Sistem Pembelajaran Di Tengah Pandemi – Ubah Tantangan Menjadi Kesempatan Dengan Teknologi

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat banyak pihak berbenah demi keberlangsungan suatu sistem yang selaras dengan kondisi saat ini. termasuk juga sistem pembelajaran. Sebagai salah satu hal yang terdampak hebat, dunia pendidikan harus terus berupaya keras dalam upaya memberikan hak pendidikan bagi setiap siswa dengan berbagai keterbatasan di tengah situasi pandemi.

Situasi pandemi menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan dunia pendidikan. Pandemi seakan memaksa sekolah, siswa dan orangtua untuk menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru dengan sekitar 80% pemanfaatan teknologi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa wabah virus corona telah menghambat aktivitas belajar mengajar yang semula bisa dengan leluasa dilakukan secara tatap muka. Namun kini harus beralih pada sistem pembelajaran jarak jauh secara online dengan pemanfaatan teknologi informasi. Di satu sisi ini merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah, baik guru atau tenaga pendidik beserta seluruh staf sekolah, siswa hingga orangtua atau wali siswa untuk segera belajar dan membiasakan diri dengan teknologi. Ini merupakan tantangan besar dalam sistem pembelajaran di tengah pandemi yang harus dihadapi.

Namun, dengan teknologi maka tantangan tersebut dapat diubah menjadi sebuah kesempatan menuju kemajuan pendidikan. Karena di sisi lain, munculnya tantangan adaptasi terhadap teknologi justru menjadi hal positif yang menandai adanya akselerasi pendidikan 4.0 seperti yang telah lebih dulu diadopsi oleh sistem pendidikan di berbagai negara maju. Bahkan, seorang Guru Besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany and Senior Experten Services (SES) Germany, Prof. Dr. Gerhad Fortwengel, mengatakan bahwa wabah virus corona justru menjadi katalis luar biasa yang mendorong dunia pendidikan semakin maju lewat pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

 

Sivitas Akademika Harus Mampu Menjadi Pembelajar Mandiri

Pandemi menjadi sebuah tantangan dalam mengembangkan kreativitas akan penggunaan teknologi sehingga bisa memberikan manfaat menyeluruh dalam upaya transmisi pengetahuan serta memastikan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Adanya teknologi dalam dunia pendidikan di tengah situasi pandemi merupakan kesempatan bagi semua pihak, yakni sekolah maupun siswa menjadi lebih berkompeten di abad ini. Menurut Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, outcome edukasi masa kini adalah tenaga pendidik dan siswa yang mampu memiliki keterampilan sebagai pembelajar mandiri atau self-directed learning yang merupakan keterampilan paling penting di abad ini.

Meski demikian, salah satu tantangan besar dalam pelaksanaan sistem pembelajaran jarak jauh adalah kondisi sivitas akademika yang belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran online seperti blended atau hybrid learning maupun yang bersifat full atau sepenuhnya online. Misalnya saja yang pernah terjadi dimana guru membuat materi pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan di-upload ke kanal Youtube tanpa memberikan label konten anak-anak karena ketidaktahuannya, sehingga gadget siswa yang di-setting hanya bisa membuka konten ramah anak, secara otomatis tidak bisa mengkases konten materi belajar tersebut. Memang akan lebih baik jika ada pelatihan bagi guru, staf sekolah, siswa dan orangtua mengenai penggunaan peralatan teknologi bagi kepentingan pembelajaran yang efektif. Akan tetapi, kemungkinan hal ini tidak bisa dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan atau sekolah karena adanya berbagai keterbatasan kondisi yang berbeda-beda. Oleh karenanya, guru, staf sekolah, siswa dan orangtua dituntut untuk menjadi seorang pembelajar mandiri dengan lebih banyak mencari tahu, belajar dan mempraktekkan sendiri berbagai alat teknologi untuk mengatasi kesulitannya dan menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran di tengah pandemi ini.

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan adanya teknologi berupa aplikasi penunjang sistem sekolah  yang mudah dipelajari, cepat dipahami dan nyaman digunakan oleh siapa pun agar dapat mempermudah staf sekolah, guru, siswa dan orangtua untuk bisa menjadi pembelajar mandiri.

 

Penyampaian Materi dan Komunikasi

Lebih dari sekedar perolehan ilmu pengetahuan, pendidikan juga tentang perolehan nilai, kerja sama dan kompetensi. Hal ini mudah dilaksanakan ketika sistem pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, namun hal ini cukup sulit diwujudkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Bagaimanapun juga, perubahan sistem pembelajaran dari luring (tatap muka) menjadi daring memang menuntut banyak penyesuaian.

Terutama bagi guru atau tenaga pendidik, selain menyampaikan materi pembelajaran, juga harus memastikan bahwa para siswa memahami materi pembelajaran yang telah diberikan, mampu bekerja sama dan meningkatkan kompetensi selama belajar di sekolah maupun di rumah.

Oleh karena itu, untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh yang efektif di tengah situasi pandemi ini diperlukan teknologi e-learning yang dapat memberikan manfaat menyeluruh seperti dalam hal manajemen sekolah, penyampaian materi belajar, penilaian, hingga komunikasi atau interaksi seluruh sivitas akademika mulai dari guru atau tenaga pendidik, seluruh staf sekolah, siswa dan wali siswa atau orangtua.

 

Ubah tantangan menjadi kesempatan dengan Teknologi

Dengan teknologi yang tepat maka staf sekolah, tenaga pendidik dan siswa beserta orangtua bisa saling bekerja sama dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul pada pembelajaran selama masa pandemi. Bahkan, juga bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas serta kompetensi baru melalui pembelajaran dan penguasaan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar yang lebih banyak dilakukan secara daring atau online.

Perlu diketahui, bahwa terdapat sisi baik lain dari implementasi sistem belajar jarak jauh atau sekolah online yakni sumbangsihnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai green nation, karena berbagai riset telah membuktikan adanya penurunan kadar emisi gas buang yang disebabkan oleh terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah selama pandemi, termasuk aktivitas sekolah. Dukungan sekolah dalam bentuk pengimplementasian sistem pembelajaran fleksibel yakni sekolah online seperti hybrid learning yang saat ini masih umum dilakukan bisa menjadi salah satu wujud nyata peran dunia pendidikan dalam mencetak generasi yang tak hanya cakap di bidang akademis, namun juga peduli terhadap masa depan bumi. Hal ini pun selaras dengan teori yang selama ini selalu diajarkan di sekolah, yakni menjaga dan melestarikan lingkungan hijau, alam atau bumi.

Dengan berbagai manfaatnya, maka sistem pembelajaran yang fleksibel ini harus didukung dengan melakukan Improvisasi demi memperoleh sistem pembelajaran terbaik dan paling efektif. Oleh sebab itulah FEdu.iO sebagai aplikasi penunjang sistem pembelajaran fleksibel terbaik di masa pandemi terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur yang mampu menjadi solusi terhadap setiap tantangan yang dihadapi agar proses pembelajaran bisa tetap berjalan lancar, efektif dan optimal tanpa mengabaikan keselamatan guru, staf sekolah, siswa dan orangtua dari bahaya covid-19.

 

Manajemen Sekolah Lebih Praktis Pakai FEdu.iO

FEdu.iO memberikan kepraktisan dalam pelaksanaan seluruh manajemen sekolah yang meliputi:

  • Kelola absensi siswa, guru dan staf sekolah dengan pemantauan dan rekap data absensi yang praktis dan akurat dari data absensi scan GPS yang bisa diakses di ponsel.
  • Penambahan data siswa baru, siswa naik kelas, siswa lulus, guru dan staf baru lebih mudah karena mendukung impor DAPODIK.
  • Kemudahan pencatatan inventaris sekolah dengan informasi lengkap.
  • Pendataan dan peminjaman buku perpustakaan yang lebih baik.
  • Pengelolaan tahun ajaran baru saat ini dan yang akan datang lebih mudah.
  • Pengaturan jadwal belajar dan jadwal ujian sesuai kebutuhan sekolah.
  • Pencatatan informasi kendaraan dan jalur yang dilewati siswa saat ke sekolah.
  • Pengelolaan keuangan dan pembayaran siswa yang bisa langsung diinformasikan ke ponsel orangtua.
  • Kemudahan staf resepsionis dalam mencatat setiap tamu yang datang ke sekolah.
  • Kelola dan pendataan kritik, saran dan aspirasi siswa, guru dan orangtua lebih profesional.

 

Penyampaian Materi Belajar Mengajar Secara Optimal dengan FEdu.iO

FEdu.iO memungkinkan penyampaian materi belajar secara optimal dari guru pada setiap siswa yang dilaksanakan saat luring (tatap muka) maupun daring (online atau jarak jauh) berkat adanya fitur berikut:

  • Guru mudah menyusun materi belajar-mengajar, tugas, soal-soal latihan dan soal ujian harian atau semester kemudian membagikannya di website iO sehingga semua siswa akan mendapatkan notifikasi dan bisa mengaksesnya kapan saja di mana saja via ponsel serta mengerjakan atau mengumpulkan hasilnya langsung secara online di web FEdu.iO.
  • Terintegrasi dengan aplikasi kelas virtual Zoom, Google Meet dan Youtube Live Streaming.

 

Penilaian Akademis dan Non-Akademis Siswa yang Objektif di FEdu.iO

Tak hanya nilai akademis, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) pun harus tetap memperhatikan adanya penilaian non-akademis atau sikap siswa. FEdu.iO memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan penilaian akademis dan non-akademis siswa bahkan dalam kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) semudah saat pembelajaran tatap muka (PTM), yakni:

  • Ujian online aman standar UN yang terintegrasi dengan teknologi Safe Exam Browser (SEB) yang anti curang.
  • Pencatatan laporan hasil belajar atau rapor siswa lebih lengkap dan praktis di web iO dan disampaikan langsung ke ponsel orangtua.
  • Kelola poin merit dan demerit siswa.

 

Komunikasi Efektif Sekolah dan Siswa Lewat FEdu.iO

FEdu.iO membuat komunikasi atau interaksi pihak sekolah dengan siswa atau orangtua lebih lancar di segala situasi dan kondisi secara digital, antara lain:

  • Penyampaian informasi kegiatan sekolah, jadwal belajar dan sebagainya secara cepat dan praktis ke semua siswa dan orangtua dengan akses langsung via ponsel.
  • Informasi hasil belajar atau rapor langsung ke ponsel orangtua.
  • Pengajuan izin guru, staf sekolah serta siswa realtime dan praktis via ponsel dengan adanya notifikasi.
  • Kemudahan akses informasi kenaikan kelas, kelulusan dan akselerasi siswa.
  • Akses informasi kamar dan nomor ruangan siswa sehingga orangtua lebih mudah memantau anak yang tinggal di asrama sekolah.

Kelola DAPODIK Dengan Benar Agar Tak Ketinggalan Program KEMENDIKBUD

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) merupakan kumpulan berbagai data yang tidak dapat diukur/didata secara parsial yang berisikan data siswa, guru sekolah, serta sarana prasarana sekolah. Munculnya sistem pengisian Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) secara terpadu merupakan bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar dapat memudahkan pihak kementerian dalam merumuskan program-program yang akan dijalankan demi meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.

Jika sebelumnya setiap sekolah memiliki pendataan sekolah dalam beragam bentuk yang berbeda, kini setiap sekolah memiliki sistem dan format yang sama. Hal ini sangat bermanfaat untuk memudahkan Kemendikbud maupun pihak lain yang memiliki kepentingan akan data Pendidikan untuk mengakses dan mengolahnya sesuai kebutuhan.

Manfaat Mengisi DAPODIK Dengan Benar

Sesuai Instruksi Menteri Nomor 2 Tahun 2011 tentang pengelolaan data pokok Pendidikan dan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan, maka setiap sekolah wajib untuk mengisikan secara detail mengenai data sarana dan prasarana sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), peserta didik, hingga proses pembelajaran di dalam Rombongan Belajar (Rombel). Semua data ini harus diisi dengan benar agar bisa ikut serta dalam program-program Kemendikbud yang bermanfaat bagi sekolah, seperti: mendapatkan bantuan-bantuan termasuk dana BOS, tunjangan guru, sarana dan prasarana sekolah, hingga tunjangan bagi guru.

Program-program Kemendikbud tersebut hanya bisa dialokasikan pada sekolah-sekolah yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika tidak mengisi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dengan benar, maka pemerintah atau pihak terkait akan sangat kesulitan dalam mengevaluasi data sekolah tersebut untuk kemudian ditetapkan memenuhi syarat sebagai penerima bantuan atau berbagai program lain dari Kemendikbud.

Meskipun memiliki manfaat yang besar, nyatanya hingga kini masih ada saja pihak sekolah yang belum mengisi Data Pokok Pendidikan dengan benar karena faktor waktu, tenaga, bahkan tingkat kerumitan dalam proses pengisiannya. Namun, semua kendala ini telah mampu diatasi oleh FEdu.iO dan BTS.

Kelola Dapodik Mudah, Cepat, dan Efektif

Kini sekolah dapat mengelola Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) siswa dengan FEdu.iO dan BTS. secara mudah, cepat, dan efektif.

Berbagai kemudahan yang didapat antara lain:

  1. Impor ratusan, ribuan, hingga ratusan ribu data DAPODIK lebih cepat.
  2. Manajemen sekolah dapat mengatur jadwal belajar siswa dan kelas siswa berdasarkan DAPODIK yang telah diimpor.
  3. DAPODIK siswa, guru, dan staf dapat diimpor secara mudah melalui iO.
  4. Lebih mudah dalam kelola penambahan data siswa seperti siswa baru, kenaikan kelas, siswa yang telah lulus.

FEdu.iO dan Fingerspot BTS memberikan kemudahan dalam kelola Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) nih, sekarang bisa isi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dengan benar ya, agar tak ketinggalan program-program penunjang sekolah, siswa dan guru dari Kemendikbud untuk peningkatan mutu setiap sekolah.

Pembelajaran Tatap Muka Di Sekolah Juli 2021, Apa yang Perlu Dipersiapkan Sekolah?

Satu tahun sudah kita hidup berdampingan dengan virus Corona. Virus yang begitu mematikan, bahkan turut mematikan laju perekonomian hingga mematikan kesempatan bagi anak didik untuk menikmati suasana belajar di sekolah. Tak sedikit anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung terpaksa putus sekolah karena harus membantu orangtuanya yang kehilangan sumber penghasilan di masa pandemi. Banyak pula anak-anak yang tak mampu mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena keterbatasan media pendukung. Bahkan berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terdapat peningkatan drastis untuk angka kekerasan  anak selama pandemi. Ada yang menjadi korban kekerasan orangtuanya, ada pula yang diindikasi melakukan bunuh diri lantaran stres dengan kondisi pandemi yang kian mempersulit kondisi anak.

Anak, orangtua, guru, semua merasakan tekanan luar biasa akibat COVID-19. Hal ini pun tak bisa dibiarkan terlalu lama. Melansir laman kompas.com yang tayang pada 19 Maret 2021, diketahui bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dalam sebuah rapat kerja Bersama komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, membahas tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 sebagai usaha akselerasi agar learning loss yang sifatnya permanen itu tidak terus terjadi. Usaha akselerasi ini pun didukung dengan pemberian vaksinasi pada tenaga pendidik.

Tentu ini merupakan sebuah kabar gembira bagi siswa, orangtua, dan juga tenaga pendidik. Diharapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah pada Juli 2021 mendatang ini tetap dilakukan dengan hati-hati karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sekolah
Menyambut kabar gembira terkait akan segera dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, tentu ada hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh sekolah untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, antara lain:

1. Protokol Kesehatan
Sekolah sebagai penyelenggara Pendidikan harus benar-benar disiplin dan serius dalam menegakkan protokol kesehatan. Meski tenaga pendidik telah divaksin, namun itu tidak akan optimal jika tidak dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan. Pastikan seluruh staf sekolah dan siswa mengenakan masker, menjaga jarak, membatasi jumlah siswa dan melaksanakan pemberlakuan sistem shift.

2. Komunikasi Efektif
Masa peralihan dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memerlukan waktu dan proses adaptasi karena siswa, orangtua, dan sekolah banyak yang terkendala komunikasi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga kedisiplinan siswa cukup sulit terpantau. Tidak semua siswa bisa mendapatkan pengawasan orangtua selama melakukan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena orangtua harus bekerja lebih keras di masa pandemi. Siswa dalam situasi seperti ini sering kali menjadi kurang disiplin dalam mengikuti proses belajar online. Di beberapa media pun banyak pemberitaan dimana siswa tidak mengikuti belajar online melainkan bermain, bersepeda, dan berbagai kegiatan lain yang termasuk dalam indisipliner.

Untuk itu, komunikasi efektif sangatlah penting. Komunikasi efektif terkait kedisiplinan anak di sekolah bisa lebih mudah dilakukan dengan memanfaatkan fitur demerit Fingerspot Back to School yang memiliki berbagai keunggulan manfaat, seperti:

  • Tersedia berbagai pilihan default poin pelanggaran indisipliner absensi siswa.
  • Mencatat poin pelanggaran siswa berdasarkan pelanggaran yang berhubungan dengan absensi siswa.
  • Manajemen sekolah dapat mengatur jumlah poin pelanggaran yang dilakukan siswa.
  • Tampilan poin pelanggaran siswa berupa semakin tinggi poin pelanggaran yang dilakukan siswa maka akan terhitung sebagai siswa indisipliner.

Laporan tindak indisipliner siswa yang dengan cepat disampaikan ke orangtua atau wali siswa akan sangat berguna untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Lewat salah satu manfaat unggulan Fingerspot Back to School yang memudahkan penyampaian informasi dari sekolah ke orangtua, memungkinkan komunikasi dari pihak penyelenggara Pendidikan atau sekolah ke orangtua atau wali siswa lebih cepat, efektif dan optimal. Segala tindak indisipliner anak selama di sekolah bisa terpantau dengan baik serta dapat ditangani lebih cepat. Sehingga mampu mendukung siswa untuk menjadi generasi yang berprestasi dan berkarakter, memiliki kecerdasan IQ dan EQ yang seimbang yang berguna untuk memudahkannya dalam meraih kesuksesan di masa depan.

[PENTING DIKETAHUI] Sekolah Hanya Boleh Buka Kembali dengan Memenuhi Syarat Ini

Pembelajaran jarak jauh atau belajar secara online atau biasa disebut juga dengan daring yang telah berlangsung selama beberapa bulan sejak pandemi COVID-19 menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari para orangtua, pihak sekolah, pemerintah, hingga dari para siswa sendiri. Di satu sisi terdapat beberapa pihak yang berpendapat bahwa pembelajaran jarak jauh ini cukup efektif dilakukan, bahkan ada sebuah wacana untuk melanjutkan praktiknya meski kondisi sudah normal, yaitu dengan mengombinasikan beberapa hari belajar di sekolah, dan beberapa hari belajar di rumah. Namun di sisi lain cukup banyak tantangan yang harus dihadapi berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh ini, mulai dari sulitnya jangkauan internet di berbagai wilayah, ketidaksanggupan beberapa orangtua untuk mendampingi anak selama belajar jarak jauh maupun ketidaktersediaan gawai yang mendukung, hingga sulitnya pihak sekolah dalam memaksimalkan proses belajar mengajar di luar sistem standar yang selama ini telah diterapkan di sekolah. Masih ditambah lagi dengan adanya beberapa siswa yang belum mampu beradaptasi dengan suasana belajar di rumah, kehilangan kesempatan bersosialisasi langsung dengan teman sekolah atau ekstrakurikuler dimana hal ini sangat penting bagi perkembangan psikologis siswa dan keterampilan sosial atau soft skill mereka.

Terlepas dari adanya beragam hal yang dirasakan pihak sekolah, orangtua maupun siswa terkait pembelajaran jarak jauh di masa pandemi tersebut, kini pemerintah telah mengizinkan dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Keputusan ini pun menuai reaksi yang beragam. Sebagian orangtua menyambut dengan gembira karena berbagai kesulitan selama PJJ dapat berkurang, namun tak sedikit pula yang merasa khawatir jika sekolah akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Perlu diketahui, bahwa langkah pemerintah dalam memberikan izin dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah tentu telah melalui serangkaian pemikiran dan pertimbangan, sehingga tak perlu terlalu khawatir selama pihak sekolah, orangtua, dan siswa proaktif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Penting untuk saling mendukung, memantau, dan menegakkan pemenuhan syarat diperbolehkannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, antara lain:

a. Sekolah berada di zona hijau.
b. Memenuhi 4 persetujuan, yakni dari pemerintah daerah atau dinas pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah, komite sekolah, serta orangtua.
c. Siswa dan staf sekolah beserta seluruh masing-masing keluarganya tidak memiliki gejala COVID-19.
d. Diawali dengan masa transisi selama 2 bulan yang akan dilanjut dengan masa kebiasaan baru jika aman.
e. Maksimal yang belajar di kelas tidak lebih dari 18 siswa untuk SD, SMP, SMA, dan untuk PAUD tidak lebih dari 5 anak.
f. Jarak minimal antar siswa atau dengan guru atau saat berinteraksi dengan staf sekolah adalah 1,5 meter.
g. Siswa, guru maupun seluruh staf sekolah wajib menggunakan masker kain non medis 3 lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi tisu dan diganti setelah beberapa saat penggunaan.
h. Sekolah menyediakan media cuci tangan atau hand sanitizer yang mudah diakses dan mengingatkan seluruh penghuni sekolah untuk rajin cuci tangan.
i. Sekolah memiliki thermo gun.
j. Selain itu, sangat dianjurkan bagi sekolah untuk lebih kreatif dalam membuat ide-ide baru terkait keamanan dan keselamatan siswa beserta seluruh tenaga pendidik dan staf di lingkungan sekolah.
k. Sekolah harus memiliki pemetaan warga yang dilarang masuk wilayah sekolah.
l. Kantin dan penjual jajanan tidak diperbolehkan beroperasi di lingkungan sekolah untuk sementara waktu.
m. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler juga belum diperbolehkan untuk diadakan.
n. Memperhatikan pengaturan hari dan jam belajar seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, bahwa jumlah hari dan jam belajar dapat dilakukan dengan sistem pergiliran rombongan belajar atau shift yang ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan situasi dan kebutuhan.

Dalam praktiknya, pengaturan jadwal masuk siswa ini tidaklah mudah dikarenakan jumlah siswa yang banyak. Namun tidak perlu khawatir, karena Fingerspot BTS telah hadir sebagai solusinya.

Dengan menggunakan Fingerspot BTS (Back to School) sekolah bisa mengatur jadwal tatap muka siswa lebih mudah.

Apa saja kelebihan Fingerspot BTS?

1. Atur jadwal masuk siswa menjadi pagi atau siang.

Dengan menggunakan Fingerspot Back to School, sekolah dapat membagi jadwal siswa menjadi pagi atau siang dengan durasi jam tatap muka tertentu. Tentunya ini memudahkan sekolah yang memilki jumlah siswa yang banyak. Sehingga protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.

2. Kemudahan pengaturan jam tatap muka siswa yang belajar dari rumah atau sekolah.

Sekolah dapat mengatur jam masuk siswa melalui Fingerspot BTS yang dapat membagi jam tatap muka siswa baik di rumah maupun di sekolah. Bukan hanya itu saja pergantian jam ini tentunya dapat diumumkan melalui ponsel siswa yang sudah ter-install App BTS.

3. Absensi siswa tetap terhitung.

Terkadang siswa yang melakukan aktivitas belajar mengajar dari rumah mengalami kendala ketika absensi tidak terhitung. Dengan menggunakan Fingerspot BTS absensi siswa dapat terhitung dengan mudah.

Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah selama pandemi harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Untuk urusan pengaturan hari dan jam belajar siswa serahkan saja pada Fingerspot BTS.

Tips Sukses Menjadi Sales Canvasser

Pernah mendengar profesi sales kanvas atau sales canvasser? Profesi yang satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu ujung tombak sebuah perusahaan. Tugas utama seorang sales kanvas adalah melakukan kontak dengan pelanggan demi tercapainya suatu proses penjualan. Meskipun kontak dengan pelanggan bisa dilakukan secara tidak langsung seperti melalui media telepon atau email, namun kunjungan langsung ke tempat calon pelanggan merupakan sebuah keharusan karena lebih besar kemungkinannya untuk mencapai transaksi penjualan produk yang ditawarkan. Penghasilannya pun tak main-main. Semakin banyak transaksi penjualan yang berhasil dilakukan, maka semakin besar pula pendapatan yang bisa dinikmati.

Merasa tertarik atau mungkin tertantang dengan profesi yang satu ini? Sebaiknya perhatikan dulu beberapa tips sukses menjadi sales canvasser atau sales kanvas sebagai berikut:

1. Memahami Fungsi Sales Kanvas.
Fungsi utama dari seorang sales kanvas adalah dapat menentukan target pasar atau calon pelanggan yang sesuai dengan produk yang dijual, meyakinkan kelebihan atau manfaat dari produk yang dijual pada calon pelanggan untuk kemudian memotivasi calon pelanggan tersebut agar melakukan pembelian produk.

2. Menguasai Kemampuan Dasar Sales Kanvas.
Untuk dapat melakukan fungsi sales kanvas seperti pada poin pertama di atas, maka harus diawali dengan penguasaan kemampuan dasar penjualan seperti product knowledge meliputi kondisi fisik produk, manfaat, serta kelebihannya dibanding produk kompetitor. Selain itu, seorang sales kanvas juga harus membekali diri dengan pengetahuan price policy atau kebijaksanaan harga jual karena akan sangat bermanfaat ketika melakukan tawar-menawar harga dengan calon pelanggan, dan yang tak boleh ketinggalan juga adalah kemampuan komunikasi. Dalam hal komunikasi ini ada baiknya bagi seorang sales kanvas untuk menguasai bahasa serta kondisi sosial budaya calon pelanggannya.

3. Menjalankan Tugas Sebaik Mungkin.
Beberapa tugas penting yang harus dijalankan seorang sales kanvas antara lain: menawarkan produk baik secara langsung maupun tidak langsung pada calon pelanggan; membuat analisis penjualan seperti strategi penjualan berikutnya; memberikan kepuasan pada pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik dan menindaklanjuti kebutuhan pelanggan; terus berupaya mencari peluang penjualan berikutnya; melakukan berbagai kegiatan marketing lainnya jika dibutuhkan.

4. Mempraktikkan Cara Kerja yang Benar.
Pada profesi sales kanvas terdapat cara kerja tersendiri yang harus dipraktikkan dengan benar, yakni: melakukan pendekatan pada calon pelanggan dengan mengetahui siapa dan apa yang dibutuhkan oleh calon pelanggan; berikan kesan pertama yang baik dan positif bukan sebagai penjual, melainkan sebagai kawan yang akan membantu mencarikan solusi dari kebutuhan calon pelanggan; mampu meyakinkan calon pelanggan akan kelebihan dan manfaat produk sebagai solusi terbaiknya; memproses penjualan setelah berhasil meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk dengan membuat statement, pesanan, serta tanda terima pembayaran yang sah; memberikan layanan purna jual seperti ucapan terima kasih, souvenir, bahkan konsultasi gratis selama pelanggan masih menggunakan produk yang telah dibelinya.

Kesuksesan dalam berprofesi di bidang apapun tentunya tak luput dari disiplin diri dalam menunaikan setiap tugas yang dikerjakan. Termasuk bagi seorang sales kanvas yang dituntut untuk disiplin, seperti kedisiplinan dalam melakukan kunjungan ke tempat-tempat calon pelanggan yang sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan melalui proses analisa.

Akan tetapi, kunjungan kerja atau kunjungan ke tempat-tempat calon pelanggan yang dilakukan oleh seorang sales kanvas terkadang sulit terpantau. Manajemen perusahaan sering mengalami kendala dalam mengetahui lokasi mana saja yang sudah atau belum dikunjungi oleh karyawan yang berprofesi sebagai sales kanvas. Sehingga diperlukan adanya sistem yang mudah digunakan untuk pemantauan ini. Fingerspot.iO hadir untuk memberikan kemudahan dalam pemantauan sales kanvas dalam melakukan kunjungan kerja.

Bagaimana fitur pemantauan sales kanvas Fingerspot.iO bekerja?

1. Sales kanvas melakukan scan GPS dengan tipe lainnya saat berada di lokasi kunjungan kerja untuk ditandai sebagai spot.
2. Manajemen perusahaan melakukan konfirmasi scan GPS karyawan tipe lainnya sebagai spot kunjungan kerja dan ditambahkan sebagai Spot baru.
3. Kemudian sales kanvas melakukan scan dengan memilih menu Spot Ku di App FiO dan memilih lokasi yang sudah didaftarkan serta melakukan foto selfie maupun foto belakang serta menambahkan catatan mengenai kunjungan kerja yang dilakukan.
4. Hasil scan spot sales kanvas akan tercatat secara realtime. Atasan dapat memantau lokasi kunjungan karyawan dalam bentuk map, timeline, maupun clustering.

Selain dapat memudahkan pihak manajemen dalam mengetahui tempat mana saja yang telah didatangi sales kanvas yang berhubungan dengan penilaian kedisiplinan kerja, adanya fitur pemantauan sales kanvas pada Fingerspot.iO juga bermanfaat bagi sales kanvas itu sendiri karena dapat meminimalisir kemungkinan lupa mendatangi salah satu tempat dengan prospek yang bagus, sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan bisa lebih tinggi.

Anak Banyak Gerak, Ciri Anak Cerdas

Ayah dan Bunda sering dibuat pusing dengan tingkah anak yang seolah tak bisa diam? Atau bahkan merasa khawatir dengan perkembangan motorik halusnya jika melihat anak lebih aktif bergerak daripada duduk manis? Tidak sedikit pula orangtua yang beranggapan bahwa anaknya yang terlalu aktif bergerak memiliki kelainan hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Sebenarnya Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir selama anak tidak menunjukkan gejala ADHD seperti terlalu sensitif, tidak mau mendengarkan orang lain, sering gelisah, suka mengganggu orang lain dan sering kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

Daripada khawatir berlebihan, sebaiknya Ayah dan Bunda mengetahui beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa anak yang bergerak aktif merupakan ciri anak yang cerdas, seperti berikut ini:

1. University of Eastern, Finlandia
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan University of Eastern, Finlandia ternyata anak yang lebih aktif bergerak akan memiliki kemampuan berhitung dan membaca yang lebih baik. Penelitian ini pun terbukti dengan fakta yang menunjukkan bahwa Finlandia hingga kini masih menduduki peringkat pertama dalam bidang sains dan peringkat kedua dalam bidang matematika dan membaca. Itulah sebabnya, sekolah di Finlandia menerapkan aturan bahwa anak harus bergerak aktif selama kurang lebih 75 menit per hari.

2. John Ratey, Spark: The Revolutionary New Science of Excercise and the Brain
Dari penelitian yang dibukukan oleh Dr. John Ratey dapat diketahui bahwa aktivitas anak dan perkembangan otak sangatlah berkaitan erat. Semakin aktif anak dalam bergerak maka semakin baik sirkulasi sel, kecepatan sinyal di otak dan kesehatan saraf-saraf dalam otaknya.

3. Charles Basch, Columbia
Peneliti dari Columbia, Charles Basch mengungkapkan bahwa anak yang tidak bisa diam merupakan anak yang cerdas. Hal ini dikarenakan banyaknya gerakan tubuh yang mereka lakukan berdampak pada lancarnya aliran darah ke seluruh tubuh sehingga sirkulasi oksigen ke otak pun baik, dan meremajakan sel-sel otak.

4. University of British Columbia
Bagian otak yang berfungsi sebagai penyimpan memori verbal dan pembelajaran yang disebut hippocampus dapat mengalami pembesaran ukuran ketika anak sering bergerak. Hal ini akan berdampak pada kemampuan otak anak dalam menyerap informasi dan kemampuan berpikir.

Dengan mengetahui korelasi baik antara aktivitas fisik anak dengan kecerdasannya, maka ayah dan bunda tidak perlu khawatir lagi jika anak terlihat lebih suka bergerak, berlarian, atau bermain daripada duduk manis. Apalagi di masa pandemi yang masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ seperti saat ini. banyak orangtua yang mengeluh saat PJJ diberlakukan anak cenderung bermain dibandingkan belajar atau mengerjakan tugas. Kalau sudah seperti ini maka harus ada kontrol yang baik agar anak masih bisa bergerak aktif, di sisi lain juga tetap bisa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan baik.

Oleh karena itu diperlukan adanya sistem yang efektif untuk membantu kegiatan PJJ. Fingerspot menghadirkan Fingerspot Education (FEdu.iO) yang memudahkan guru, staf sekolah, dan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah.

FEdu.iO tersedia dalam bentuk web, serta App FEdu.iO yang bisa diakses kapan pun dan dimana pun

Berikut keuntungan dari penggunaan FEdu.iO:

1. Kelola absensi siswa, guru, dan staf sekolah
Manajemen sekolah dapat memantau dan melakukan rekap data absensi kehadiran siswa, guru, dan staf sekolah dengan mudah di web FEdu.iO. Selain itu data absensi kehadiran bersifat secara realtime.

2. Absensi kehadiran melalui ponsel
Siswa dapat melakukan absensi kehadiran dengan scan GPS di App FEdu.iO saat berada di sekolah, kelas, rumah, maupun tempat lainnya. Radius scan GPS siswa juga dapat diatur sesuai kebutuhan.

3. Akses bahan materi pembelajaran online

Siswa dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran yang telah disusun oleh guru di web FEdu.iO melalui ponsel. Sehingga siswa tidak akan mengalami kendala dalam mengakses materi yang diberikan. Kemudian bahan materi akan diakses oleh siswa maupun orangtua siswa melalui ponsel di App FEdu.iO.

4. Bank soal dan ujian online:
Menyusun berbagai soal latihan maupun ujian online untuk ujian akhir semester, ujian tengah semester, dan ulangan harian dengan mudah di web FEdu.iO dan siswa dapat mengakses soal dan materi ujian secara online kapan pun dan di mana pun. Hasil ujian siswa dapat dengan mudah tampil saat itu juga saat siswa selesai mengerjakan soal latihan maupun ujian.

5. Informasi inventaris sekolah lengkap:
Pencatatan inventaris sekolah seperti informasi nama barang, jumlah barang, dan barang masuk maupun keluar. Hal ini tentu memudahkan sekolah untuk memiliki arsip mengenai inventaris apa saja yang ada di sekolah.

6. Kelola administrasi perpustakaan:
Manajemen sekolah dapat mengelola buku perpustakaan sekolah di web FEdu.iO, sehingga buku perpustakaan terdata dengan baik dan peminjaman buku lebih mudah.

7. Pencatatan laporan hasil belajar siswa:
Laporan belajar siswa atau rapor dapat disusun di web FEdu.iO dalam bentuk detail nilai, rekap, tabel, dan kartu hasil belajar. Sehingga orangtua maupun siswa dapat mengetahui hasil laporan belajar siswa tanpa harus datang ke sekolah.

8. Berbagi pengumuman lebih cepat dan mudah:
Fitur broadcast pengumuman memudahkan sekolah membagi informasi mengenai kegiatan sekolah, jadwal belajar, dan pengumuman yang berkaitan dengan sekolah tanpa perlu mencetak atau paperless.

9. Pengaturan jadwal belajar dan jadwal ujian
Manajemen sekolah dapat mengatur jadwal belajar dan jadwal ujian siswa sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan mudah.

10. Informasi yang di dapat orangtua & siswa, seperti: informasi pembayaran sekolah, informasi tranportasi siswa, informasi asrama siswa, dan Informasi kenaikan kelas, kelulusan, dan akselerasi siswa

Kombinasi yang baik antara aktivitas fisik anak di rumah dengan sistem yang efektif untuk membantu kegiatan PJJ dari Fingerspot Education (FEdu.iO) dapat memudahkan guru, staf sekolah, dan anak selama melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah. Sehingga selama masa pandemi anak bisa puas bergerak atau bermain dan akivitas akademiknya pun tetap berjalan optimal.

Tahun Ajaran Baru Di Era New Normal Segera Tiba, Pastikan Kegiatan Belajar Siswa Berjalan Dengan Tepat

Menjelang tahun ajaran baru 2020, kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) mulai dilakukan di bulan Juni 2020. Sehingga tahun ajaran baru akan tetap dimulai sesuai dengan jadwal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu tanggal 13 Juli 2020, meski di tengah pandemi Covid-19. Keputusan Kemendikbud ini dilakukan karena Indonesia sudah memasuki era New Normal. Selain itu, hal ini bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan normal dan mempermudah siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Akan tetapi tahun ajaran baru di era New Normal, bukan berarti seluruh sekolah di Indonesia bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Mengutip dari pernyataan Nadiem Makarim saat konferensi pers virtual sekolah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah tidak boleh melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan hanya sekolah di zona hijau yang diperbolehkan.

Hal ini, tentunya menimbulkan keresahan bagi orangtua mengenai efektif atau tidaknya kegiatan belajar dari rumah. Mengingat, sebagian dari siswa mulai jenuh dengan kegiatan belajar dari rumah.

Lalu, bagaimana sekolah dan orangtua memastikan kegiatan belajar siswa berjalan dengan tepat meskipun tahun ajaran baru berbeda dari sebelumnya?

Oleh karena itu tersedia fitur broadcast pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool yang memastikan kegiatan siswa berjalan dengan normal. Simak 5 manfaat fitur broadcast pengumuman di era New Normal:

  1. Kirim Pengumuman Dengan Cepat. Sekolah terkadang mengalami kesulitan Ketika akan memberikan pengumuman saat pembelajaran jarak jauh dilakukan. Oleh karena itu dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool sekolah bisa mengirim informasi dengan mudah dan cepat. Sehingga sekolah tidak perlu lagi membuat grup chatting di media sosial untuk mengirim informasi mengenai kegiatan sekolah atau informasi lainnya. Selain itu, notifikasi pengumuman sekolah akan langsung ternotifikasi di ponsel orangtua maupun siswa.
  2. Kemudahan Komunikasi Guru dan Orangtua. Selain cepat dalam mengirim pengumuman, kemudahan komunikasi antara guru dan orangtua akan tetap terjalin dengan mudah. Sekolah bisa juga mengirim pengumuman dalam bentuk polling sehingga orangtua bisa menyetujui atau menolak kegiatan yang diberikan ke siswa saat belajar dari rumah tetap diberlakukan.
  3. Mencegah Informasi Yang Tidak Tersampaikan. Seringkali siswa mengabaikan informasi yang diberikan oleh pihak sekolah sehingga terjadi kesalahpahaman terutama di saat pembelajaran jarak jauh dilakukan. Oleh karena itu, melalui broadcast pengumuman yang terkirim saat itu juga ke ponsel orangtua dan siswa, dapat mencegah tidak tersampaikannya informasi. Dengan hal ini sekolah tetap bisa memastikan kegiatan belajar siswa dari rumah tetap berjalan dengan normal.
  4. Kebenaran Informasi Tetap Terjamin. Berubah-ubahnya aturan kebijakan mengenai wilayah yang diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, menyebabkan berbagai informasi muncul. Mulai dari informasi dengan sumber terpercaya maupun informasi palsu. Tentunya hal ini bisa membuat orangtua kebingungan. Dengan menggunakan fitur pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool orangtua bisa memastikan bahwa informasi yang dikirim berasal dari pihak sekolah secara resmi. Orangtua tetap bisa dengan tenang memastikan kegiatan anak belajar dari rumah tetap kondusif.
  5. Mendukung Kebijakan New Normal. Dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman, tentunya menghindarkan pihak sekolah untuk mengadakan pertemuan antar orangtua siswa. Selain itu, melalui fitur pengumuman sekolah dapat memberikan informasi mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker. Sehingga melalui fitur ini, sekolah bisa turut serta dalam mendukung kebijakan New Normal.

Tentunya dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman, sekolah bisa memastikan kegiatan belajar dengan normal meski dilakukan secara tatap muka atau dari rumah.

4 Risiko Sikap Over Protective Pada Anak, Begini Solusinya

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, terkadang niat baik mereka justru memberikan dampak yang buruk. Salah satunya adalah sikap over protective orangtua pada anaknya dalam berbagai hal.

Over protective adalah tindakan untuk melindungi sesuatu secara berlebihan dan cenderung mengekang atau memaksa sebuah keadaan.

Sebenarnya, apa saja risiko yang dapat timbul bila orangtua memiliki sikap over protective kepada anaknya?

1. Rasa tidak nyaman

Seseorang yang diawasi setiap waktu, pasti akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Hal ini juga akan dirasakan anak, bila Anda sebagai orangtua sangatlah over protective kepadanya.

Berikan kepercayaan
Saat anak diberikan kepercayaan, maka ia akan menjadi lebih nyaman dan terbuka dengan Anda. Jadi, stop untuk over protective, dan berikan ruang untuk anak melakukan hal sesuai keinginannya. Bantu arahkan, dan beri mereka kepercayaan.

2. Kurang kreatif

Anak yang selalu diarahkan dan dilindungi oleh orangtua secara berlebihan, membuat ia malas berkreasi. Hasilnya, anak bisa menjadi orang yang pasif dan tidak kreatif. Sebab, mereka terbiasa diarahkan dan tidak dapat memunculkan ide atau aspirasi mereka.

Jadilah pendengar yang baik
Sebagai orangtua, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak Anda. Hal ini akan membantu anak Anda lebih berkembang. Akan ada banyak ide kreatif yang muncul dan membuat anak lebih berkembang. Sebagai orangtua, dengarkan anak, arahkan dan berilah saran, bukan mengatur.

3. Terbiasa berbohong

Bila Anda adalah orangtua yang over protective, maka jangan heran bila anak menjadi sering berbohong. Mengapa? Karena mereka ingin terbebas dari setiap pertanyaan yang menyudutkannya.
Daripada lelah menjawab pertanyaan yang cenderung menghakimi, mereka akan memilih untuk berbohong untuk mengamankan diri.

Ajak berpendapat

Meski anak melakukan kesalahan atau berbohong, hingga melakukan tindakan yang tidak benar, maka tugas Anda adalah mengajak mereka untuk belajar. Ajaklah anak untuk berpendapat akan suatu hal, beserta penyelesaiannya. Buat mereka menghargai pendapat orang lain dan mempertimbangkannya. Yakinkan, bahwa tak semua hal yang dia lakukan adalah yang terbaik, adakalanya mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya.

4. Tumbuh kembang terbatas

Karena sering dibantu dan terbiasa diarahkan, maka anak akan menjadi seseorang yang tak mandiri. Hasilnya, ia menjadi susah percaya diri dan tidak bisa diandalkan.

Berikan kesempatan memilih minat
Ajak anak berdiskusi dan menentukan pilihannya. Biasakan ia menentukan pilihan dengan alasan yang tepat. Bantu anak mendapatkan pilihan terbaik dengan mengarahkan, bukannya menghakimi dan memaksa kehendak.

Itulah tadi 4 risiko dan solusi bila Anda terlanjur menjadi orangtua yang over protective. Daripada menjadi orangtua yang over protective, ada baiknya Anda bekerja sama dengan sekolah untuk memantau anak di sekolah.

Mengingat, saat ini sudah ada media komunikasi antara sekolah dan orangtua yang tersistem melalui absensi online. Dimana orangtua dapat berkomunikasi dua arah dengan pihak sekolah, dan mengetahui perkembangan anak di sekolah melalui data kehadiran anak via ponsel. Saat ini, sudah banyak sekolah yang memanfaatkan absensi online untuk mendukung komunikasi siswa dan sekolah.

Jadi, pilihlah cara terbaik dan bijak dalam mendidik anak.

#Absensisekolah #absensionlinesekolah #Kitaschool #absenkitaschool #StopOverProtective #overprotective #parenting

Wajib Tahu! 6 Jenis Bullying yang Mengintai Anak Anda

Saat ini kasus perundungan  atau yang lebih dikenal dengan bullying menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebagai orangtua, Anda harus waspada dan bisa menjaga serta mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang terhindar dari bullying. Terpenting, jangan sampai anak Anda justru menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Lantas, apa saja jenis bullying ini?
Waspadai, ada 6 jenis bullying yang harus diketahui agar terhindar sebagai pelaku maupun korban bullying:

1. Bullying fisik
Bullying fisik adalah perundungan menggunakan tindakan fisik untuk mengontrol korban. Bullying jenis ini adalah yang paling mudah diidentifikasi. Dimana si pelaku memiliki fisik yang cenderung lebih besar, kuat, dan agresif. Tindakan bullying fisik  ini berupa menendang, menampar, memukul, mendorong, meninju dan serangan fisik lainnya.

Bullying jenis ini bisa terdeteksi dengan mudah karena mudah dilihat. Karena itu, bila jenis bullying ini terjadi di lingkungan sekolah, maka bisa dilihat melalui poin pelanggaran (demerit point). Bahkan di zaman sekarang, orangtua dapat memantau poin pelanggaran anaknya via ponsel. Sehingga, orangtua dapat dengan cepat menegur anaknya bila melakukan tindakan yang merugikan orang lain ini.

2. Bullying verbal
Bullying verbal adalah perundungan yang dilakukan menggunakan kata-kata, kalimat, pernyataan, panggilan yang kurang pantas, atau bahkan sampai mengintimidasi korban.
Pelaku bullying verbal ini akan cenderung menghina dan meremehkan orang lain hingga korbannya merasa depresi dan putus asa.

3. Agresi Relasional
Bullying agresi relasional adalah tindakan manipulasi yang bertujuan mengasingkan/mengucilkan korbannya dari lingkungan. Pelaku bullying jenis ini sering mengucilkan orang lain dari suatu kelompok, memanipulasi situasi, menyebarkan desas-desus, merusak kepercayaan, hingga menyebar fitnah. Tujuan intimidasi agresif dari para pelaku ini adalah meningkatkan kedudukan sosial mereka sendiri.

4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan perundungan (bullying) yang terjadi di dunia maya. Pelaku bullying jenis ini melakukan tindakannya menggunakan internet, smartphone, atau teknologi lainnya untuk mengancam, mempermalukan, hingga melecehkan orang lain.
Contoh nyata cyberbullying ini diantaranya memposting berbagai hal di media sosial, internet dan sebagainya dengan konteks yang menyakitkan dan menghina orang atau kelompok lain.

5. Penindasan Seksual
Penindasan seksual adalah tindakan berbahaya dan memalukan yang dilakukan secara seksual. Bukan hanya tindakan meremehkan secara seksual, hal –hal yang melanggar norma seksual/pornografi, panggilan dan sebutan yang berbau konteks seksual pun menjadi jenis dari bullying penindasan seksual ini.

Korban bullying ini kebanyakan perempuan, dimana mereka mendapatkan komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, seksual, atau aktivitas seksual, hingga pesan pornografi atau biasa dikenal dengan sexting.

6. Bullying prasangka
Bullying prasangka adalah tindakan bullying yang mencakup semua tindakan bullying di atas. Pelaku ini, bisa melakukan berbagai jenis bullying pada 1 korbannya. Bahkan, beberapa pelaku ini justru menerapkan suatu peraturan dan mengintimidasi suatu kelompok untuk mengikuti aturan yang terkadang dinilai aneh oleh kabanyakan orang.
Misal, harus menggunakan baju yang sama, memiliki salam khusus, prilaku khas dan sebagainya bila tidak ingin mengalami kekerasan fisik atau psikis (hal ini mereka berikan dalam bentuk ancaman).

Kenali 6 jenis bullying di atas, dan hindari tindakan tersebut. Jangan sampai, justru anak atau bahkan Anda yang menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Manfaat Fingerspot BTS – Cukup Upload Dapodik, Tanpa Ketik Ulang Data Siswa

Apakah lembaga pendidikan atau sekolah Anda sudah menggunakan layanan absensi online sekolah?

Di era serba teknologi saat ini, tentunya menuntut sistem sekolah harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Termasuk perihal kedisiplinan siswa, yang berkaitan erat dengan tingkat kehadiran siswa.

Lalu, teknologi apa yang bisa mendukung hal ini?

Tentunya dengan menggunakan aplikasi sekolah, salah satunya aplikasi desktop Fingerspot yaitu Fingerspot Back to School (BTS), yang telah mendukung aplikasi mobile untuk dipergunakan orangtua dalam memantau kegiatan anak mereka di sekolah.

Simak berbagai fitur Fingerspot Back to School yang dapat membantu dalam pengolahan data absensi bagi sekolah Anda  di sini.

Banyak keuntungan yang diberikan aplikasi Fingerspot Back to School. Salah satunya, sekolah tidak akan dipusingkan lagi dengan entri data baru siswa atau entri data ulang siswa.

Mengapa demikian?

Sebab Fingerspot Back to School ini telah mendukung format DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). DAPODIK adalah sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan berisikan sumber data utama pendidikan nasional.

DAPODIK ini merupakan bagian dari program perencanaan pendidikan nasional yang tentunya sudah dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan atau sekolah.

Tidak perlu repot untuk entri data siswa satu per satu, sekolah cukup melakukan impor format DAPODIK di aplikasi desktop Fingerspot Back to School. Selanjutnya, data tersebut akan tersimpan secara otomatis di dalam aplikasi Fingerspot Back to School.

Dengan menggunakan Fingerspot Back to School, sekolah lebih mudah dalam menambah data siswa baru, mengubah kenaikan kelas hingga memperbarui data kelulusan.

Maka dari itu, tidak heran bila aplikasi desktop Fingerspot satu ini banyak diminati oleh lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.

Jadi, kapan sekolah Anda akan mulai menggunakan Fingerspot Back to School ?