Maksimalkan Keamanan Dengan Mudah Pakai Smart Digital Lock

Meningkatnya tindakan kriminalitas di situasi pandemi Covid-19 ini seakan sudah menjadi rahasia umum. Kondisi krisis di berbagai aspek, tak heran membuat sebagian masyarakat memilih untuk melakukan tindak kriminalitas sebagai solusi penyambung hidup. Hal utama penyebabnya, tentu saja kondisi ekonomi yang sedang sulit atau usaha yang tiba-tiba kacau dan berhenti.

Sasaran paling tepat untuk aksi pencurian atau tindak kriminalitas ini adalah rumah, tempat usaha, mau pun kantor. Berbagai tindakan pencegahan dilakukan oleh masyarakat seperti: melakukan penjagaan secara bergantian hingga memperketat penjagaan dimana hal ini bisa menjadi salah satu solusi, namun akan lebih maksimal bila dilengkapi dengan teknologi keamanan di dalamnya.

Apakah Anda berpikir bahwa teknologi keamanan ini justru hanya mempersulit?

Bila Anda menggunakan Smart Digital Lock, maka keamanan ekstra bisa diterapkan dengan mudah!

Smart Digital Lock dari Fingerspot ini dapat dipasang dengan mudah, bahkan Anda bisa memasangnya sendiri di pintu kaca, kayu, atau aluminium.

Apa saja keunggulan Smart Digital Lock ini? Berikut 4 keunggulan utamanya:

1. Banyak pilihan identifikasi
Anda dapat memilih akses pintu menggunakan sidik jari, kartu, dan password.

2. Kunci selalu terbawa
Tidak perlu menggandakan kunci, karena proses penggandaan kunci yang terlalu sering juga berisiko. Mengingat sebagian orang kerap lupa meletakkan kunci yang mereka gandakan dan rawan di duplikasi orang lain.

3. Pantau riwayat buka pintu
Bukan hanya sekadar kunci pintu, Anda bisa memantau siapa saja yang telah mengakses pintu. Sehingga, apabila terjadi sesuatu di dalam ruangan atau rumah, maka Anda bisa menelusuri informasi lebih detail yang berisikan detail pengguna pintu atau siapa saja yang telah mengakses pintu.

4. Mengunci otomatis
Menariknya, Anda tak perlu takut lupa mengunci pintu. Sebab, pintu akan terkunci secara otomatis ketika pintu ditutup.

Selain 4 keunggulan utama dari Smart Digital Lock di atas, ada pula puluhan keunggulan lain yang perlu Anda ketahui! Baca lebih lengkap keunggulannya di sini.

Dengan pemasangannya yang mudah, Smart Digital Lock tetap memberikan keamanan maksimal bagi tempat Anda di tengah situasi yang membutuhkan tingkat kewaspadaan lebih tinggi.

Jangan Ikutan “Panic Buying”! Atau Kamu Dapat Memicu 4 Bahaya Ini

Apa kamu sedang dalam kepanikan yang luar biasa akibat mewabahnya virus Covid 19 atau Corona?
Bila memang kepanikanmu melebihi batas, baiknya mulailah menenangkan diri. Sebab, berbagai bentuk kepanikan berlebihan akan menyebabkan fenomena sosial yang justru memperkeruh keadaan seperti panic buying yang terjadi saat ini.

Fenomena panic buying ini justru menjadi wabah lain di lingkungan sosial, baik di belahan dunia maupun Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan panic buying?
Panic buying
merupakan fenomena membeli dan menimbun berbagai kebutuhan secara berlebihan yang kini menjadi tren akibat wabah virus Covid 19. Masyarakat yang dituntut melakukan berbagai aktivitas dari rumah seperti work from home, belajar dari rumah, belanja dari rumah, hingga semua hal dilakukan di rumah adalah pemicu fenomena ini.

Hal ini membuat mereka merasa harus menyediakan berbagai kebutuhan dengan cara yang brutal. Membeli dan menimbun barang secara berlebihan, bahkan diantara mereka bisa pergi dari toko satu ke toko lain hanya untuk membeli dan menimbun kebutuhan sehari-hari, akhirnya membuat stok  kebutuhan semakin menipis.

Mulai sekarang, hentikan untuk ikut “panic buying”! Karena hal tersebut akan memicu 4 bahaya ini:

  1. Boros
    Membeli barang secara berlebihan pastinya akan membuat Anda lebih boros dan bisa jadi tidak terpakai. Keinginan menimbun berbagai kebutuhan, pasti akan membuat kondisi barang menjadi tidak layak untuk jangka waktu yang lama atau justru tidak terpakai. Coba lebih bijak membelanjakan uang Anda, dan lebih tenang dalam menyiapkan kebutuhan.
  2. Terjadi krisis
    Hal yang mungkin terlihat menjadi langka dan bisa dibilang krisis stok adalah alat pelindung diri (APD) yang harganya kian meroket. Masker, sarung tangan plastik, sabun atau hand sanitizer, hingga jas plastik menjadi langka karena ulah panic buying yang dilakukan masyarakat. Bila permintaan semakin tinggi, maka bahan baku terkait juga akan langka dan menjadi krisis.
  3. Jadi penyakit yang menular
    Fenomena ini bisa jadi wabah baru bagi masyarakat. Bukan merupakan virus mematikan seperti Covid 19 atau Corona, wabah ini lebih ke gangguan psikis yang menular. Mantan Presiden American Psychological Association, Frank Farley menyebut, bila kelompok kecil melakukan panic buying maka orang lain akan terancam dan melakukan hal yang sama.
  4. Persaingan
    Fenomena ini melahirkan ‘psikologi survivalist’ yang membuat masyarakat harus bisa bertahan hidup dan melakukan segala cara untuk bertahan. Bila fenomena panic buying dibiarkan, maka kehidupan sosial masyarakat yang terganggu dan memunculkan persaingan tidak sehat yang menjadi ancaman besar.

Karena itu, hindari panic buying! Kamu bisa menghindari Covid 19 tanpa rasa panic. Mulailah dari diri sendiri untuk bijak membeli kebutuhan, dan tetap menjaga kondisi lingkungan sosial kita tetap stabil di tengah wabah Covid 19 ini. Karena kita harus tetap sehat jasmani dan rohani.