Kelola DAPODIK Dengan Benar Agar Tak Ketinggalan Program KEMENDIKBUD

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) merupakan kumpulan berbagai data yang tidak dapat diukur/didata secara parsial yang berisikan data siswa, guru sekolah, serta sarana prasarana sekolah. Munculnya sistem pengisian Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) secara terpadu merupakan bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar dapat memudahkan pihak kementerian dalam merumuskan program-program yang akan dijalankan demi meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.

Jika sebelumnya setiap sekolah memiliki pendataan sekolah dalam beragam bentuk yang berbeda, kini setiap sekolah memiliki sistem dan format yang sama. Hal ini sangat bermanfaat untuk memudahkan Kemendikbud maupun pihak lain yang memiliki kepentingan akan data Pendidikan untuk mengakses dan mengolahnya sesuai kebutuhan.

Manfaat Mengisi DAPODIK Dengan Benar

Sesuai Instruksi Menteri Nomor 2 Tahun 2011 tentang pengelolaan data pokok Pendidikan dan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan, maka setiap sekolah wajib untuk mengisikan secara detail mengenai data sarana dan prasarana sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), peserta didik, hingga proses pembelajaran di dalam Rombongan Belajar (Rombel). Semua data ini harus diisi dengan benar agar bisa ikut serta dalam program-program Kemendikbud yang bermanfaat bagi sekolah, seperti: mendapatkan bantuan-bantuan termasuk dana BOS, tunjangan guru, sarana dan prasarana sekolah, hingga tunjangan bagi guru.

Program-program Kemendikbud tersebut hanya bisa dialokasikan pada sekolah-sekolah yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika tidak mengisi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dengan benar, maka pemerintah atau pihak terkait akan sangat kesulitan dalam mengevaluasi data sekolah tersebut untuk kemudian ditetapkan memenuhi syarat sebagai penerima bantuan atau berbagai program lain dari Kemendikbud.

Meskipun memiliki manfaat yang besar, nyatanya hingga kini masih ada saja pihak sekolah yang belum mengisi Data Pokok Pendidikan dengan benar karena faktor waktu, tenaga, bahkan tingkat kerumitan dalam proses pengisiannya. Namun, semua kendala ini telah mampu diatasi oleh FEdu.iO dan BTS.

Kelola Dapodik Mudah, Cepat, dan Efektif

Kini sekolah dapat mengelola Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) siswa dengan FEdu.iO dan BTS. secara mudah, cepat, dan efektif.

Berbagai kemudahan yang didapat antara lain:

  1. Impor ratusan, ribuan, hingga ratusan ribu data DAPODIK lebih cepat.
  2. Manajemen sekolah dapat mengatur jadwal belajar siswa dan kelas siswa berdasarkan DAPODIK yang telah diimpor.
  3. DAPODIK siswa, guru, dan staf dapat diimpor secara mudah melalui iO.
  4. Lebih mudah dalam kelola penambahan data siswa seperti siswa baru, kenaikan kelas, siswa yang telah lulus.

FEdu.iO dan Fingerspot BTS memberikan kemudahan dalam kelola Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) nih, sekarang bisa isi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dengan benar ya, agar tak ketinggalan program-program penunjang sekolah, siswa dan guru dari Kemendikbud untuk peningkatan mutu setiap sekolah.

Siswa Nakal Ternyata Juga Berpotensi Sukses!

Kenakalan siswa hingga kini masih menjadi masalah tersendiri di dunia pendidikan. Hampir setiap sekolah memiliki siswa yang cenderung susah diatur, suka melawan, pemberontak hingga sering mengganggu siswa lain di kelas. Namun, tingkat kenakalan siswa ini bervariasi pada kenakalan siswa yang sampai menimbulkan kerugian fisik atau materi serius sebaiknya segera ditindak dengan tegas, meminta pertolongan pihak-pihak tertentu agar tidak menimbulkan kerugian besar yang lebih luas. Selama kenakalan yang dilakukan siswa tidak menimbulkan kerugian materi atau fisik yang berarti, atau sekiranya kenakalan siswa tersebut masih bisa ditoleransi, maka sebaiknya sikapi dengan bijaksana dan sabar. Libatkan guru, staf bimbingan konseling dan orangtua serta siswa yang bersangkutan untuk mencari solusi bersama.

Beberapa fakta tentang siswa nakal berikut ini bisa menyadarkan kita untuk lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapinya.

1. Kenakalan yang dilakukan disebabkan berbagai hal yang
Setiap akibat pasti diawali dengan adanya penyebab. Begitu juga dengan kenakalan yang dilakukan siswa bisa disebabkan oleh banyak hal baik dari faktor internal sekolah, maupun eksternal yaitu rumah dan lingkungan bermainnya. Faktor dari sekolah bisa berupa adanya paksaan dari siswa lain yang ia takuti maupun yang ia segani sehingga ia melakukannya demi pengakuan sosial yang sangat penting di masa anak-anak atau remaja.

Akan tetapi, terkadang siswa melakukan tindakan yang melanggar juga bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan. Atau bahkan memang siswa tersebut memiliki sifat yang tidak mudah diatur, tidak mudah setuju dengan orang lain, ini bukanlah hal yang salah. Dari sisi psikologis anak-anak seperti ini justru memiliki kepribadian yang teguh pendirian dan gigih jika disikapi dan diarahkan dengan benar.

2. Siswa nakal juga berpotensi sukses di masa depan.
Bapak dan ibu guru mungkin menjadi pihak yang paling sering dibuat pusing dengan keberadaan siswa yang suka memberontak, melanggar aturan atau berulah di dalam kelas. Namun sebaiknya tetap sabar dan sikapi dengan bijak. Karena bisa jadi siswa nakal tersebut justru kelak akan menjadi orang sukses yang bisa membuat bapak dan ibu guru bangga sebagai guru yang pernah memberinya ilmu hingga ia sukses.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Berlin (Jerman), Universitas Luxembourg dan Universitas Illinois (Amerika Serikat) pada tahun 1968 hingga tahun 2008 didapat hasil yang cukup mencengangkan, dimana banyak anak-anak yang sulit diatur atau yang dianggap sebagai ‘anak nakal’ di sekolahnya ternyata mempunyai kehidupan yang sukses dalam hal penghasilan ketika dewasa dibandingkan dengan siswa penurut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Development Psychology ini juga mengungkapkan bahwa sikap menantang atau melawan membuat anak lebih lincah dalam mencari peluang ketika dewasa, suka mencari pekerjaan yang penuh tantangan dengan potensi penghasilan yang besar. Bahkan dalam diri mereka sebenarnya memiliki semangat yang tinggi untuk membuktikan kelak bisa menjadi orang yang sukses.

Setelah mengetahui beberapa fakta tentang siswa nakal sebaiknya tahan emosi ya ketika mereka mulai berulah. Daripada menghukum siswa dengan gaya otoriter yang hanya akan membuat mereka semakin nakal dan enggan mengikuti pelajaran sekolah, sebaiknya beri bimbingan konseling, dekati dan cari tahu masalah yang sedang mereka hadapi, lalu bantu dengan solusi terbaik dan terus semangati mereka untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar sekolah.

Kalau semua siswa bersemangat untuk hadir di setiap mata pelajaran sekolah pasti kegiatan belajar mengajar jadi lebih efektif dalam suasana yang kondusif. Berikutnya, dukung dengan Fedu.iO, karena Fedu.iO memiliki beragam cara absensi yang tentunya dapat memudahkan pencatatan kehadiran siswa. Terlebih lagi dengan menggunakan Fedu.iO absensi siswa dengan berbagai cara absensi tetap akan terkumpul dalam satu aplikasi. Ini dia beberapa metode absensi di Fedu.iO:

a. Absensi kehadiran di mesin absensi
Siswa dapat melakukan absensi kehadiran di mesin absensi yang sudah terhubung dengan aplikasi FEdu.iO.
b. Absensi dengan Scan GPS
Absensi scan GPS ini dilakukan siswa di App FEdu.iO  yang dapat diakses di ponsel Android  maupun iOS. Tersedia 4 pilihan tipe Scan GPS yang dapat dipilih oleh siswa berdasarkan   kebutuhan. Melalui fitur ini tentu sangat efektif dalam aktivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
c. Tandai kehadiran siswa di ponsel guru
Guru dapat melakukan absensi siswa secara paperless dengan menandai kehadiran siswa di akun App FEdu.iO guru. Dengan fitur ini, maka pemantauan absensi siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan mudah.

Sangat mudah bukan? Sehingga siswa bisa memilih metode absensi sesuai dengan kebutuhannya. Ayo pakai Fedu.iO sekarang.

[PENTING DIKETAHUI] Sekolah Hanya Boleh Buka Kembali dengan Memenuhi Syarat Ini

Pembelajaran jarak jauh atau belajar secara online atau biasa disebut juga dengan daring yang telah berlangsung selama beberapa bulan sejak pandemi COVID-19 menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari para orangtua, pihak sekolah, pemerintah, hingga dari para siswa sendiri. Di satu sisi terdapat beberapa pihak yang berpendapat bahwa pembelajaran jarak jauh ini cukup efektif dilakukan, bahkan ada sebuah wacana untuk melanjutkan praktiknya meski kondisi sudah normal, yaitu dengan mengombinasikan beberapa hari belajar di sekolah, dan beberapa hari belajar di rumah. Namun di sisi lain cukup banyak tantangan yang harus dihadapi berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh ini, mulai dari sulitnya jangkauan internet di berbagai wilayah, ketidaksanggupan beberapa orangtua untuk mendampingi anak selama belajar jarak jauh maupun ketidaktersediaan gawai yang mendukung, hingga sulitnya pihak sekolah dalam memaksimalkan proses belajar mengajar di luar sistem standar yang selama ini telah diterapkan di sekolah. Masih ditambah lagi dengan adanya beberapa siswa yang belum mampu beradaptasi dengan suasana belajar di rumah, kehilangan kesempatan bersosialisasi langsung dengan teman sekolah atau ekstrakurikuler dimana hal ini sangat penting bagi perkembangan psikologis siswa dan keterampilan sosial atau soft skill mereka.

Terlepas dari adanya beragam hal yang dirasakan pihak sekolah, orangtua maupun siswa terkait pembelajaran jarak jauh di masa pandemi tersebut, kini pemerintah telah mengizinkan dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Keputusan ini pun menuai reaksi yang beragam. Sebagian orangtua menyambut dengan gembira karena berbagai kesulitan selama PJJ dapat berkurang, namun tak sedikit pula yang merasa khawatir jika sekolah akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Perlu diketahui, bahwa langkah pemerintah dalam memberikan izin dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah tentu telah melalui serangkaian pemikiran dan pertimbangan, sehingga tak perlu terlalu khawatir selama pihak sekolah, orangtua, dan siswa proaktif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Penting untuk saling mendukung, memantau, dan menegakkan pemenuhan syarat diperbolehkannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, antara lain:

a. Sekolah berada di zona hijau.
b. Memenuhi 4 persetujuan, yakni dari pemerintah daerah atau dinas pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah, komite sekolah, serta orangtua.
c. Siswa dan staf sekolah beserta seluruh masing-masing keluarganya tidak memiliki gejala COVID-19.
d. Diawali dengan masa transisi selama 2 bulan yang akan dilanjut dengan masa kebiasaan baru jika aman.
e. Maksimal yang belajar di kelas tidak lebih dari 18 siswa untuk SD, SMP, SMA, dan untuk PAUD tidak lebih dari 5 anak.
f. Jarak minimal antar siswa atau dengan guru atau saat berinteraksi dengan staf sekolah adalah 1,5 meter.
g. Siswa, guru maupun seluruh staf sekolah wajib menggunakan masker kain non medis 3 lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi tisu dan diganti setelah beberapa saat penggunaan.
h. Sekolah menyediakan media cuci tangan atau hand sanitizer yang mudah diakses dan mengingatkan seluruh penghuni sekolah untuk rajin cuci tangan.
i. Sekolah memiliki thermo gun.
j. Selain itu, sangat dianjurkan bagi sekolah untuk lebih kreatif dalam membuat ide-ide baru terkait keamanan dan keselamatan siswa beserta seluruh tenaga pendidik dan staf di lingkungan sekolah.
k. Sekolah harus memiliki pemetaan warga yang dilarang masuk wilayah sekolah.
l. Kantin dan penjual jajanan tidak diperbolehkan beroperasi di lingkungan sekolah untuk sementara waktu.
m. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler juga belum diperbolehkan untuk diadakan.
n. Memperhatikan pengaturan hari dan jam belajar seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, bahwa jumlah hari dan jam belajar dapat dilakukan dengan sistem pergiliran rombongan belajar atau shift yang ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan situasi dan kebutuhan.

Dalam praktiknya, pengaturan jadwal masuk siswa ini tidaklah mudah dikarenakan jumlah siswa yang banyak. Namun tidak perlu khawatir, karena Fingerspot BTS telah hadir sebagai solusinya.

Dengan menggunakan Fingerspot BTS (Back to School) sekolah bisa mengatur jadwal tatap muka siswa lebih mudah.

Apa saja kelebihan Fingerspot BTS?

1. Atur jadwal masuk siswa menjadi pagi atau siang.

Dengan menggunakan Fingerspot Back to School, sekolah dapat membagi jadwal siswa menjadi pagi atau siang dengan durasi jam tatap muka tertentu. Tentunya ini memudahkan sekolah yang memilki jumlah siswa yang banyak. Sehingga protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.

2. Kemudahan pengaturan jam tatap muka siswa yang belajar dari rumah atau sekolah.

Sekolah dapat mengatur jam masuk siswa melalui Fingerspot BTS yang dapat membagi jam tatap muka siswa baik di rumah maupun di sekolah. Bukan hanya itu saja pergantian jam ini tentunya dapat diumumkan melalui ponsel siswa yang sudah ter-install App BTS.

3. Absensi siswa tetap terhitung.

Terkadang siswa yang melakukan aktivitas belajar mengajar dari rumah mengalami kendala ketika absensi tidak terhitung. Dengan menggunakan Fingerspot BTS absensi siswa dapat terhitung dengan mudah.

Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah selama pandemi harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Untuk urusan pengaturan hari dan jam belajar siswa serahkan saja pada Fingerspot BTS.

7 Cara Membangun Kepercayaan Orangtua pada Sekolah

Tahukah Anda? Bahwa studi dari New York Times tentang pola asuh anak (parenting) mulai dari era 2015 sudah didominasi oleh orangtua dengan model modern parenting. Yakni, orangtua yang rela menggelontorkan materi demi pendidikan terbaik anaknya.

Bahkan orangtua menjadi lebih aktif dan teliti dalam menentukan pilihan bagi pendidikan anaknya. Termasuk identitas sekolah, pola asuh dan model pendidikan sekolah, hingga kecanggihan atau sistem modern yang bisa memberikan kemudahan bagi orangtua dalam memantau perkembangan anaknya.

Lalu, bagaimana cara untuk menciptakan sekolah yang mudah mendapatkan kepercayaan orangtua?
Sekolah memang membutuhkan School Branding yang baik. Terlebih di era digital yang memberikan banyak keuntungan dan kemudahan ini.

Anda bisa menciptakan sekolah yang sinergi, melalui 6 cara ini:

  1. Presentasikan program sekolah
    Ketika orangtua sudah memilih sekolah Anda untuk pendidikan anaknya, maka orangtua tersebut sudah menganggap sekolah Anda adalah yang terbaik.Suatu hal yang dapat memperkuat kepercayaan para orangtua adalah dengan mempresentasikan berbagai program yang sudah dibuat, saat pertemuan di awal tahun dengan para orangtua.
  1. Membuat dokumentasi lengkap kegiatan sekolah
    Jangan sampai lembaga pendidikan Anda hanya berlabel ungkapan manis tanpa adanya bukti. Orangtua dengan modern parenting sangat membutuhkan bukti nyata akan berbagai program yang dilakukan sekolah.
    Maka dari itu buatlah dokumentasi, laporan kegiatan, foto, video atau berbagai program menarik, seperti majalah, buletin sekolah dan media internal untuk di perlihatkan kepada para orangtua.
  1. Ciptakan lingkungan sekolah yang aman
    Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak yang terjadi di lingkungan sekolah, tentu saja membuat orangtua manaruh kekhawatiran. Maka dari itu, sebelum mereka menanyakan kasus seperti ini, maka beritahu orangtua tentang kemanan sekolah Anda.
    Anda bisa melakukannya dengan cara menyediakan fasilitas kemanan, seperti : satpam profesional, alarm keamanan, alat-alat keamanan pendukung, hingga sistem pendidikan dan komunikasi yang memadai untuk meminimalisir risiko. Mengingat, di jaman modern ini sudah banyak aplikasi komunikasi untuk sekolah yang bisa memantau aktivitas anak di sekolah, seperti penjemputan anak, status anak di sekolah, bahkan identitas penjemputnya.
    Jadi, mulai terapkan hal ini sekarang!
  1. Bangun School Branding di media sosial
    Orangtua akan semakin percaya dengan sekolah pilihannya, jika semakin banyak fakta baik yang bisa diakses masyarakat umum. Jaman sekarang media sosial, web, hingga blog merupakan cara cepat untuk menciptakan image atau membangun branding.
    Kelola media sosial sekolah Anda menjadi berbobot, edukatif dan mampu menceritakan keunggulan sekolah Anda. Selain mempu membangun kepercayaan orangtua terhadap sekolah, hal ini juga bisa menjadi salah satu starategi marketing. Orangtua yang sudah percaya dengan sekolah, akan menjadi orangtua yang loyal dan mudah berbagi informasi tentang sekolah anaknya di media sosial masing-masing.
  1. Komunikasi 2 arah dengan cara modern
    Jika Anda masih menerapkan cara lama untuk menyebarkan pengumuman, maka hal ini akan membuat orangtua lama mendapatkan info sekolah terbaru. Sudah saatnya, Anda menggunakan aplikasi untuk mengirimkan pesan atau info sekolah langsung ke ponsel orangtua.
    Saat ini, sudah banyak aplikasi mobile yang mendukung sistem komunikasi ini. Dengan menggunakan aplikasi ini, para orangtua akan lebih percaya dengan sekolah yang memiliki sistem komunikasi yang baik dan modern.
    Mengapa demikian? Karena hal ini berhubungan dengan pembaruan info terhadap anak-anaknya di sekolah. Selain cepat, teknologi ini juga dinilai efektif dalam meningkatkan interaksi orangtua dengan pihak sekolah.
  1. Menyampaikan laporan kehadiran anak secara berkala
    Kendala kebanyakan orangtua adalah susah mengetahui informasi tentang kehadiran anaknya saat di sekolah. Apakah sang anak sudah sampai di sekolah tepat waktu, pulang tepat waktu, berisitirahat dan kembali belajar tepat waktu, dan sebagainya.
    Jika sekolah bisa menyampaikan laporan absensi ini secara berkala kepada orangtua, maka hal ini menjadi salah satu keunggulan sekolah Anda.
    Maka dari itu, sekolah bisa menggunakan software absensi sekolah untuk menyampaikan laporan kehadiran atau absensi siswa secara online ke ponsel masing-masing orangtua. Baik laporan scan absensi harian, bulanan, hingga semester. Bahkan layanan absensi sekolah ini bisa memberikan banyak manfaat lain yang

Jika Anda ingin menciptakan sekolah yang ingin mendapatkan kepercayaan orangtua siswa, maka 6 cara sangat membantu. Segera laksanakan, karena orangtua dengan model modern parenting akan menyukai 6 hal tersebut.