Tahun Ajaran Baru Di Era New Normal Segera Tiba, Pastikan Kegiatan Belajar Siswa Berjalan Dengan Tepat

Menjelang tahun ajaran baru 2020, kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) mulai dilakukan di bulan Juni 2020. Sehingga tahun ajaran baru akan tetap dimulai sesuai dengan jadwal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu tanggal 13 Juli 2020, meski di tengah pandemi Covid-19. Keputusan Kemendikbud ini dilakukan karena Indonesia sudah memasuki era New Normal. Selain itu, hal ini bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan normal dan mempermudah siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Akan tetapi tahun ajaran baru di era New Normal, bukan berarti seluruh sekolah di Indonesia bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Mengutip dari pernyataan Nadiem Makarim saat konferensi pers virtual sekolah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah tidak boleh melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan hanya sekolah di zona hijau yang diperbolehkan.

Hal ini, tentunya menimbulkan keresahan bagi orangtua mengenai efektif atau tidaknya kegiatan belajar dari rumah. Mengingat, sebagian dari siswa mulai jenuh dengan kegiatan belajar dari rumah.

Lalu, bagaimana sekolah dan orangtua memastikan kegiatan belajar siswa berjalan dengan tepat meskipun tahun ajaran baru berbeda dari sebelumnya?

Oleh karena itu tersedia fitur broadcast pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool yang memastikan kegiatan siswa berjalan dengan normal. Simak 5 manfaat fitur broadcast pengumuman di era New Normal:

  1. Kirim Pengumuman Dengan Cepat. Sekolah terkadang mengalami kesulitan Ketika akan memberikan pengumuman saat pembelajaran jarak jauh dilakukan. Oleh karena itu dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool sekolah bisa mengirim informasi dengan mudah dan cepat. Sehingga sekolah tidak perlu lagi membuat grup chatting di media sosial untuk mengirim informasi mengenai kegiatan sekolah atau informasi lainnya. Selain itu, notifikasi pengumuman sekolah akan langsung ternotifikasi di ponsel orangtua maupun siswa.
  2. Kemudahan Komunikasi Guru dan Orangtua. Selain cepat dalam mengirim pengumuman, kemudahan komunikasi antara guru dan orangtua akan tetap terjalin dengan mudah. Sekolah bisa juga mengirim pengumuman dalam bentuk polling sehingga orangtua bisa menyetujui atau menolak kegiatan yang diberikan ke siswa saat belajar dari rumah tetap diberlakukan.
  3. Mencegah Informasi Yang Tidak Tersampaikan. Seringkali siswa mengabaikan informasi yang diberikan oleh pihak sekolah sehingga terjadi kesalahpahaman terutama di saat pembelajaran jarak jauh dilakukan. Oleh karena itu, melalui broadcast pengumuman yang terkirim saat itu juga ke ponsel orangtua dan siswa, dapat mencegah tidak tersampaikannya informasi. Dengan hal ini sekolah tetap bisa memastikan kegiatan belajar siswa dari rumah tetap berjalan dengan normal.
  4. Kebenaran Informasi Tetap Terjamin. Berubah-ubahnya aturan kebijakan mengenai wilayah yang diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, menyebabkan berbagai informasi muncul. Mulai dari informasi dengan sumber terpercaya maupun informasi palsu. Tentunya hal ini bisa membuat orangtua kebingungan. Dengan menggunakan fitur pengumuman di Fingerspot Back to School dan Kitaschool orangtua bisa memastikan bahwa informasi yang dikirim berasal dari pihak sekolah secara resmi. Orangtua tetap bisa dengan tenang memastikan kegiatan anak belajar dari rumah tetap kondusif.
  5. Mendukung Kebijakan New Normal. Dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman, tentunya menghindarkan pihak sekolah untuk mengadakan pertemuan antar orangtua siswa. Selain itu, melalui fitur pengumuman sekolah dapat memberikan informasi mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker. Sehingga melalui fitur ini, sekolah bisa turut serta dalam mendukung kebijakan New Normal.

Tentunya dengan menggunakan fitur broadcast pengumuman, sekolah bisa memastikan kegiatan belajar dengan normal meski dilakukan secara tatap muka atau dari rumah.

Sambut New Normal! Simak 4 Alasan Mengapa Scan GPS Karyawan Diperlukan

Bukanlah menjadi perkara yang mudah bagi perusahaan yang mulai melakukan aktivitas kerja kembali saat New Normal. Sebab, perusahaan diharuskan mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dengan demikian perusahaan harus memastikan agar karyawan tetap mengikuti protokol kesehatan sebelum lingkungan kerja perusahaan menjadi tempat penularan Covid-19.

Salah satu cara yang efektif bagi perusahaan yaitu membatasi jumlah karyawan yang berada di tempat kerja. Sistem WFO atau bekerja dari kantor dan WFH atau bekerja dari rumah mulai diterapkan sebagai langkah yang efektif untuk membatasi jumlah karyawan di kantor. Sehingga jaga jarak antar karyawan dapat terjaga untuk menghindari penularan dari Covid-19 tentunya.

Akan tetapi apakah karyawan yang bekerja dari kantor (WFO) dan bekerja dari rumah (WFH) bisa tetap efektif?

Sebagai manajemen perusahaan Anda bisa memanfaatkan scan GPS di absensi online. Melalui fitur ini Anda bisa memastikan sistem kerja yang berbeda tetap efektif untuk meningkatkan maupun mempertahankan produktivitas karyawan. Simak 4 alasannya di bawah ini:

  1. Pantau lokasi karyawan dengan mudah. Manajemen perusahaan bisa dengan mudah memantau karyawan yang bekerja dari kantor maupun bekerja dari rumah melalui ponsel. Ini dikarenakan, karyawan melakukan absensi kehadiran dengan scan GPS & selfie di ponsel sesuai lokasi di mana karyawan berada. Terlebih lagi absensi karyawan akan tercatat secara Dengan demikian, manajemen perusahaan bisa memastikan lokasi melalui GPS dan foto lingkungan sekitar karyawan yang berada di kantor maupun di rumah.
  2. Kemudahan bagi sales canvassing. Sales canvassing merupakan karyawan yang selalu berpindah lokasi kerja. Terkadang kondisi ini menyulitkan atasan untuk memantau lokasi karyawan. Karyawan yang melakukan kunjungan kerja bisa melakukan scan kehadiran melalui ponsel dengan melakukan scan GPS dan memindai QR code lokasi kunjungan kerja karyawan yang sudah ditandai. Begitu pula, karyawan yang melakukan kunjungan kerja kemudian kembali ke rumah untuk melakukan kerja dari rumah.

  3. Informasi kinerja karyawan. Selain bisa memantau lokasi karyawan dengan scan GPS, atasan maupun manajemen perusahaan bisa mengetahui kinerja karyawan melalui scan Karyawan akan mendapatkan notifikasi broadcast untuk melaporkan hasil kerja. Kemudian, karyawan hanya perlu melakukan foto selfie, foto belakang hasil kerja, dan mengirimkan hasil kerja dengan berbagai format laporan seperti file PDF, Excel, JPG, dan lain-lain di ponsel. Nantinya, atasan akan menerima notifikasi laporan kerja karyawan melalui ponsel juga, sehingga bisa memberikan like (setuju) atau dislike (tidak menyetujui laporan). Sehingga, penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan lebih akurat. Atasan juga bisa melakukan revisi hasil kerja karyawan lebih awal sebelum kesalahan lebih lanjut terjadi.

  4. Memastikan kondisi kesehatan. Bukan hanya digunakan sebagai absensi, melalui scan GPS di ponsel, manajemen perusahaan atau atasan bisa memastikan kondisi kesehatan karyawan. Karyawan yang berada di kantor (WFO) bisa melaporkan hasil pengukuran suhu tubuh. Bagaimana caranya? Karyawan melakukan scan GPS dengan foto selfie saat dilakukan pengukuran suhu tubuh dan foto hasil suhu di layar thermogun melalui App FiO. Apabila karyawan yang memiliki suhu tubuh di atas batas normal dapat dianjurkan untuk bekerja dari rumah.

 Sangat bermanfaat bukan? Dengan 4 manfaat dari scan GPS di absensi online, manajemen perusahaan dapat dengan mudah memastikan kinerja karyawan yang bekerja dari kantor maupun rumah tetap produktif. Selain itu, manajemen perusahaan bisa menghindari kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

Kenali 5 Tren Teknologi HRD Saat Ini

Bekerja di bidang pengembangan sumber daya manusia atau human resource development (HRD) tentu harus mengimbangi kebutuhan karyawan yang dinamis seiring perkembangan zaman.

Salah satu hal yang paling terasa perkembangannya adalah sistem Human Resources Information System (HRIS) . Yakni, teknologi untuk memudahkan pengguna dalam menyimpan dan mengakses data karyawan dengan mudah, di mana saja dan kapan saja.

Banyak alasan, mengapa HRD era ini harus menggunakan sistem Human Resources Information System (HRIS). Salah satunya, perihal akurasi data dan kepraktisannya.

Lalu, apakah Anda sudah menggunakan teknologi terkini untuk menjalankan tugas sebagai HRD?

Karena itu, kenali apa saja kebutuhan HRD era sekarang, termasuk hal-hal yang dibutuhkan HRD di era 2020 ini. Inilah 5 tren teknologi HRD  berdasar sistem HRIS saat ini yang perlu Anda ketahui:

1. SDM dengan lokasi & waktu kerja fleksibel
Saat ini, banyak karyawan yang mengidamkan sistem kerja lebih fleksibel. Sebab, melihat kondisi pasar dan tren saat ini, pemasaran sudah harus dilakukan dengan cara yang praktis dan lebih dekat dengan masyarakat.
Namun, permasalahan yang sering menghantui HRD adalah, bagaimana cara untuk memantau kinerja karyawan yang berada di berbagai lokasi atau memiliki mobilitas tinggi.

Karena itu, HRD harus mengaplikasikan absensi online untuk sistem kehadiran bagi karyawannya. Teknologi absensi online ini sudah banyak diaplikasikan oleh perusahaan karena manfaatnya yang berlimpah.

Selain lebih mudah, pemantauan terhadap kinerja karyawan di mana saja dan kapan saja juga lebih mudah serta akurat.  

2. Sistem rekrutmen jarak jauh
Terbiasalah dengan era sekarang yang dimudahkan dengan keberadaan internet. Berkas lamaran yang dulunya dikirimkan via ekspedisi ke kantor, kini sudah beralih menggunakan surat elektronik atau email.

Bahkan untuk melanjutkan proses rekrutmen, HRD bisa melakukannya via online. Misal, menggunakan aplikasi untuk melakukan wawancara online. Cukup dengan web cam atau video call, kini HRD bisa melakukan rekrutmen secara digital di depan PC/komputer saja.

3. Teknologi cloud
Anda harus menyadari bahwa teknologi cloud sangat dibutuhkan perusahaan, termasuk untuk perihal pengelolan sumber daya manusia (SDM). Secara garis besar, teknologi cloud adalah pengelolaan data yang berbasis internet.

Sehingga, data tersimpan aman pada suatu jaringan yang pada umumnya disebut cloud. Sudah banyak pengembang yang kini menyediakan layanan berbasis cloud ini. Bagian HRD akan lebih aman dan mudah mengelola sumber daya manusia (SDM). Hal ini tentunya membuat perusahaan menghemat biaya dan tenaga dalam pengelolaan SDM.

4. Serba mobile (berhubungan dengan ponsel)
Kita semua menyadari, bahwa segala hal yang kita lakukan pasti erat kaitannya dengan ponsel. Semua aktivitas kita, bahkan hamper 80 persen berada dalam satu genggaman. Hal ini juga berpengaruh pada tren HR masa kini, yakni melakukan monitoring karyawan menggunakan aplikasi mobile.

Kini HRD membutuhkan aplikasi mobile yang mempermudah kinerjanya dan karyawan perihal absensi. Dengan aplikasi mobile, karyawan mudah mengajukan cuti, lembur, hingga absensi via ponsel. Sedang bagi HRD sendiri, aplikasi mobile ini berguna untuk melakukan monitoring absensi, kinerja lapangan dan persetujuan berbagai hal (izin, cuti, sakit, absensi, scan GPS, dll) yang diajukan karyawan dengan cepat. Sehingga, pengelolaan data lebih akurat, cepat dan diakses secara real time (secara langsung sesuai waktu kejadian).

5. Komunikasi elektronik
Saat ini komunikasi lebih cepat dilakukan dalam satu wadah komunikasi elektronik. Banyak aplikasi perpesanan  yang digunakan perusahaan untuk melakukan komunikasi lebih cepat.

Karena itu, tren komunikasi saat ini adalah melalui wadah atau platform komunikasi elektronik. Perusahaan tinggal menentukan, aplikasi perpesanan apa yang diinginkan dan mereka sudah bisa melakukan komunikasi dengan cepat.
Meski demikian, ada beberapa kali pertemuan dan komunikasi yang harus dilakukan tatap muka untuk meminimalisir kesalahan komunikasi.

Bila Anda adalah seorang yang bekerja di bagian HRD, maka pastikan sudah mengikuti tren HR terkini ini.  Anda bisa mulai mengubah budaya kerja dan pengelolaan HRD di perusahaan Anda. Karena untuk  mempertahankan perusahaan dengan SDM yang baik adalah bisa mengaplikasikan berbagai hal secara dinamis, sesuai perkembangan zaman.

Keluarga Wajib Tahu! 5 Aktivitas Seru Saat Stay At Home

Melakukan aktivitas dari rumah seperti belajar, bekerja, beribadah, maupun berbelanja, merupakan langkah untuk mengurangi persebaran Covid-19. Namun, hal ini bisa menimbulkan kejenuhan tersendiri bagi seluruh anggota keluarga di rumah.

Apalagi, kebijakan stay at home diberlakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Terlebih lagi, saat akhir pekan tiba tentunya banyak orang yang ingin menghabiskan waktu untuk beraktivitas di luar rumah. Bisa jadi kebijakan ini menimbulkan dampak psikologis bagi anggota keluarga.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar stay at home tetap bisa menyenangkan? Simak 5 aktivitas seru agar tidak jenuh saat stay at home:

  1. Ajak keluarga menonton film bersama

Menonton film bersama adalah aktivitas yang biasa dilakukan baik di rumah. Stay at home adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan melihat film. Kalau begitu, kamu bisa membuat suasana melihat film seperti di gedung bioskop, dengan cara meredupkan cahaya di dalam ruangan atau membuat proyektor mini dari alat sederhana seperti kardus sepatu dan kaca pembesar. Pasti, menonton film bersama akan lebih menyenangkan.

  1. Berkebun dengan hidroponik

Berkebun bisa menjadi aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah. Dengan menanam tanaman teknik hidroponik yaitu teknik menanam tanpa media tanah dan tidak memerlukan banyak ruang. Caranya cukup mudah Anda hanya perlu menyiapkan botol, kain flannel atau sumbu kompor, air, nutrisi, dan bibit tanaman. Selain bisa belajar menanam dengan mudah, tentunya hasil tanaman bisa dinikmati bersama.

  1. Hias rumah

Aktivitas membersihkan rumah saat stay at home bisa menjadi pilihan untuk menghindari kejenuhan. Akan tetapi, jika membersihkan rumah dilakukan dengan kegiatan menghias rumah pasti akan memberikan suasana baru di lingkungan rumah. Anda bisa mengajak anggota keluarga untuk menghias rumah sesuai dengan yang mereka inginkan. Tentunya dengan bahan yang mudah seperti dari kertas lipat maupun botol bekas.

  1. Berkreasi dalam memasak

Memasak adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga di rumah bersama-sama. Ajak seluruh anggota keluarga untuk membuat masakan unik seperti kue dengan berbagai ekspresi maupun mencoba resep masakan sederhana tapi menarik. Dengan hal ini tentunya seluruh anggota keluarga dapat berpartisipasi dan menikmati hasil masakan yang sudah dibuat bersama.

  1. Berkumpul bersama

Bercerita atau bersenda gurau bisa menjadi aktivitas untuk mendekatkan setiap anggota keluarga saat berada di rumah. Apalagi jika Anda memiliki cerita pengalaman seru seperti cerita seram, Anda bisa menceritakan sambil meredupkan cahaya dan menyalakan cahaya lilin. Pastinya kegiatan ini akan mendekatkan anggota keluarga satu dengan yang lainnya.

Ayo lakukan 5 aktivitas seru di atas untuk menghindari kejenuhan stay at home. Selain itu Anda juga bisa membangun kedekatan keluarga.

Anda juga bisa tetap produktif saat bekerja dari rumah (work from home) dengan menggunakan aplikasi FiO dari Fingerspot. Dapatkan penawaran spesial Super Deal Fingerspot.iO gratis voucher 1 juta + diskon 50% + gratis mesin absensi.

  • Apabila transaksi Anda kurang dari 1 juta maka GRATIS Fingerspot.iO selama 1 tahun.
  • Jika transaksi lebih dari 1 juta manfaatkan diskon 50% juga dari kami.

Dapatkan juga GRATIS mesin Revo W-202BNC dengan nominal transaksi Rp. 2,5 juta atau lebih dan jika nominal transaksi Anda mencapai Rp. 4 juta atau lebih dapatkan GRATIS mesin Revo WF-206BNC.

 

Selain untuk ABSENSI KARYAWAN, absensi online Fingerspot.iO / aplikasi FiO juga bisa untuk SALES CANVASSING dan GUARD PATROL!

Orang Terdekat Remehkan Wabah Corona? Begini 5 Cara Meyakinkannya

Orang Terdekat Remehkan Wabah Corona? Begini 5 Cara Meyakinkannya

Meski virus Corona atau Covid-19 terbilang menjadi wabah yang berbahaya, ternyata masih ada diantara masyarakat yang meremehkannya. Celakanya, pihak yang meremehkan ini justru tidak mengindahkan himbauan terkait pencegahan atau pemutusan rantai persebaran virus Covid-19. Kebanyakan dari mereka, enggan melakukan social distancing atau yang sekarang istilahnya diubah oleh World Health Organization (WHO) menjadi physical distancing.

Bagaimana bila diantara itu adalah orang terdekat Anda?
Maka ini menjadi tanggung jawab Anda untuk meyakinkan mereka agar lebih peduli dengan aksi dan himbauan atas pencegahan persebaran virus Covid-19.

Gunakan 5 cara ini untuk meyakinkannya melakukan social distancing atau physical distancing:

  1. Uraikan fakta tanpa bersikap mengadili
    Jangan ragu mengajak orang terdekat Anda untuk berbicara dan menguraikan berbagai fakta tentang bahaya Corona atau Covid-19. Kumpulkan data dan fakta dari intansi atau organisasi terpercaya tentang wabah ini. Yakinkan, bahwa Anda memperdulikan mereka. Dibandingkan Anda mengajak mereka dengan kalimat “Harusnya kamu melakukan social distancing ….,” akan lebih baik bila mengajaknya dengan kalimat yang empati seperti “Saya khawatir bila kamu tidak melakukan social distancing, maka ini akan membahayakan dirimu dan lainnya,”. Kalimat ajakan dengan pesan empati, akan lebih mudah diterima.
  2. Menanggapi argumen dengan tenang
    Tidak menutup kemungkinan bila orang terdekat Anda akan menolak ajakan untuk melakukan social distancing. Karena itu, bersiaplah menanggapi argumen mereka dengan fakta dan jawaban yang logis.
    Sebagai orang yang dekat dengan mereka, pasti Anda sudah mengetahui dan memahami karakternya. Sehingga, hal-hal yang mungkin akan mereka bantah bisa Anda hadapi dengan jawaban yang tepat. Ingat! Untuk tetap tenang dalam menghadapi setiap argument mereka.
  3. Fokus pada hal yang mereka pedulikan
    Untuk mengajak orang terdekat Anda melakukan social distancing, maka dekati mereka dengan mengedepankan hal yang sangat mereka pedulikan. Misal, bila mereka peduli dengan orangtuanya, maka Anda bisa menjelaskan bahwa virus ini sangatlah rentan dengan orangtua. Jelaskan bahwa social distancing ini akan membantu menjaga orangtuanya tetap aman dari virus yang bisa terbawa dari luar.
    Bila kepedulian mereka lebih besar terhadap materi atau uang, maka Anda bisa mengingatkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan perawatan medis terkait penyakit ini sangatlah mahal dan menyita banyak hal.
    Jadi, pastikan hal-hal apa saja yang sangat dipedulikan orang terdekat Anda!
  4. Bandingkan virus corona dengan pandemi di masa lalu
    Bawalah mereka ke masa lalu, dimana pandemic dan wabah pernah membuat dunia sibuk menanganinya, seperti virus SARS di tahun 2009 hingga wabah flu babi yang telah merenggut banyak orang.
    Dengan membawa mereka pada sejarah pandemi masa lalu, maka bisa membuatnya belajar bahwa social distancing memang menjadi solusi.
  5. Akui bila social distancing sulit dilakukan
    Meskipun mengajak melakukan social distancing, akuilah bahwa hal ini memang sulit dilakukan. Yakinkan, bahwa semua orang mendapatkan dampak negatif dari wabah Corona ini.  Mungkin social distancing akan membatasinya untuk berdekatan dengan orang lain, namun upaya ini bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat bila semua orang bergerak dan memiliki komitmen bersama-sama melakukannya.

Bila orang terdekat Anda masih meremehkan pandemi Corona atau Covid-19 ini, setidaknya 5 upaya di atas sudah Anda lakukan untuk meyakinkannya. Semua hal ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama, jadi berusahalah untuk meyakinkan orang terdekatmu dalam menyukseskan social distancing.

Jangan Ikutan “Panic Buying”! Atau Kamu Dapat Memicu 4 Bahaya Ini

Apa kamu sedang dalam kepanikan yang luar biasa akibat mewabahnya virus Covid 19 atau Corona?
Bila memang kepanikanmu melebihi batas, baiknya mulailah menenangkan diri. Sebab, berbagai bentuk kepanikan berlebihan akan menyebabkan fenomena sosial yang justru memperkeruh keadaan seperti panic buying yang terjadi saat ini.

Fenomena panic buying ini justru menjadi wabah lain di lingkungan sosial, baik di belahan dunia maupun Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan panic buying?
Panic buying
merupakan fenomena membeli dan menimbun berbagai kebutuhan secara berlebihan yang kini menjadi tren akibat wabah virus Covid 19. Masyarakat yang dituntut melakukan berbagai aktivitas dari rumah seperti work from home, belajar dari rumah, belanja dari rumah, hingga semua hal dilakukan di rumah adalah pemicu fenomena ini.

Hal ini membuat mereka merasa harus menyediakan berbagai kebutuhan dengan cara yang brutal. Membeli dan menimbun barang secara berlebihan, bahkan diantara mereka bisa pergi dari toko satu ke toko lain hanya untuk membeli dan menimbun kebutuhan sehari-hari, akhirnya membuat stok  kebutuhan semakin menipis.

Mulai sekarang, hentikan untuk ikut “panic buying”! Karena hal tersebut akan memicu 4 bahaya ini:

  1. Boros
    Membeli barang secara berlebihan pastinya akan membuat Anda lebih boros dan bisa jadi tidak terpakai. Keinginan menimbun berbagai kebutuhan, pasti akan membuat kondisi barang menjadi tidak layak untuk jangka waktu yang lama atau justru tidak terpakai. Coba lebih bijak membelanjakan uang Anda, dan lebih tenang dalam menyiapkan kebutuhan.
  2. Terjadi krisis
    Hal yang mungkin terlihat menjadi langka dan bisa dibilang krisis stok adalah alat pelindung diri (APD) yang harganya kian meroket. Masker, sarung tangan plastik, sabun atau hand sanitizer, hingga jas plastik menjadi langka karena ulah panic buying yang dilakukan masyarakat. Bila permintaan semakin tinggi, maka bahan baku terkait juga akan langka dan menjadi krisis.
  3. Jadi penyakit yang menular
    Fenomena ini bisa jadi wabah baru bagi masyarakat. Bukan merupakan virus mematikan seperti Covid 19 atau Corona, wabah ini lebih ke gangguan psikis yang menular. Mantan Presiden American Psychological Association, Frank Farley menyebut, bila kelompok kecil melakukan panic buying maka orang lain akan terancam dan melakukan hal yang sama.
  4. Persaingan
    Fenomena ini melahirkan ‘psikologi survivalist’ yang membuat masyarakat harus bisa bertahan hidup dan melakukan segala cara untuk bertahan. Bila fenomena panic buying dibiarkan, maka kehidupan sosial masyarakat yang terganggu dan memunculkan persaingan tidak sehat yang menjadi ancaman besar.

Karena itu, hindari panic buying! Kamu bisa menghindari Covid 19 tanpa rasa panic. Mulailah dari diri sendiri untuk bijak membeli kebutuhan, dan tetap menjaga kondisi lingkungan sosial kita tetap stabil di tengah wabah Covid 19 ini. Karena kita harus tetap sehat jasmani dan rohani.

 

Solusi Jaga Produktivitas Karyawan Walau Kerja dari Rumah

Banyak pro dan kontra terjadinya lock down yang berakibat munculnya kebijakan bekerja dari rumah atau work from home. Banyak pihak yang setuju, adapun yang masih bingung menyikapinya. Khususnya bagi perusahaan yang masih ragu memberlakukan kebijakan work from home tersebut.

Apa yang membuat perusahaan jadi ragu?
Hal ini tentunya menyangkut performa kerja dan produktivitas karyawan ketika harus bekerja dari rumah (work from home).

Namun, perusahaan harus mematuhi keputusan melakukan lock down di beberapa titik lokasi persebaran Virus Corona untuk memutus rantai persebaran virus tersebut. Imbasnya, Work from home ini harus dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan memutus rantai persebaran Corona.
Lantas, bagaimana cara perusahaan tetap menjaga produktivitas karyawannya?

Absensi online Fingerspot.iO  jawabannya!
Menggunakan absensi online Fingerspot.iO, dapat membuat atasan bahkan owner dalam memantau kehadiran dan kinerja karyawan dari ponsel.
Dimana karyawan bisa melakukan scan kehadiran dengan scan GPS dan scan selfie yang secara real time terkirim ke ponsel atasan maupun owner.

Berbagai aktivitas karyawan dapat terpantau dari ponsel melalui aplikasi FiO yang bisa didapatkan di Google Playstore.

Kini, work from home bukan lagi penghalang karena produktivitas kerja tetap terjaga.  Tak hanya pemantauan kehadiran, menggunakan absensi online Fingerspot.iO juga memberikan banyak manfaat yang menunjang kebutuhan karyawan yang melakukan work from home.

Berbagai upaya terkait pencegahan persebaran Virus Corona seperti: work from home, lock down, hingga isolasi area ini harusnya tak lagi mengganggu laju bisnis bila menggunakan absensi online Fingerspot.iO.

Segera gunakan absensi online Fingerspot.iO dan dapatkan Diskon 50% untuk pengguna baru Fingerspot.iO!

Tunggu apa lagi? Gunakan Aplikasi FiO sekarang!
Dukung kebijakan kerja dari rumah (work from home) tanpa mengurangi produktivitas karyawan dengan App FiO.

Aplikasi FiO dapat digunakan tanpa mesin absensi, cukup scan GPS + selfie saja..

Untuk pengguna baru Fingerspot.iO, dapatkan voucher senilai Rp. 1 Juta (kode voucher: WorkFromHome) untuk penggunaan App FiO sebanyak 10 staf yang kerja dari rumah dan 1 pemilik, ditambah lagi sampai 2 mesin absensi wajah/sidik jari untuk staf lain yang kerja di kantor selama 1 tahun. Selain itu, ada tambahan DISKON 50% jika transaksi lebih dari Rp. 1 Juta.

 

Install App FiO sekarang juga! Unduh di sini.

 

7 Ways to Be A Good Employee

A good employee is a secret for being liked by your boss at your workplace. Moreover, as a good employee, you can show your eligibility for a promotion or raise. It occurs because the company assesses the employee based on their working quality.

Therefore, being a good employee is something that you do not get when you are at school. But, here 7 ways to be a good employee

1. Learn to be open to criticism

Sometimes many people are easy to be unhappy when they are criticized at work. But for being a good employee, we must receive criticism. By receiving criticism, we can know what our weaknesses and mistakes in our work. Through criticism, it can help us to be better for doing a job.

2. Have a good work ethic

A good working ethic can influence your attitude towards your work. It becomes important because you can show the strength of your character as a positive person to your co-workers and superiors. Furthermore, you can be viewed as a person who can be a good leader.

3. High working quality

Working quality can include task completion, project performance, etc. Through working quality, it can be identified as the value or the quality of our completed task. Co-workers, superiors, and employers are comfortable to recognize employee’s tasks based on their working quality.

4. Have a good relation

Having good relations with the other employees can influence when you finish your working task. Besides finishing your working task easily, you can also build good relations and communication for your co-workers, superiors, and employer. Having a good relationship can help you to be a good employee.

5. Effective teamwork

Effective teamwork can influence good communication between the other employees. Moreover, by effective teamwork, you can build a good relationship between the company and the other employees.

6. Loyal employee

Loyal employee refers to the employees who are dedicated to the growth of the company and have a powerful willingness to invest. For being a good employee, you must remember to be loyal to your company. By proofing yourself as a loyal employee, your employer can see yourself as a person who is fully dedicated to work.

7. Discipline

The last thing for being a good employee, you must be a disciplined employee. Sometimes being disciplined employee is very difficult, because you need to be on time for your attendance. Because of forcing being on time, you will need something practical to help you. Using an online attendance by phone can help you to scan your attendance by taking a selfie or scan GPS. As a result, you can keep your attendance on time, and you can be a good employee.

From now, you need to try 7 ways to be a good employee. Therefore, you can increase your work quality and accept a chance, for your career promotion and success.

#Onlineattendance #Employeeonlineattendance #FiO #Goodemployee

4 Risiko Sikap Over Protective Pada Anak, Begini Solusinya

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, terkadang niat baik mereka justru memberikan dampak yang buruk. Salah satunya adalah sikap over protective orangtua pada anaknya dalam berbagai hal.

Over protective adalah tindakan untuk melindungi sesuatu secara berlebihan dan cenderung mengekang atau memaksa sebuah keadaan.

Sebenarnya, apa saja risiko yang dapat timbul bila orangtua memiliki sikap over protective kepada anaknya?

1. Rasa tidak nyaman

Seseorang yang diawasi setiap waktu, pasti akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Hal ini juga akan dirasakan anak, bila Anda sebagai orangtua sangatlah over protective kepadanya.

Berikan kepercayaan
Saat anak diberikan kepercayaan, maka ia akan menjadi lebih nyaman dan terbuka dengan Anda. Jadi, stop untuk over protective, dan berikan ruang untuk anak melakukan hal sesuai keinginannya. Bantu arahkan, dan beri mereka kepercayaan.

2. Kurang kreatif

Anak yang selalu diarahkan dan dilindungi oleh orangtua secara berlebihan, membuat ia malas berkreasi. Hasilnya, anak bisa menjadi orang yang pasif dan tidak kreatif. Sebab, mereka terbiasa diarahkan dan tidak dapat memunculkan ide atau aspirasi mereka.

Jadilah pendengar yang baik
Sebagai orangtua, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak Anda. Hal ini akan membantu anak Anda lebih berkembang. Akan ada banyak ide kreatif yang muncul dan membuat anak lebih berkembang. Sebagai orangtua, dengarkan anak, arahkan dan berilah saran, bukan mengatur.

3. Terbiasa berbohong

Bila Anda adalah orangtua yang over protective, maka jangan heran bila anak menjadi sering berbohong. Mengapa? Karena mereka ingin terbebas dari setiap pertanyaan yang menyudutkannya.
Daripada lelah menjawab pertanyaan yang cenderung menghakimi, mereka akan memilih untuk berbohong untuk mengamankan diri.

Ajak berpendapat

Meski anak melakukan kesalahan atau berbohong, hingga melakukan tindakan yang tidak benar, maka tugas Anda adalah mengajak mereka untuk belajar. Ajaklah anak untuk berpendapat akan suatu hal, beserta penyelesaiannya. Buat mereka menghargai pendapat orang lain dan mempertimbangkannya. Yakinkan, bahwa tak semua hal yang dia lakukan adalah yang terbaik, adakalanya mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya.

4. Tumbuh kembang terbatas

Karena sering dibantu dan terbiasa diarahkan, maka anak akan menjadi seseorang yang tak mandiri. Hasilnya, ia menjadi susah percaya diri dan tidak bisa diandalkan.

Berikan kesempatan memilih minat
Ajak anak berdiskusi dan menentukan pilihannya. Biasakan ia menentukan pilihan dengan alasan yang tepat. Bantu anak mendapatkan pilihan terbaik dengan mengarahkan, bukannya menghakimi dan memaksa kehendak.

Itulah tadi 4 risiko dan solusi bila Anda terlanjur menjadi orangtua yang over protective. Daripada menjadi orangtua yang over protective, ada baiknya Anda bekerja sama dengan sekolah untuk memantau anak di sekolah.

Mengingat, saat ini sudah ada media komunikasi antara sekolah dan orangtua yang tersistem melalui absensi online. Dimana orangtua dapat berkomunikasi dua arah dengan pihak sekolah, dan mengetahui perkembangan anak di sekolah melalui data kehadiran anak via ponsel. Saat ini, sudah banyak sekolah yang memanfaatkan absensi online untuk mendukung komunikasi siswa dan sekolah.

Jadi, pilihlah cara terbaik dan bijak dalam mendidik anak.

#Absensisekolah #absensionlinesekolah #Kitaschool #absenkitaschool #StopOverProtective #overprotective #parenting

Wajib Tahu! 6 Jenis Bullying yang Mengintai Anak Anda

Saat ini kasus perundungan  atau yang lebih dikenal dengan bullying menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebagai orangtua, Anda harus waspada dan bisa menjaga serta mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang terhindar dari bullying. Terpenting, jangan sampai anak Anda justru menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Lantas, apa saja jenis bullying ini?
Waspadai, ada 6 jenis bullying yang harus diketahui agar terhindar sebagai pelaku maupun korban bullying:

1. Bullying fisik
Bullying fisik adalah perundungan menggunakan tindakan fisik untuk mengontrol korban. Bullying jenis ini adalah yang paling mudah diidentifikasi. Dimana si pelaku memiliki fisik yang cenderung lebih besar, kuat, dan agresif. Tindakan bullying fisik  ini berupa menendang, menampar, memukul, mendorong, meninju dan serangan fisik lainnya.

Bullying jenis ini bisa terdeteksi dengan mudah karena mudah dilihat. Karena itu, bila jenis bullying ini terjadi di lingkungan sekolah, maka bisa dilihat melalui poin pelanggaran (demerit point). Bahkan di zaman sekarang, orangtua dapat memantau poin pelanggaran anaknya via ponsel. Sehingga, orangtua dapat dengan cepat menegur anaknya bila melakukan tindakan yang merugikan orang lain ini.

2. Bullying verbal
Bullying verbal adalah perundungan yang dilakukan menggunakan kata-kata, kalimat, pernyataan, panggilan yang kurang pantas, atau bahkan sampai mengintimidasi korban.
Pelaku bullying verbal ini akan cenderung menghina dan meremehkan orang lain hingga korbannya merasa depresi dan putus asa.

3. Agresi Relasional
Bullying agresi relasional adalah tindakan manipulasi yang bertujuan mengasingkan/mengucilkan korbannya dari lingkungan. Pelaku bullying jenis ini sering mengucilkan orang lain dari suatu kelompok, memanipulasi situasi, menyebarkan desas-desus, merusak kepercayaan, hingga menyebar fitnah. Tujuan intimidasi agresif dari para pelaku ini adalah meningkatkan kedudukan sosial mereka sendiri.

4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan perundungan (bullying) yang terjadi di dunia maya. Pelaku bullying jenis ini melakukan tindakannya menggunakan internet, smartphone, atau teknologi lainnya untuk mengancam, mempermalukan, hingga melecehkan orang lain.
Contoh nyata cyberbullying ini diantaranya memposting berbagai hal di media sosial, internet dan sebagainya dengan konteks yang menyakitkan dan menghina orang atau kelompok lain.

5. Penindasan Seksual
Penindasan seksual adalah tindakan berbahaya dan memalukan yang dilakukan secara seksual. Bukan hanya tindakan meremehkan secara seksual, hal –hal yang melanggar norma seksual/pornografi, panggilan dan sebutan yang berbau konteks seksual pun menjadi jenis dari bullying penindasan seksual ini.

Korban bullying ini kebanyakan perempuan, dimana mereka mendapatkan komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, seksual, atau aktivitas seksual, hingga pesan pornografi atau biasa dikenal dengan sexting.

6. Bullying prasangka
Bullying prasangka adalah tindakan bullying yang mencakup semua tindakan bullying di atas. Pelaku ini, bisa melakukan berbagai jenis bullying pada 1 korbannya. Bahkan, beberapa pelaku ini justru menerapkan suatu peraturan dan mengintimidasi suatu kelompok untuk mengikuti aturan yang terkadang dinilai aneh oleh kabanyakan orang.
Misal, harus menggunakan baju yang sama, memiliki salam khusus, prilaku khas dan sebagainya bila tidak ingin mengalami kekerasan fisik atau psikis (hal ini mereka berikan dalam bentuk ancaman).

Kenali 6 jenis bullying di atas, dan hindari tindakan tersebut. Jangan sampai, justru anak atau bahkan Anda yang menjadi pelaku bullying itu sendiri.