Produktivitas Dan Kepuasan Kerja Bisa Tingkatkan Laba Perusahaan

Mana yang benar, produktivitas kerja mempengaruhi kepuasan kerja, atau sebaliknya, kepuasan kerja berdampak pada tingkat produktivitas kerja?

Nampaknya hal ini masih menjadi perdebatan hingga sekarang, karena banyak riset yang telah dilakukan ternyata menghasilkan data yang berbeda-beda. Handoko (1995) mengibaratkan kontroversi hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja seperti mana yang lebih dulu muncul antara telur dan ayam.

Continue reading “Produktivitas Dan Kepuasan Kerja Bisa Tingkatkan Laba Perusahaan”

ASSESSMENT ADALAH: ARTI, MANFAAT, CONTOH DAN CARA PELAKSANAANNYA

Sedang mencari info tentang assessment? Wah, selamat ya.. kamu sedang membaca artikel yang tepat. Kali ini ada informasi spesial untuk kamu yang sekedar ingin tahu, atau sebagai referensi program self assessment yang akan kamu lakukan di tempat kerja, terutama bagi yang bekerja di bagian Human Resource wajib baca nih.

ARTI ASSESSMENT MENURUT PARA AHLI

Sebenarnya, ada banyak pendapat dari para ahli yang mendefinisikan arti dari assessment. Namun jika dibaca dan dipahami lebih seksama, maka keseluruhan pendapat dari para ahli tersebut mengarah pada inti makna yang sama, yakni sebuah proses dalam menilai atau mengevaluasi guna mengetahui kemampuan seseorang untuk suatu tujuan.

Yuk, cek dulu beberapa pendapat para ahli berikut yang mendefinisikan assessment sebagai:

  • Kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu. (Eko Putro Widoyoko)
  • Kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu pro, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. (Worthen & Sanders, 1973)
  • Suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. (AS Hornby, 1986)

MANFAAT ASSESSMENT KERJA

Kalau sudah memahami arti assessment pasti sudah mulai terbayang kan manfaat dari adanya kegiatan penilaian atau evaluasi ini. Baik assessment di dunia akademik maupun dunia kerja sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni dapat mengetahui tingkat pemahaman, kemampuan, kelayakan dalam hal tertentu.

Khususnya dalam dunia kerja, assessment yang dilakukan pada karyawan bisa memberikan beragam manfaat, seperti:

  1. Pertimbangan Sebelum Menerima Calon Karyawan

Sejak awal proses perekrutan calon karyawan saja assessment sudah memiliki peran penting. Berbagai informasi yang didapat dari penilaian awal ini bisa dijadikan pertimbangan sebelum menerima calon karyawan. Ya.. lebih tepatnya supaya tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’ ya. Di sini peran assessment sangat bermanfaat untuk mengetahui bukti nyata kualitas SDM yang akan bekerja di perusahaanmu.

  1. Penentuan Kelanjutan Kontrak Kerja

“Mau dilanjut atau dihentikan sih karyawan yang satu ini?”, Nah.. kalau kamu sempat atau sering kepikiran seperti ini, tandanya kamu butuh pencerahan berupa informasi dan data valid untuk memutuskan akan menghentikan atau melanjutkan kontrak kerja masing-masing karyawan. Jika hasil assessment-nya bagus, maka bisa dibuatkan kontrak baru. Bahkan jika dari tahun ke tahun karyawan tersebut menunjukkan hasil assessment yang terus meningkat bisa dipertimbangkan untuk dilakukan pengangkatan status kerjanya menjadi pegawai tetap juga kan.

  1. Persyaratan Pengangkatan Jabatan

Sudah tahu belum kalau pengangkatan jabatan bisa mempengaruhi peningkatan motivasi, loyalitas dan produktikaryawan, serta menempatkan karyawan di posisi yang tepat guna memperlancar operasional perusahaan? tapi pastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan bisa menciptakan suasana kompetisi antar karyawan yang sehat, salah satunya dengan cara melakukan assessment karyawan. Dengan demikian, pengangkatan jabatan karyawan benar-benar dilandasi faktor obyektif, konkrit, dan tepat sasaran. Sudah tidak ada ceritanya karyawan yang suka ‘cari muka’ naik jabatan dan jadi bahan pergunjingan yang pada akhirnya menghambat operasional perusahaan. Semua karyawan akan berkompetisi secara sehat yang dibuktikan lewat kinerja sehari-hari dan data valid hasil evaluasi rutin.

  1. Dasar Kenaikan Gaji

Tidak dapat dipungkiri kalau kebutuhan hidup dari hari ke hari semakin tinggi. Hal ini seringkali dijadikan alasan karyawan minta kenaikan gaji. Apalagi jika karyawan yang bersangkutan punya gaya hidup yang tidak sesuai dengan dompetnya. Wah wah.. kalau begini bisa rutin minta kenaikan gaji. Terlepas dari apapun yang melatarbelakanginya, kenaikan gaji sah-sah saja dilakukan, karena hal ini bisa menjadi salah satu suntikan semangat tersendiri bagi karyawan dalam bekerja. Tapi harus tetap obyektif ya.. hasil assessment bisa dijadikan dasar pertimbangan apakah seorang karyawan layak mendapat kenaikan gaji.

CONTOH DAN CARA PELAKSANAAN ASSESSMENT KERJA

Ada beberapa contoh dan cara pelaksanaan assessment karyawan di tempat kerja.

Pertama, bagi calon karyawan bisa dilakukan assessment dengan kegiatan wawancara kerja, mengerjakan soal-soal dalam bentuk test pengetahuan tentang perusahaan maupun tes kepribadian. Jangan lupa, lengkapi dengan demonstrasi skill atau kemampuan praktik calon karyawan untuk membuktikan bahwa calon karyawan yang bersangkutan benar-benar mampu melakukan tugasnya dengan baik.

Kedua, bagi karyawan yang sudah bekerja wajib dilakukan assessment secara rutin dalam waktu tertentu, misalnya 3 bulan 1x atau 6 bulan 1x sesuai kebutuhan perusahaan. Assessment ini bisa dalam bentuk ujian tertulis dan praktik. Bagi perusahaan yang menerapkan sistem kerja Work from Home (WFH) di masa pandemi, atau pun perusahaan yang memang memberlakukan Remote Working sebagai salah satu sistem kerjanya tetap bisa melakukan assessment kerja bagi seluruh karyawannya yang ada di berbagai tempat, bahkan yang jaraknya jauh sekalipun.

Apakah cara ini efektif?

Tentu saja, karena perusahaan yang menggunakan Fingerspot.iO bisa memanfaatkan fitur Ujian Online yang dijamin ‘anti nyontek’, karena sudah menggunakan sistem SEB (Safe Exam Browser) dan bisa dikerjakan kapan pun pada waktu yang sudah ditentukan di setiap materi ujiannya.

Langsung buktikan sendiri deh kemudahan dan efektiassessment karyawan pakai fitur Ujian Online Fingerspot.iO, bisa lebih hemat dan dapat data assessment yang akurat.

Kerja Lembur Sering Tak Diakui? Anda Butuh Lakukan 5 Cara Ini

Sebagai karyawan, tentunya Anda harus mengikuti aturan dan kebijakan dari perusahaan. Namun, bagaimana bila ada suatu hal yang membuat Anda merasa dirugikan? Sekalipun itu adalah menuntut hak Anda sebagai karyawan.

Salah satu kasus yang sering terjadi adalah lembur yang terlewat.

Jadi, apa dampaknya?

Tentu saja Anda bisa jadi menerima upah lembur yang tidak sesuai.

Apabila terjadi suatu hal seperti ini, maka pihak yang dirugikan adalah Anda sebagai karyawan bukan?

Kemungkinan  besar, Anda hanya akan memendam rasa sakit hati kepada perusahaan yang tidak mengetahui loyalitas kerja Anda.

Pada banyak kasus, perusahaan tidak mengetahui kinerja karyawan yang baik. Maka dari itu tidak akan ada penghargaan atau reward yang diberikan perusahaan kepada karyawannya.

Bahkan bisa jadi karyawan akan meminta haknya yang semestinya. Namun, perusahaan tidak memberikannya karena karyawan tidak memegang bukti yang autentik.

Dari adanya kasus tersebut, sebaiknya lakukan 5 cara ini untuk memastikan bahwa kerja lembur Anda diakui perusahaan:

  1. Konsultasikan prioritas pekerjaan Anda
    Hal yang membuat kerja lembur Anda tidak diakui, biasanya dikarenakan kesalahan komunikasi. Yakni, tidak ada persepsi yang sama antara prioritas pekerjaan Anda dengan atasan atau tim. Jangan sampai, Anda merasa perlu melakukan lembur, namun di sisi lain atasan atau tim merasa bahwa tidak ada kerja lembur yang perlu Anda lakukan.

    Jadi, pastikan lagi bahwa daftar prioritas kerja Anda sudah tepat.
    Pastinya Anda tidak ingin melakukan kerja lembur yang tidak diakui bukan?

    Oleh karena itu, Anda perlu memastikan prioritas pekerjaan yang harus dilembur kepada atasan atau tim Anda.
    Perlu diingat, kebutuhan dan deadline pekerjaan sangat menentukan, apakah pekerjaan ini pantas dikerjakan lembur atau tidak?

    Jadi, jangan lupa untuk melakukan koordinasi dengan atasan mengenai prioritas pekerjaan Anda, agar dapat menyamakan persepsi satu sama lain.

  2. Pahami peraturan dan ketentuan kerja lembur di perusahaan Anda
    Sebelum memilih melakukan kerja lembur, hal yang harus Anda perhatikan adalah peraturan kerja lembur itu sendiri.
    Jangan sampai Anda melakukan lembur yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan.

    Mengapa demikian?
    Ketika lembur Anda tidak sesuai dengan aturan perusahaan, maka kemungkinan besar kerja lembur Anda tidak akan dicatat atau diakui perusahaan.

    Jadi, sebelum Anda melakukan kerja lembur, jangan ragu untuk bertanya kepada atasan, HRD/Personalia terkait kebijakan untuk kerja lembur  di perusahaan tempat Anda bekerja.

  3. Jelaskan alasan kerja lembur
    Kerja lembur tentu saja berdampak pada perusahaan dan Anda sebagai karyawan, karena tugas yang dikerjakan merupakan hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di sisi perusahaan, pekerjaan tersebut harus segera selesai untuk memenuhi kebutuhannya.

    Sedangkan bagi karyawan, akan ada gaji atau reward untuk kinerja lemburnya.Lalu, apakah perusahaan akan selalu menuruti setiap kebutuhan kerja lembur Anda?
    Tentunya tidak, karena akan ada berbagai pertimbangan dan deadline dari tugas yang diberikan kepada Anda.

    Maka dari itu, penting bagi Anda untuk bisa memberikan alasan yang tepat dan memang memiliki tingkat kepentingan (urgensi) yang tidak bisa ditunda untuk mengajukan kerja lembur. Sama halnya dengan pengajuan izin, Anda juga harus melakukan pengajuan terlebih dahulu. Dan yang terakhir, pastikan semua pihak yang bersangkutan sudah menyetujui pengajuan kerja lembur Anda.

  4. Pastikan absen kerja lembur tercatat
    Kasus ini merupakan hal yang berhubungan dengan sistem absensi perusahaan yang bertujuan untuk memberikan absensi transparan.

    Sesungguhnya, karyawan sangatlah membutuhkan transparansi absensi untuk memastikan, bahwa kehadiran dan kinerja mereka tercatat dengan baik di perusahaan.
    Karena itu, banyak  perusahaan yang menggunakan mesin absensi sidik jari untuk bisa mencatatnya dengan cepat dan akurat.  Bahkan, sudah banyak pula software absensi dan penggajian yang digunakan perusahaan, sehingga upah atau gaji kerja lembur karyawan dapat diterima dengan hitungan yang sesuai.

    Oleh karena itu, perusahan dan karyawan membutuhkan absensi transparan untuk melihat data absen mereka. Sehingga, saat absen atau kerjanya tidak tercatat, maka karyawan langsung melakukan komplain kepada atasan hingga HRD/personalia.
    Apabila perusahaan sudah menggunakan absensi online yang terhubung dengan aplikasi mobile, karyawan dengan mudah dapat melakukan pengecekan absen kehadirannya melalui ponsel masing-masing.

    Contoh tampilan App FiO di ponsel karyawan dari absensi Fingerspot.iO.
    Karyawan bisa melihat daftar absensinya melalui ponsel.

     

    Jadi, karyawan yang melakukan scan kehadiran di mesin absensi, akan bisa melihat data scan absensinya di aplikasi (mobile).
    Tidak hanya itu, bahkan data dari kerja lembur yang dilakukan di luar kantor atau kunjungan tugas di lain waktu kerja, bisa tercatat dan tersimpan di ponsel. Sebab, sudah banyak fitur-fitur yang ditawarkan absensi online  terbaru, salah satunya adalah dapat melakukan scan GPS di ponsel.

  5. Rangkum dan dokumentasikan hasil lembur
    Apabila perusahaan Anda belum memiliki sistem absensi online, sebaiknya Anda merangkum apa saja yang sudah Anda hasilkan dari kerja lembur.

    Hal ini penting untuk menjadi bukti kepada atasan atau HRD/Personalia sebagai laporan kerja lembur yang dilakukan.
    Perlu Anda ingat, jangan lupa melakukan dokumentasi atas pekerjaan Anda.

    Jadi, berbagai hal yang dapat membuktikan kerja lembur Anda, akan sangat berguna untuk dijadikan barang bukti. Sehingga, ketika kerja lembur Anda tidak diakui, maka bukti dokumentasi ini bisa menjadi senjata yang ampuh untuk digunakan.

Dengan melakukan 5 cara ini, maka Anda tidak perlu khawatir lagi akan pengakuan kerja lembur Anda. Maka dari itu, pastikan Anda telah melakukan 5 langkah ini, sehingga nantinya saat melakukan kerja lembur Anda dapat mengerjakan dengan tenang dan maksimal.

Budaya Disiplin Percepat Laju Bisnis Baru, Lakukan 6 Langkah Ini Mulai Sekarang

Tahukah Anda?

Ternyata kedisiplinan karyawan sangat berdampak pada perkembangan bisnis baru, meskipun dengan skala kecil yang memiliki karyawan sedikit.

Banyak manfaat dari kedisiplinan yang dapat Anda pelajari untuk mengembangkan bisnis baru. Pada dasarnya, manajemen karyawan di berbagai skala usaha dengan berbagai jumlah karyawan, merupakan hal yang sangat penting. Sebab karyawan yang disiplin, akan memiliki ritme kerja yang baik untuk mencapai segala target bisnis Anda.

Namun yang terjadi, banyak dari pelaku bisnis baru seperti: UKM, dan bisnis start up, mengabaikan budaya disiplin pada karyawan mereka. Kebanyakan dari mereka, merasa memiliki jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak. Akhirnya para pelaku bisnis baru tersebut, terlalu fokus untuk melakukan penjualan, dan berupaya meningkatkan berbagai hal pada kebutuhan eksternal, hingga melupakan pentingnya manajemen karyawan.

Lalu, bagaimana cara menciptakan budaya disiplin karyawan pada bisnis baru Anda?

Lakukan 6 langkah cerdas ini untuk menumbuhkan budaya disiplin karyawan pada bisnis baru Anda:

1. Beri contoh disiplin pada karyawan
Bisnis baru dengan skala karyawan yang sedikit,  justru menjadi waktu yang tepat untuk membuat pondasi budaya kedisiplinan dalam usaha Anda.
Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan adalah, mulai datang ke tempat usaha dengan tepat waktu dan ikut melakukan absen. Namun faktanya, banyak pelaku bisnis baru yang mengabaikan sistem absensi sidik jari untuk manajemen karyawan yang baik.

Sebagai pemilik usaha sekaligus atasan bagi karyawan, jangan pernah ragu untuk memberi contoh tindakan yang berkaitan dengan kedisiplinan.

Tindakan lain yang dapat Anda lakukan adalah memulai rapat dengan tepat waktu, disiplin melakukan kontrol dan evaluasi, hingga hal terkecil seperti membereskan meja kerja dan berbagai hal yang ada di sekitar Anda dengan tepat.

2. Terbitkan aturan tegas dan manusiawi

Memiliki bisnis baru, membuat Anda bersemangat dalam mengatur strategi dan membangun manajemen karyawan dengan baik bukan?

Perlu Anda ingat, bahwa disiplin bukan berarti mengekang.

Banyak pelaku usaha yang salah mengartikan kedisiplinan, mereka menganggap bahwa disiplin bisa terbentuk dengan aturan yang keras. Sebenarnya, hal yang paling tepat adalah membuat peraturan yang tegas dan manusiawi.

Intinya, jangan sembarangan menetapkan sebuah aturan yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Pastikan Anda sudah memiliki data, ukuran dan referensi pendamping yang akurat untuk menentukan kebijakan yang akan diterapkan. Karena hal ini biasanya bisa mencakup kewajiban kerja, beban kerja, hingga target kerja.

Buatlah aturan yang tepat, agar karyawan Anda bisa melakukan tugas dengan disiplin. Agar bisa membuat karyawan Anda menjadi lebih nyaman dan menumbuhkan semangat kerja yang bagus.

3. Buat prioritas kerja untuk karyawan

Setiap karyawan pasti memiliki beragam pekerjaan, dan mungkin juga karyawan tersebut memiliki tanggungan tugas yang menumpuk, sehingga tidak bisa menyelesaikan dengan tepat waktu.

Perlu Anda ketahui, bahwa selesainya tugas dengan tepat waktu sangat berdampak pada perkembangan suatu usaha. Semakin cepat dan tepat tugas terselesaikan, maka pencapaian yang diraih akan semakin banyak.

Maka dari itu, disiplin bisa membuat usaha menjadi lebih cepat berkembang. Salah satu cara meningkatkan kedisiplinan karyawan adalah dengan menentukan deadline dan target tugas yang jelas.

Jadi, perjelaslah prioritas kerja karyawan Anda.

4. Pastikan setiap kerja keras mendapat reward

Hal terpenting untuk membuat karyawan Anda disiplin adalah dengan memberikan penghargaan atau insentif atas kerja keras pekerjaannya.

Namun, kebanyakan pelaku bisnis baru disibukkan dengan berbagai urusan branding dan pemasaran produk, sehingga memungkinkan ada hal lain terlewat dari pantauan Anda. Seperti, catatan kerja lembur karyawan, penghitungan absen yang terkadang tidak sesuai, bahkan mungkin terjadi kesalahan penggajian karyawan.

Penelitian membuktikan, karyawan dengan tingkat kedisiplinan yang baik dikarenakan motivasi dari perolehan gaji yang akan didapat. Jadi, jangan sampai hak, insentif dan reward yang harusnya diberikan kepada karyawan justru terlewat atau salah hitung.

Oleh sebab itu, pelaku bisnis baru sangat membutuhkan teknologi yang dapat membantu sistem dan manajemen karyawan, seperti: mesin absensi, teknologi pengolahan data hingga aplikasi atau software absensi dan penggajian.

Semua teknologi ini harus diperhatikan, agar karyawan juga melakukan pekerjaannya dengan disiplin, atas harapan mereka akan insentif atau reward yang didapatkan nantinya.

5. Lakukan konseling dan beri kesempatan istirahat

Sebenarnya, untuk terus menjaga tingkat kedisiplinan karyawan, bisa dilakukan dengan memberikan evaluasi.

Sebagai atasan yang baik, Anda bisa melakukan konseling dan memberi kesempatan istirahat untuk karyawan. Hal ini berguna untuk memberikan karyawan Anda jeda, agar kembali melakukan pekerjaannya dengan semangat.

6. Kurangi kerja manual, gunakan teknologi untuk evaluasi

Meskipun kedisiplinan merupakan aspek penting dalam laju bisnis baru, bukan berarti Anda harus fokus dengan evaluasi kedisiplinan tiap karyawan dan akhirnya mengabaikan pekerjaan lain.

Karena itu, mengapa pelaku bisnis baru membutuhkan sistem absensi dan teknologi yang mumpuni?

Hal ini berguna untuk menghemat waktu dan mempermudah evaluasi kedisiplinan karyawan. Misalnya, Anda bisa menggunakan mesin absensi yang memiliki fitur untuk pengelolaan absensi yang lebih praktis, sehingga berbagai data absensi bisa Anda baca dengan mudah. Alhasil, pengolahan data untuk bahan evaluasi pun jadi lebih mudah.

Berbagai teknologi untuk absensi karyawan kini semakin beragam. Bahkan ada yang bisa mengakses data absensi tanpa harus mendekat ke mesin absensinya.

Perlu Anda ketahui, saat ini ada beberapa mesin absensi yang sudah dilengkapi dengan koneksi WiFi, bahkan sudah ada yang berbasis cloud atau bekerja secara online.

Semuanya jadi lebih mudah, tanpa menghambat kepentingan kerja lainnya.

Terapkan 6 langkah di atas ini untuk memperkuat dan mempercepat laju bisnis baru Anda. Sekali lagi, perlu Anda ingat bahwa kedisiplinan ini sangat berperan penting untuk membangun karakter dan kualitas karyawan yang baik. Tentunya, akan berdampak pada keberlangsungan usaha Anda.