Pembelajaran Tatap Muka Di Sekolah Juli 2021, Apa yang Perlu Dipersiapkan Sekolah?

Satu tahun sudah kita hidup berdampingan dengan virus Corona. Virus yang begitu mematikan, bahkan turut mematikan laju perekonomian hingga mematikan kesempatan bagi anak didik untuk menikmati suasana belajar di sekolah. Tak sedikit anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung terpaksa putus sekolah karena harus membantu orangtuanya yang kehilangan sumber penghasilan di masa pandemi. Banyak pula anak-anak yang tak mampu mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena keterbatasan media pendukung. Bahkan berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terdapat peningkatan drastis untuk angka kekerasan  anak selama pandemi. Ada yang menjadi korban kekerasan orangtuanya, ada pula yang diindikasi melakukan bunuh diri lantaran stres dengan kondisi pandemi yang kian mempersulit kondisi anak.

Anak, orangtua, guru, semua merasakan tekanan luar biasa akibat COVID-19. Hal ini pun tak bisa dibiarkan terlalu lama. Melansir laman kompas.com yang tayang pada 19 Maret 2021, diketahui bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dalam sebuah rapat kerja Bersama komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, membahas tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 sebagai usaha akselerasi agar learning loss yang sifatnya permanen itu tidak terus terjadi. Usaha akselerasi ini pun didukung dengan pemberian vaksinasi pada tenaga pendidik.

Tentu ini merupakan sebuah kabar gembira bagi siswa, orangtua, dan juga tenaga pendidik. Diharapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah pada Juli 2021 mendatang ini tetap dilakukan dengan hati-hati karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sekolah
Menyambut kabar gembira terkait akan segera dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, tentu ada hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh sekolah untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, antara lain:

1. Protokol Kesehatan
Sekolah sebagai penyelenggara Pendidikan harus benar-benar disiplin dan serius dalam menegakkan protokol kesehatan. Meski tenaga pendidik telah divaksin, namun itu tidak akan optimal jika tidak dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan. Pastikan seluruh staf sekolah dan siswa mengenakan masker, menjaga jarak, membatasi jumlah siswa dan melaksanakan pemberlakuan sistem shift.

2. Komunikasi Efektif
Masa peralihan dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memerlukan waktu dan proses adaptasi karena siswa, orangtua, dan sekolah banyak yang terkendala komunikasi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga kedisiplinan siswa cukup sulit terpantau. Tidak semua siswa bisa mendapatkan pengawasan orangtua selama melakukan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena orangtua harus bekerja lebih keras di masa pandemi. Siswa dalam situasi seperti ini sering kali menjadi kurang disiplin dalam mengikuti proses belajar online. Di beberapa media pun banyak pemberitaan dimana siswa tidak mengikuti belajar online melainkan bermain, bersepeda, dan berbagai kegiatan lain yang termasuk dalam indisipliner.

Untuk itu, komunikasi efektif sangatlah penting. Komunikasi efektif terkait kedisiplinan anak di sekolah bisa lebih mudah dilakukan dengan memanfaatkan fitur demerit Fingerspot Back to School yang memiliki berbagai keunggulan manfaat, seperti:

  • Tersedia berbagai pilihan default poin pelanggaran indisipliner absensi siswa.
  • Mencatat poin pelanggaran siswa berdasarkan pelanggaran yang berhubungan dengan absensi siswa.
  • Manajemen sekolah dapat mengatur jumlah poin pelanggaran yang dilakukan siswa.
  • Tampilan poin pelanggaran siswa berupa semakin tinggi poin pelanggaran yang dilakukan siswa maka akan terhitung sebagai siswa indisipliner.

Laporan tindak indisipliner siswa yang dengan cepat disampaikan ke orangtua atau wali siswa akan sangat berguna untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Lewat salah satu manfaat unggulan Fingerspot Back to School yang memudahkan penyampaian informasi dari sekolah ke orangtua, memungkinkan komunikasi dari pihak penyelenggara Pendidikan atau sekolah ke orangtua atau wali siswa lebih cepat, efektif dan optimal. Segala tindak indisipliner anak selama di sekolah bisa terpantau dengan baik serta dapat ditangani lebih cepat. Sehingga mampu mendukung siswa untuk menjadi generasi yang berprestasi dan berkarakter, memiliki kecerdasan IQ dan EQ yang seimbang yang berguna untuk memudahkannya dalam meraih kesuksesan di masa depan.

Anak Banyak Gerak, Ciri Anak Cerdas

Ayah dan Bunda sering dibuat pusing dengan tingkah anak yang seolah tak bisa diam? Atau bahkan merasa khawatir dengan perkembangan motorik halusnya jika melihat anak lebih aktif bergerak daripada duduk manis? Tidak sedikit pula orangtua yang beranggapan bahwa anaknya yang terlalu aktif bergerak memiliki kelainan hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Sebenarnya Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir selama anak tidak menunjukkan gejala ADHD seperti terlalu sensitif, tidak mau mendengarkan orang lain, sering gelisah, suka mengganggu orang lain dan sering kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

Daripada khawatir berlebihan, sebaiknya Ayah dan Bunda mengetahui beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa anak yang bergerak aktif merupakan ciri anak yang cerdas, seperti berikut ini:

1. University of Eastern, Finlandia
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan University of Eastern, Finlandia ternyata anak yang lebih aktif bergerak akan memiliki kemampuan berhitung dan membaca yang lebih baik. Penelitian ini pun terbukti dengan fakta yang menunjukkan bahwa Finlandia hingga kini masih menduduki peringkat pertama dalam bidang sains dan peringkat kedua dalam bidang matematika dan membaca. Itulah sebabnya, sekolah di Finlandia menerapkan aturan bahwa anak harus bergerak aktif selama kurang lebih 75 menit per hari.

2. John Ratey, Spark: The Revolutionary New Science of Excercise and the Brain
Dari penelitian yang dibukukan oleh Dr. John Ratey dapat diketahui bahwa aktivitas anak dan perkembangan otak sangatlah berkaitan erat. Semakin aktif anak dalam bergerak maka semakin baik sirkulasi sel, kecepatan sinyal di otak dan kesehatan saraf-saraf dalam otaknya.

3. Charles Basch, Columbia
Peneliti dari Columbia, Charles Basch mengungkapkan bahwa anak yang tidak bisa diam merupakan anak yang cerdas. Hal ini dikarenakan banyaknya gerakan tubuh yang mereka lakukan berdampak pada lancarnya aliran darah ke seluruh tubuh sehingga sirkulasi oksigen ke otak pun baik, dan meremajakan sel-sel otak.

4. University of British Columbia
Bagian otak yang berfungsi sebagai penyimpan memori verbal dan pembelajaran yang disebut hippocampus dapat mengalami pembesaran ukuran ketika anak sering bergerak. Hal ini akan berdampak pada kemampuan otak anak dalam menyerap informasi dan kemampuan berpikir.

Dengan mengetahui korelasi baik antara aktivitas fisik anak dengan kecerdasannya, maka ayah dan bunda tidak perlu khawatir lagi jika anak terlihat lebih suka bergerak, berlarian, atau bermain daripada duduk manis. Apalagi di masa pandemi yang masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ seperti saat ini. banyak orangtua yang mengeluh saat PJJ diberlakukan anak cenderung bermain dibandingkan belajar atau mengerjakan tugas. Kalau sudah seperti ini maka harus ada kontrol yang baik agar anak masih bisa bergerak aktif, di sisi lain juga tetap bisa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan baik.

Oleh karena itu diperlukan adanya sistem yang efektif untuk membantu kegiatan PJJ. Fingerspot menghadirkan Fingerspot Education (FEdu.iO) yang memudahkan guru, staf sekolah, dan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah.

FEdu.iO tersedia dalam bentuk web, serta App FEdu.iO yang bisa diakses kapan pun dan dimana pun

Berikut keuntungan dari penggunaan FEdu.iO:

1. Kelola absensi siswa, guru, dan staf sekolah
Manajemen sekolah dapat memantau dan melakukan rekap data absensi kehadiran siswa, guru, dan staf sekolah dengan mudah di web FEdu.iO. Selain itu data absensi kehadiran bersifat secara realtime.

2. Absensi kehadiran melalui ponsel
Siswa dapat melakukan absensi kehadiran dengan scan GPS di App FEdu.iO saat berada di sekolah, kelas, rumah, maupun tempat lainnya. Radius scan GPS siswa juga dapat diatur sesuai kebutuhan.

3. Akses bahan materi pembelajaran online

Siswa dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran yang telah disusun oleh guru di web FEdu.iO melalui ponsel. Sehingga siswa tidak akan mengalami kendala dalam mengakses materi yang diberikan. Kemudian bahan materi akan diakses oleh siswa maupun orangtua siswa melalui ponsel di App FEdu.iO.

4. Bank soal dan ujian online:
Menyusun berbagai soal latihan maupun ujian online untuk ujian akhir semester, ujian tengah semester, dan ulangan harian dengan mudah di web FEdu.iO dan siswa dapat mengakses soal dan materi ujian secara online kapan pun dan di mana pun. Hasil ujian siswa dapat dengan mudah tampil saat itu juga saat siswa selesai mengerjakan soal latihan maupun ujian.

5. Informasi inventaris sekolah lengkap:
Pencatatan inventaris sekolah seperti informasi nama barang, jumlah barang, dan barang masuk maupun keluar. Hal ini tentu memudahkan sekolah untuk memiliki arsip mengenai inventaris apa saja yang ada di sekolah.

6. Kelola administrasi perpustakaan:
Manajemen sekolah dapat mengelola buku perpustakaan sekolah di web FEdu.iO, sehingga buku perpustakaan terdata dengan baik dan peminjaman buku lebih mudah.

7. Pencatatan laporan hasil belajar siswa:
Laporan belajar siswa atau rapor dapat disusun di web FEdu.iO dalam bentuk detail nilai, rekap, tabel, dan kartu hasil belajar. Sehingga orangtua maupun siswa dapat mengetahui hasil laporan belajar siswa tanpa harus datang ke sekolah.

8. Berbagi pengumuman lebih cepat dan mudah:
Fitur broadcast pengumuman memudahkan sekolah membagi informasi mengenai kegiatan sekolah, jadwal belajar, dan pengumuman yang berkaitan dengan sekolah tanpa perlu mencetak atau paperless.

9. Pengaturan jadwal belajar dan jadwal ujian
Manajemen sekolah dapat mengatur jadwal belajar dan jadwal ujian siswa sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan mudah.

10. Informasi yang di dapat orangtua & siswa, seperti: informasi pembayaran sekolah, informasi tranportasi siswa, informasi asrama siswa, dan Informasi kenaikan kelas, kelulusan, dan akselerasi siswa

Kombinasi yang baik antara aktivitas fisik anak di rumah dengan sistem yang efektif untuk membantu kegiatan PJJ dari Fingerspot Education (FEdu.iO) dapat memudahkan guru, staf sekolah, dan anak selama melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah. Sehingga selama masa pandemi anak bisa puas bergerak atau bermain dan akivitas akademiknya pun tetap berjalan optimal.