tertentu.
  • Kemudahan kelola data karyawan.
  • Membuat grup karyawan berdasarkan struktur atau jabatan, serta tindakan lanjutan seperti penambahan izin dan pembaruan kontrak kerja.
  • Kepraktisan kelola penggajian karyawan mulai dari penghitungan hingga penerbitan slip gaji, bahkan pengaturan jenis mata uang untuk pembayaran gaji.
  • Kemudahan perhitungan pajak karyawan atau PPH 21 sesuai dengan regulasi yang berjalan.
  • Kemudahan perhitungan premi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan karyawan.

Leadership – Pengertian, Karakteristik, Tanggung Jawab & Gaya Kepemimpinan

Leadership atau kepemimpinan berasal dari kata leader atau pemimpin yang tentu tugasnya adalah memimpin sebuah kelompok atau organisasi, baik yang berskala kecil, menengah dan besar. Mulai dari rumah tangga, perumahan, sekolah, daerah, hingga negara, semua butuh pemimpin, termasuk organisasi usaha atau perusahaan.

Pengertian Leadership / Kepemimpinan

Jika merujuk pendapat dari para ahli maka akan ditemukan banyak definisi yang berbeda tentang Leadership atau kepemimpinan, antara lain:

  1. A. Nigro (1965)

Leadership atau kepemimpinan merupakan cara khusus untuk mempengaruhi aktifitas orang lain.

 

  1. William G.Scott (1962)

Leadership atau kepemimpinan adalah proses dalam mempengaruhi kegiatan yang dilakukan dalam sebuah kelompok sebagai upaya mereka agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

  1. Hemhill & Coon (1995)

Leadership atau kepemimpinan yaitu sikap individu yang memimpin berbagai kegiatan kelompok berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai bersama.

Dan masih banyak lagi defini atau pengertian Leadership atau kepemimpinan dari tokoh-tokoh yang berbeda. Namun, jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka Leadership atau kepemimpinan bisa diartikan sebagai perihal atau cara memimpin. Berasal dari kata ‘pimpin’ yang berarti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau mempengaruhi. Sehingga, seorang pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab akan sebuah organisasi yang dibawahinya serta dapat meyakinkan orang lain untuk mengikutinya.

Karakteristik Leadership / Kepemimpinan

Leadership atau kepemimpinan merupakan bagian vital dari sebuah manajemen untuk membantu dalam mencapai tujuan. Karena posisinya yang begitu penting, maka Leadership atau kepemimpinan yang baik harus memenuhi beberapa karakteristik dasar atau ciri-ciri, seperti:

  • Kecerdasan

Ciri-ciri Leadership atau kepemimpinan yang baik adalah memiliki kecerdasan intelektual atau intellectual Quotient (IQ) maupun kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ). Sinergi dua bentuk kecerdasan tersebut akan mampu memunculkan berbagai ide, solusi, metode serta jalan terbaik untuk mengarahkan seluruh anggota menuju keberhasilan bersama.

 

  • Keteguhan

Leadership atau kepemimpinan harus dilandasi dengan pemahaman yang baik akan visi misi organisasi yang dibawahinya. Setelah itu harus diikuti dengan kemampuan dalam membawa timnya untuk meraih visi misi tersebut dengan berbagai cara, dimana dalam melakukan cara tersebut harus teguh dan tidak mudah terpengaruh oleh berbagai distraksi di sekitarnya. Ketika sudah memutuskan, maka harus konsisten dalam mejalankannya, atau dengan kata lain, tidak ‘plin plan’.

 

  • Keyakinan

Percaya diri atau yakin pada setiap langkah yang ditempuh akan muncul ketika poin kecerdasan dan keteguhan sudah lebih dahulu mengawali. Mantab dalam memutuskan dan melangkah akan membuat usaha yang ditempuh memiliki potensi keberhasilan yang lebih tinggi. Keyakinan ini bukan berarti egois, namun tetap terbuka dengan segala masukan dan pendapat dari pihak lain dengan kemampuan menyaring, memikirkan dan mempertimbangkannya sebaik mungkin hingga memiliki keyakinan untuk memilih hasil akhir yang akan diputuskan.

 

  • Ketekunan

Skill dalam sebuah Leadership atau kepemimpinan adalah hal yang sangat berbobot. Ada yang memilikinya sebagai kelebihan bawaan, namun ada juga yang bisa memilikinya dari hasil mengasah diri. Kuncinya adalah ketekunan. Dengan tekun menempa diri dengan berbagai skill Leadership atau kepemimpinan maka akan membentuk pemimpin yang berkualitas dan berkarakter.

 

  • Kejujuran

Mengapa Leadership atau kepemimpinan perlu didasari dengan kejujuran? Karena yang dipimpin adalah manusia yang salah satu kodratnya adalah mendambakan kejujuran. Tidak ada satu pun orang yang mau dibohongi. Seluruh anggota tim mengharapkan kepemimpinan yang jujur dan terbuka demi mencapai kepentingan bersama. Pemimpin yang jujur akan mampu membuat semua personil yang dibawahinya semakin solid, kompak, atau dengan kata lain, membentuk team work yang andal.

 

  • Keadilan

Selain kejujuran, keadilan menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh setiap anggota dalam sebuah organisasi. Semua pasti ingin diperlakukan dengan adil. Dengan demikian maka loyalitas dan integritas masing-masing anggota akan tumbuh dan dampaknya akan semakin memperlancar operasional dalam berorganisasi.

 

  • Ketenangan/mawas diri

Ketenangan, kewaspadaan atau mawas diri mutlak ada dalam sebuah Leadership atau kepemimpinan karena akan menentukan keselamatan suatu organisasi. Kemampuan bertahan dan progres suatu organisasi atau tim juga turut dipengaruhi adanya pimpinan yang tidak pernah lengah dengan apapun yang ada di sekitarnya.

 

  • Komunikatif

Komunikasi yang baik antara pemimpin dengan seluruh anggota yang dipimpin dapat membuka lebih banyak wawasan, masukan, ide dan membantu untuk lebih memahami situasi serta kondisi yang terjadi. Hal ini dapat membantu untuk memperoleh kebijakan yang lebih baik bagi segenap organisasi atau tim dan seluruh anggota.

 

  • Bertanggung Jawab

Leadership atau kepemimpinan yang bertanggung jawab akan memiliki kecenderungan menjalankan sesuatu dengan pertimbangan yang sangat matang dengan tetap menyadari bahwa tidak ada satu hal pun yang sempurna. Sehingga ketika terjadi kesalahan maka pemimpin yang bertanggung jawab tak akan segan untuk mengakui kesalahan, meminta maaf pada semua yang dipimpinnya serta berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya.

 

  • Inspiratif

Pemimpin adalah panutan dan menjadi inspirasi bagi setiap anggotanya. Oleh karena itu karakteristik lain dari Leadership atau kepemimpinan yang baik adalah kondisi dimana seorang pemimpin mampu bersikap dan bertindak sebaik mungkin dan dicontoh oleh setiap anggotanya tanpa adanya perintah atau paksaan.

 

  • Empati

Leadership atau kepemimpinan yang didasari rasa empati akan membuat tim semakin kuat karena memiliki keterikatan sosial yang baik.

 

  • Kedisiplinan

Bukan rahasia lagi kalau yang namanya kedisiplinan akan menentukan keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu, Leadership atau kepemimpinan yang andal harus mampu membentuk tatanan manajemen yang disiplin dan penuh dedikasi.

 

Gaya Leadership / Kepemimpinan

Sehubungan dengan Leadership atau kepemimpinan di perusahaan, ada bebagai macam gaya Leadership atau kepemimpinan yang pada umumnya dimiliki oleh para leader atau pemimpin terkemuka, beberapa diantaranya seperti:

  • Otokratis

Gaya Leadership atau kepemimpinan ini juga dikenal dengan istilah ‘otoriter’ dimana pemimpin memiliki kekuasaan mutlak tanpa memberikan kebebasan atau kesempatan berpendapat bagi para anggota. Jika pemimpin yang otoriter memang memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni maka bukan tidak mungkin untuk meraih kesuksesan, seperti yang telah dilakukan oleh Martha Stewart, seorang pebisnis terkemuka, pengarang sekaligus pemilik perusahaan penerbitan majalah yang dikenal perfeksionis dan selalu mengarahkan setiap orang yang bekerja padanya sesuai dengan cara yang ia kehendaki.

 

  • Demokratis

Bentuk Leadership atau kepemimpinan yang memberikan kebebasan atau kesempatan berpendapat bagi seluruh anggota atau bawahan.

 

  • Birokrasi

Model Leadership atau kepemimpinan dimana pemimpin tidak hanya berperan sebagai atasan, namun juga turut mengawasi dan memastikan bahwa semua anggota mematuhi aturan.

 

  • Karismatik

Jenis Leadership atau kepemimpinan dimana terdapat pemimpin yang memiliki rasa percaya diri tinggi, mampu membuat anggota atau bawahannya terpengaruh karena rasa kagum dan yakin pada pimpinannya. Kita bisa melihat keberhasilan jenis Leadership atau kepemimpinan ini pada Richard Branson, tokoh terkemuka yang menaungi banyak perusahaan di bawah payung The Virgin Group. Daya tarik atau karismanya membuat para karyawan tak segan mengambil risiko dalam bekerja untuk memajukan perusahaan.

 

  • Inovatif

Dikenal dengan istilah innovative leadership style yang lebih mengarah pada gaya Leadership atau kepemimpinan di perusahaan yang memproduksi produk, layanan dan jasa yang mengarahkan setiap karyawan untuk selalu memunculkan ide-ide segar untuk memajukan organisasi perusahaan.

 

  • Partisipatif

Sebuah gaya Leadership atau kepemimpinan yang memusatkan kepercayaan dan kesetiaan anggota pada pemimpin, dimana setiap kebijakan yang diambil selalu berdasarkan keterlibatan pimpinan dan bawahan. Pendiri Westpac bank CEO, Gail Kelly yang sukses membawa perusahaan pada puncak kejayaan dengan selalu mendengar ide atau solusi dari setiap karyawan, serta fokus pada kesehatan, kemakmuran dan keselamatan seluruh karyawannya merupakan salah satu contoh implementasi gaya Leadership atau kepemimpinan partisipatif yang berhasil.

 

  • Transaksional

Bentuk Leadership atau kepemimpinan yang mengutamakan kesepakatan antara pemimpin dengan anggota dengan memberlakukan penghargaan bagi anggota berkinerja baik, serta memberikan sanksi bagi anggota yang gagal mencapai tujuan. Bill Gates adalah salah satu public figure yang menerapkan gaya Leadership atau kepemimpinan ini dengan sangat baik. Perusahaan teknologi raksasa miliknya, Microsoft, terkenal hanya mempekerjakan karyawan yang berdedikasi tinggi, pekerja keras serta berorientasi pada proses dan hasil.

 

  • Delegatif

Gaya Leadership atau kepemimpinan dimana pemimpin memberikan kepercayaan pada anggota, turut bekerja sama dan mengawasi jalannya sistem dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini biasanya paling banyak ditemukan pada perusahaan yang beru merintis atau perusahaan start-up.

 

  • Situasional

Bentuk Leadership atau kepemimpinan ini cukup fleksibel, bisa berubah sesuai situasi dan kondisi. Biasanya ditandai pula dengan adanya pimpinan yang memberikan pengarahan, pembinaan, dukungan serta mendelegasikan tugas.

 

  • Transformasional

Disebut juga sebagai ‘blue sky thinkers’, jenis Leadership atau kepemimpinan dengan adanya pemimpin yang terlibat langsung dalam memenuhi kebutuhan, mengarahkan dan mengubah bawahannya agar menjadi lebih berkualitas. Salah satu tokoh dunia yang sukses dengan gaya Leadership atau kepemimpinan ini adalah Ariana Huffington, Co-founder dan editor di perusahaan Huffington Post. Di bawah kepemimpinannya ia mampu memberikan layanan yang sangat memuaskan bagi setiap customer lewat kreativitas, keterbukaan fikiran dan pemenuhan kebutuhan seluruh karyawannya.

 

Tanggung Jawab Leader / Pemimpin

Setelah mengetahui pengertian, karakteristik serta berbagai gaya Leadership atau kepemimpinan, berikutnya penting untuk memahami apa sebenarnya yang menjadi tanggung jawab mendasar bagi seorang leader atau pemimpin, yaitu:

  1. Merencanakan langkah yang tepat untuk kemudian diikuti oleh seluruh anggota demi mencapai tujuan perusahaan.
  2. Memberikan pelatihan pada anggotanya untuk meningkatkan kualitas SDM.
  3. Melibatkan diri dalam setiap kegiatan operasional perusahaan dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pertimbangan yang matang.
  4. Mengawasi atau memonitor kinerja anggotanya apakah sudah sejalan dengan rencana yang ingin diwujudkan, termasuk menemukan beragam kendala dan segera mencari solusinya.
  5. Berkoordinasi dengan anggotanya untuk pencapaian visi misi perusahaan.
  6. Memotivasi dan menyemangati anggotanya untuk meningkatkan produktifitas kerjanya.
  7. Mengembangkan kemampuan dan pengetahuan anggota agar selalu mampu berinovasi dan memunculkan ide-ide segar untuk mencapai kesuksesan.
  8. Mendokumentasikan proses dan hasil kerja berdasarkan rencana yang telah dibuat dan dijalankan.
  9. Mengevaluasi proses dan hasil kerja berdasarkan rencana yang telah dibuat dan dijalankan dengan tanggung jawab pada apapun hasilnya.

Poin-poin tugas dan tanggung jawab leader atau pemimpin ini juga berlaku bagi HRD yang memiliki peran besar dalam memajukan perusahaan lewat pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.

 

Fingerspot.iO Andalan HRD Kelola SDM Perusahaan

Tugas pengelolaan seluruh SDM di perusahaan harus dilandasi dengan kemampuan Leadership atau kepemimpinan yang baik karena menyangkut keseluruhan karyawan yang bergerak untuk mencapai visi misi perusahaan. Bukan tugas yang mudah memang. Tapi pasti bisa menjadi lebih mudah dengan Fingerspot.iO yang dilengkapi dengan fitur-fitur lengkap untuk membantu pengerjaan tugas HR agar lebih efektif, cepat, tepat dan optimal. Fingerspot.iO telah menjadi aplikasi HR andalah bagi banyak HRD dalam membantu pengelolaan SDM di perusahaan seperti dalam urusan olah absensi, administrasi kepegawaian, monitoring kedisiplinan dan kinerja karyawan, pengembangan dan peningkatan produktivitas karyawan, hingga pemenuhan kebutuhan karyawan akan berbagai hak dasar dan kesehatan atau keselamatan kerja, semua ada, praktis dan komplit dalam Fingerspot.iO, satu aplikasi dengan banyak fungsi.

Kunci Keberhasilan Sistem Kerja Hybrid Dari Para Ahli

Pergeseran sistem kerja dari yang semula umum dilakukan dengan cara tatap muka pada suatu area kerja, kini lebih mengarah pada fleksibilitas baik waktu maupun tempat kerja. Menurut berbagai hasil penelitian serta survey nasional dan internasional didapati fakta bahwa sistem kerja Hybrid (50% kerja di kantor atau WFO dan 50% kerja dari rumah atau WFH) menjadi model kerja paling ideal di masa sekarang bahkan diprediksi akan tetap efetif di masa depan.

Namun, bagaimana kunci keberhasilan sistem kerja Hybrid ini?

Belum banyak yang mengetahui dan memahaminya, sebab sistem kerja fleksibel ini tebilang baru bagi dunia usaha di Indonesia. Sistem kerja Hybrid tidak bisa semerta-merta diterapkan tanpa adanya persiapan matang dari manajemen perusahaan. Dibutuhkan pemahaman yang baik agar dapat mengimplementasikan sistem kerja Hybrid agar lebih efektif, efisien, dengan output yang optimal.

Pandangan Para Ahli tentang Kerja Hybrid yang Optimal

Dalam sebuah laporan bertajuk Leading the Next Hybrid Workforce, 4 ahli sekaligus memaparkan tips kerja Hybrid yang optimal. Keempat ahli tersebut antara lain: Dr Julian Waters Lynch, seorang konsultan manajemen dari Jepang; Rochelle Kopp, yang merupakan Dosen Universitas Nasional Singapura, Dr Rashimah Rajah dan Mallory Loone dari pusat pelatihan dan peningkatan karyawan di Malaysia.

Dalam paparan keempat ahli tersebut disebutkan bahwa setidaknya ada 3 faktor penting yang wajib diutamakan agar tercapai keberhasilan sistem kerja Hybrid yang optimal. Ketiga faktor utama tersebut antara lain: Leadership atau kepemimpinan, Structure atau struktur, dan Culture atau budaya kerja.

Berkaitan dengan faktor structure atau struktur, maka perusahaan masa kini harus mampu menciptakan struktur kerja Hybrid yang dirancang dengan baik. Selain operasinal dan teknisnya, dalam sistem kerja Hybrid juga harus memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh para karyawan untuk membantu mereka agar dapat bekerja dengan sistem Hybrid lebih lancar.

Setidaknya ada 3 poin penting yang mutlak ada dalam sebuah strukur kerja Hybrid agar bisa dijalankan dengan lancar dan mampu memberikan hasil yang optimal, yakni:

  1. Memahami Kondisi Karyawan

Manajemen perusahaan harus dapat memilih dan menentukan cara kerja yang paling sesuai dengan karyawan ketika melakukan sistem kerja Hybrid. Pahamilah bagaimana karakter setiap karyawan yang dimiliki, apa saja ruang lingkup pekerjaannya, serta memahami bagaimana situasi pribadi masing-masing karyawan.

 

  1. Memberikan Kesempatan bagi Karyawan untuk Berbagi Ide

Doronglah setiap karyawan untuk berani berpendapat, menyumbangkan ide dan mengemukakan perspektif baru. Mintalah kontribusi ini dari semua karyawan yang dimiliki, bahkan dari para generasi yang lebih muda sekalipun. Lakukan aktivitas diskusi terbuka dengan karyawan secara rutin. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan banyak masukan yang berkaitan dengan perubahan di tempat kerja.

 

  1. Menganggarkan Pengadaan Teknologi dan Perangkat Baru

Sistem kerja Hybrid yang mengkondisikan kerja di kantor (WFO) dalam beberapa hari, dan bekerja dari rumah untuk beberapa hari berikutnya (WFH) telah dibuktikan oleh banyak perusahaan dapat menghemat biaya operasional perusahaan secara drastis. sebaiknya, alokasikan penghematan budget perusahaan ini untuk penerapan teknologi dan pengadaan aneka perangkat atau peralatan agar dapat meningkatkan sistem kerja Hybrid.

Dalam upaya penerapan teknologi dan pengadaan aneka perangkat atau peralatan untuk meningkatkan sistem kerja Hybrid, sebaiknya jangan sembarangan. Pastikan pilih yang terbaik dan sesuai bagi kebutuhan usaha dan seluruh karyawan yang ada. Jangan lupa tetap memperhatikan sisi efisiensi agar pengeluaran untuk teknologi dan berbagai peralatan penunjang sistem kerja Hybrid ini agar bisa memberikan manfaat, bukan justru menambah beban usaha di masa pandemi.

Fingerspot.iO adalah teknologi dalam bentuk aplikasi pengelolaan karyawan yang dapat menunjang sistem kerja Hybrid dengan harga hemat sehingga tetap dapat membantu efisiensi perusahaan. Salah satu keunggulannya memang terletak pada kemampuan penyesuaian anggaran perusahaan. Terdapat beberapa plan harga dengan layanan dan kuota yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga semua terpakai dengan optimal.

Aplikasi pengelolaan karyawan Fingerspot.iO merupakan solusi paling lengkap untuk segala kebutuhan penunjang cara kerja Hybrid yang paling memahami kondisi dan kebutuhan karyawan. bebagai fitur untuk kemudahan dan kenyamanan karyawan saat bekerja secara Hybrid tersebut antara lain: bisa melakukan scan kehadiran kerja menggunakan foto diri, ­anti-fake GPS, dan scan fingerprint atau sidik jari di ponsel masing-masing; mengajukan izin atau cuti secara mudah, cepat dan praktis melalui App FiO yang bisa diunduh gratis di Google Play Store maupun App Store; mengakses konten edukasi dari perusahaan langsung di ponselnya; selalu update berbagai info penting dari perusahaan kapan saja di mana saja; menerima slip gaji online; serta dapat memanfaatkan fitur Panic Button saat karyawan berada dalam situasi darurat agar bisa segera mendapatkan pertolongan; bahkan untuk higienitas karyawan yang kerja di kantor juga didukung dengan adanya kupon makan elektronik dan akses pintu ruangan pakai ponsel.

Fingerspot.iO memiliki tampilan dan menu yang user friendly sehingga siapapun bisa menggunakannya dengan mudah dan nyaman. Lebih hemat waktu, tenaga dan fikiran juga, terutama bagi pihak HRD, karena tugas-tugas penting terkait pengelolaan karyawan akan terbantu dengan adanya fitur-fitur andalan untuk: kemudahan pengorganisasian struktur perusahaan; memantau admin dan mesin absensi di berbagai lokasi kerja secara terpusat; mudah dalam memperoleh data kehadiran karyawan yang akurat dari mesin absensi maupun Aplikasi mobile; mengolah data absensi lebih detil dengan software absensi dan penggajian; memantau lokasi kerja setiap karyawan; melakukan perhitungan dan transaksi penggajian serta perhitungan BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan dengan lebih praktis; monitoring kinerja karyawan yang bekerja di kantor, di lapangan, maupun di rumah; mengatur jam dan jadwal kerja setiap karyawan; menyampaikan berbagai informasi penting dari perusahaan untuk karyawan dengan cepat dan tepat; mengadakan assesstment dan pelatihan karyawan secara online, dan masih banyak lagi.

Panduan Lengkap Dan Praktis Kelola Kehadiran Karyawan

Mengelola data kehadiran karyawan merupakan salah satu tugas penting HRD yang dilakukan secara rutin karena menyangkut hak dan kewajiban perusahaan beserta seluruh karyawan. Namun sayangnya ada saja karyawan yang tidak begitu mempedulikan pentingnya memberikan informasi kehadiran yang akurat pada perusahaan. Lupa absen, tidak masuk kerja tanpa izin, atau tiba-tiba meghilang di jam kerja tanpa pemberitahuan, hingga tidak menghadiri meeting tanpa kabar menjadi hal yang leluasa dilakukan tanpa beban. Hal ini dapat terjadi lantaran kurangnya kesadaran akan pentingnya data informasi kehadiran yang tak hanya ditujukan bagi perusahaan melainkan juga bermanfaat bagi karyawan.

Definisi Absensi/Presensi/Kehadiran Karyawan

Kehadiran karyawan di tempat kerja atau yang disebut dengan presensi meski mengalami pergeseran nama menjadi absensi yang sebenarnya berarti ketidakhadiran, namun tetap dipahami secara umum sebagai data yang menunjukkan informasi kehadiran karyawan setiap hari di dalam perusahaan yang meliputi waktu datang, pulang, lembur, istirahat, meeting, izin atau tidak masuk tanpa izin.

Manfaat Absensi bagi Perusahaan dan Karyawan

Perusahaan dan karyawan yang saling memahami manfaat data informasi absensi akan dapat saling bekerja sama dalam memberikan, mendapatkan dan mengolah data tersebut demi kepentingan bersama. Adapun beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Mendapatkan Ritme Kerja yang Baik

Seringkali karyawan merasa keberatan ketika mendapatkan peringatan atau sanksi potong gaji sebagai hukuman karena lalai akan absensi. Padahal, semua itu juga demi kebaikan karyawan. jam atau waktu kerja yang sudah ditentukan oleh perusahaan diatur sedemikian rupa agar tercipta ritme kerja yang baik. Ritme kerja yang baik ini selain akan memudahkan perusahaan dalam mengetahui produktivitas karyawan, juga bermanfaat agar karyawan mencapai keselarasan waktu kerja dan waktu istirahat. Sehingga perusahaan dapat menetapkan waktu kerja yang sesuai dengan kondisi karyawan agar tidak kelelahan dan tingkat produktivitas tetap terjaga.

 

  1. Menyeimbangkan Hak Karyawan dengan Kewajiban Perusahaan

Di dalam dunia bisnis, karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan, dimana perusahaan membutuhkan tenaga dan fikiran karyawan untuk mendukung operasional bisnis. Di sisi lain, karyawan membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Di sini, data kehadiran kerja karyawan sangat dibutuhkan sebagai salah satu pedoman perusahaan dalam menunaikan kewajibannya yaitu memberikan gaji yang merupakan hak karyawan sesuai dengan waktu yang digunakan karyawan untuk bekerja di setiap harinya. Termasuk adanya tambahan gaji jika karyawan lembur maupun potongan jika kayawan telat datang ke kantor atau  tidak masuk kerja karena berdampak pada berkurangnya waktu tempuh kerjanya. Dengan demikian, gaji yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan sudah sesuai dan tidak merugikan ataupun menguntungkan salah satu pihak saja.

 

  1. Sebagai Materi Pertimbangan Kenaikan Jabatan dan Berbagai Tunjangan Kerja

Perusahaan yang berkembang sangat memungkinkan untuk memperluas bisnis yang tentu akan membutuhkan karyawan-karyawan berprestasi untuk menempati posisi tertentu dengan jabatan yang lebih tinggi. Misalnya saja ketika perusahaan membuka cabang baru, daripada merekrut staf baru yang belum memahami seluk beluk perusahaan, maka perusahaan akan lebih memilih untuk menaikkan jabatan staf yang sudah ada. Bukan sembarang staf, melainkan staf berprestasi dengan kinerja, produktivitas dan kedisiplinan kerja yang baik. Kedisiplinan karyawan bisa dilihat dari data kehadirannya selama bekerja. Untuk itu, karyawan yang menginginkan jenjang karir yang lebih tinggi di perusahaan dimana ia bekerja, maka harus memiliki histori data kehadiran yang baik. Selain itu, pada umumnya perusahaan juga tak akan segan memberikan penghargaan atau tambahan tunjangan kerja bagi karyawan yang disiplin.

Mengingat pentingnya data absensi seperti pada beberapa manfaat yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan kemudahan, kecepatan, ketepatan dan keamanan pada poses pencatatan kehadiran, akses data kehadiran, hingga pengolahannya. Apalagi jika jumlah karyawannya banyak, maka diperlukan sistem absensi yang tepat.

Apa itu Sistem Absensi Karyawan?

Sistem absensi karyawan adalah salah satu metode perusahaan dalam mengolah kehadiran kerja karyawan dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian karena kurangnya ketidakhadiran dan produktivitas karyawan, dimana tingkat kedisiplinan dan produktivitas karyawan merupakan salah satu faktor penting yang mampu mempengaruhi kualitas suatu bisnis.

Mesin Absensi VS Absensi Online

Setelah memiliki sistem absensi yang tepat, maka pastikan seluruh karyawan dapat dengan mudah, cepat dan aman dalam mencatat kehadirannya. Hal ini berlaku bagi karyawan di seluruh divisi dan jenis pekerjaannya. Bagi buruh pabrik, teknisi perangkat keras, pramusaji, pramuniaga, atau karyawan yang bekerja di kantor dapat menggunakan Mesin Absensi Touchless mengingat sisi higienitas yang sangat dibutuhkan di masa pandemi seperti saat ini. sedangkan bagi karyawan yang berpindah-pindah lokasi kerja seperti sales kanvasing, sopir, kurir, satpam, atau para karyawan yang bekerja jarak jauh sebaiknya menggunakan sistem absensi online  Fingerspot.iO.

Selain ideal bagi para karyawan dengan mobilitas tinggi atau yang bekerja dari jarak jauh, sistem absensi online  Fingerspot.iO juga sesuai bagi karyawan yang bekerja di pabrik, toko, gudang, salon, restoran atau kantor yang menjalankan WFO karena juga memiliki higienitas dimana karyawan bisa melakukan pencatatan atau scan kehadiran kerja di ponsel masing-masing.

Beberapa kelebihan sistem absensi online ini antara lain:

 

  • Tingkat keamanan yang lebih tinggi pada proses pencatatan, penyimpanan hingga akses data kehadiran karena absensi dilakukan dengan metode scan sidik jari di ponsel karyawan atau foto selfie dengan info lokasi kerja yang akurat berteknologi anti-fake GPS. Dari sisi penyimpanan data juga lebih terjamin karena pada umumnya semua data akan tersimpan pada cloud yang realtime dan up-to-date. Sedangkan dari sisi akses data juga pasti lebih aman karena bisa dilakukan pengaturan hak akses web sehingga hanya pihak tertentu yang telah diberi wewenang lah yang bisa mengaksesnya.

 

  • Karyawan menggunakan ponsel masing-masing untuk pencatan kehadiran kerjanya sehingga tidak memerlukan banyak pemasangan mesin absensi di berbagai lokasi kerja. Hal ini juga berimplikasi pada higienitas absensi.

 

  • Murah dan tepat guna, seperti pada absensi online iO yang dapat menyesuaikan anggaran perusahaan, yakni sangat memunginkan untuk memilih plan harga sesuai layanan dan kuota yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Sangat lengkap dan praktis kan?

Kelola kehadiran karyawan dari awal sampai hasil akhir begitu mudah, aman, serta hemat tenaga, fikiran dan biaya dengan dukungan teknologi yang paling mengerti kebutuhan HR masa kini.