Strategi Sales Call Plan Untuk Tembus Penjualan Tinggi

Bekerja di bidang penjualan atau sales memang penuh tantangan. Apapun bentuk yang diproduksi oleh sebuah bisnis, baik berupa produk maupun layanan, pasti tujuan utamanya adalah untuk dijual pada konsumen. Bayangkan saja jika perusahaan melakukan produksi namun tidak ada penjualan, tentu kegiatan produksi bisa terancam berhenti operasi. Lalu bagaimana nasib para karyawan lainnya? Di sinilah peran vital seorang tenaga sales untuk dapat menjual produk atau layanan dari sebuah bisnis tempatnya bekerja. Semakin banyak produk atau layanan tersebut terjual, maka semakin tinggi daya produksi suatu bisnis, sehingga mampu menghidupi banyak pekerja di dalamnya.

Mengemban tugas yang luar biasa, seorang tenaga sales harus paham betul seluk beluk penjualan. Bahkan, alangkah baiknya jika ia juga memiliki ramuan khusus yang paling cocok untuk diterapkan pada strategi penjualannya. Salah satunya, tentu dengan aktif mencari, mendatangi dan menawarkan produk atau layanan pada para konsumen potensial. Jika ingin peluang penjualan lebih tinggi, jangan hanya menunggu konsumen datang, tapi datanglah pada konsumen atau klien. Aktivitas kunjungan ke klien ini sangatlah penting, karena kunjungan tenaga sales secara in-person bermanfaat untuk membangun hubungan personal dengan klien, serta memungkinkan untuk dapat berdiskusi lebih detail tentang kebutuhan klien dan solusi yang dibawa oleh tenaga sales dari perusahaannya.

Akan tetapi, hampir semua tenaga sales merasakan bahwa aktivitas berkunjung ke klien untuk melakukan penjualan merupakan salah satu pengalaman paling menegangkan yang harus dilalui. Datang ke klien memang ibarat datang ke medan perang. Perlu persiapan dengan strategi sales call plan yang matang sebagai senjatanya.

PENGERTIAN SALES CALL PLAN

Sales call plan adalah strategi distribusi untuk mengelola sebuah wilayah penjualan dan pemasaran berupa rencana kunjungan atau perjalanan tenaga penjualan lengkap dengan daftar outlet atau pelanggan yang harus dikunjungi oleh tenaga penjual sesuai waktu yang telah ditentukan yaitu pada minggu, hari, dan jam tertentu.

DAMPAK BURUK SALES CALL PLAN YANG KURANG TEPAT

Sebaiknya lakukan estimasi perhitungan yang tepat terkait waktu kunjungan sales ke klien ini agar terhindar dari masalah-masalah, seperti:

  1. Overstock

Stok barang di toko atau milik klien masih banyak, sehingga tidak ada order atau order tidak sesuai dengan estimasi.

 

  1. Stock Out

Stok barang di toko atau milik klien habis sebelum tenaga sales berkunjung, sehingga kesempatan penjualan akan hilang dikarenakan kemungkinan besar klien akan melakukan pembelian pada kompetitor.

 

  1. Tagihan Macet

Dana pembayaran yang telah disiapkan oleh klien kemungkinan besar akan digunakan untuk tenaga sales perusahaan lain yang datang lebih awal. Atau bahkan klien belum mempersiapkan sama sekali.

LANGKAH MEMBUAT STRATEGI SALES CALL PLAN YANG TEPAT 

  • Pembekalan Tenaga Sales

Berkunjung ke klien tanpa pembekalan diri, sama dengan bunuh diri, kurang rasa percaya diri, yang pada akhirnya berakibat pada hilangnya kesempatan untuk mencapai penjualan. Seorang tenaga sales wajib berkunjung ke klien dengan persenjataan lengkap, seperti: product knowledge, harga dan benefit yang bisa diterima klien, mencari banyak informasi tentang klien atau perusahaan klien, siapkan FAQ atau daftar pertanyaan yang mungkin akan diajukan klien, serta jangan lupa untuk memberikan hadiah kecil seperti free gift, atau sample product.

  •  Membentuk Tim Sales Beserta Cakupan Areanya

Cakupan area penjualan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu dibutuhkan tim-tim yang dipersiapkan khusus untuk meng-cover area penjualan tersebut agar lebih efektif. Setidaknya ada dua tipe tim sales yang umum dimiliki oleh sebuah usaha, yakni:

  • Single Team Multi Outlet, dimana satu orang tenaga sales atau beberapa orang tenaga sales dalam satu tim bertanggung jawab pada seluruh outlet baik grosir maupun pengecer di wilayah tertentu.
  • Multi Team Single Outlet, dimana beberapa orang tenaga sales dalam beberapa tim bertanggung jawab pada sebuah area penjualan berdasarkan jenis outlet tertentu. Biasanya akan dibagi-bagi menjadi beberapa tim, misalnya ada tim khusus pasar modern, tim khusus pasar tradisional, tim khusus institusi, apotek, toko obat, dan berbagai tim lain sesuai kebutuhan.

 

  • Menghitung Potensi Area

Pemanfaatan tenaga sales mutlak memperhatikan efisiensi perusahaan. Hitung dengan tepat jumlah outlet atau potensi area penjualan yang perlu dikunjungi dan berapa banyak tenaga sales yang dibutuhkan. Apakah cukup di-handle satu orang, atau beberapa orang dalam satu tim? Sebaiknya awali dengan menggunakan jumlah tenaga minimal, lalu meningkat sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.

 

  • Membuat Skala Prioritas

Tentukan berapa kali sebuah outlet atau klien butuh untuk dikunjungi dalam seminggu atau sebulan. Penentuan ini biasanya berdasarka potensi dari outlet atau klien yang bersangkutan. Semakin tinggi potensinya, maka harus semakin sering pula kunjungannya. Idealnya perusahaan-perusahaan akan menugaskan tenaga sales-nya untuk melakukan kunjungan sebanyak 4 hingga 8 kali per periode 4 mingguan pada outlet atau klien dengan potensi besar. 2 kali pada outlet atau klien dengan potensi sedang, dan 1x pada potensi yang lebih kecil.

 

  • Estimasi Kemampuan Kunjungan

Kemampuan kunjungan dihitung berdasarkan lama waktu yang dibutuhkan seorang tenaga sales atau beberapa orang dalam tim sales untuk beraktivitas di tiap outlet atau klien yang dikunjunginya. Lamanya aktivitas ini bergantung pula pada jenis outletnya. Misalnya grosir atau wholesaler pada umumnya akan lebih lama dibandingkan dengan pengecer atau retail. Dalam hal ini, tenaga sales perlu menginformasikan detail aktivitas yang dilakukan selama kunjungan berlangsung agar didapat estimasi yang mendekati ketepatan.

 

  • Menyusun Rute Kunjungan

Susunlah rute kunjungan berdasarkan potensi dan kemudahannya. Outlet atau klien dengan potensi lebih besar sebaiknya didahulukan atau diprioritaskan. Perhatikan juga kemudahan aksesnya, waktu tempuh di jalan, serta waktu-waktu kunjungan ideal setiap outlet, misalnya: untuk pasar basah biasanya pagi, yaitu sebelum jam 8 pagi; swalayan atau chain store biasanya akan memberikan jadwal tersendiri. Jika semua info ini telah didapat, maka langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam sebuah daftar tertulis lengkap dengan nama outlet atau klien, lokasi, periode minggu, hari dan jam kunjungan, beserta rutenya.

 

  • Monitoring dan Evaluasi Kunjungan

Plan, action, evaluate mutlak ada pada setiap komposisi sales call plan yang telah dibuat dan dijalankan. Perhatikan efektivitas dan efisiensi dari implementasi kunjungan tersebut apakah sudah sesuai dengan keinginan perusahaan. Sangat penting untuk melakukan monitoring atau pengecekan outlet mana saja yang tidak ter-cover. Untuk mempermudah monitoring ini manfaatkan teknologi QR Code pada Fingerspot.iO. Dengan menggunakan Fingerspot.iO lokasi kunjungan tim sales bisa ditandai menjadi spot. Sehingga saat ada staf yang melakukan kunjungan cukup scan QR Code Spotnya sebagai bukti kunjungan dan kinerjanya. Praktis, mudah, cepat dan pasti lebih akurat. Setelah melakukan monitoring dengan benar dan didapati data yang akurat terkait mana saja outlet yang tidak ter-cover, maka langkah berikutnya adalah menganalisis penyebab tidak ter-cover-nya beberapa outlet tersebut, sehingga bisa dijadikan bahan penyempurna sales call plan atau jadwal kunjungan berikutnya. Karena kondisi di lapangan bisa berubah setiap saat, oleh karenanya dibutuhkan pembaruan sales call plan secara berkesinambungan sesuai kondisi yang ada.

ANALISIS SWOT UNTUK KEMBANGKAN BISNISMU – PAHAMI PENGERTIAN, CARA MELAKUKAN DAN CONTOHNYA

Sedang mempertimbangkan untuk ekspansi usaha? Mau eksplorasi peluang baru? Atau sekedar hendak memperbarui kebijakan perusahaan? Jangan sampai salah langkah! Semua butuh strategi. Sebelum merumuskan dan merealisasikan strategi sebaiknya awali dengan melakukan analisis SWOT untuk dapat benar-benar mengetahui bagian mana dari perusahaan yang berkinerja optimal dan mana yang kurang optimal agar didapatkan strategi yang paling pas untuk bisnismu.

PENGERTIAN ANALISIS SWOT
Diperkenalkan oleh Albert Humphrey dari Universitas Stanford pada tahun 1960 – 1970-an, analisis SWOT dipahami sebagai metode analisis dalam mengawasi dan mengevaluasi faktor eksternal dan internal perusahaan untuk suatu tujuan tertentu dalam bisnis. SWOT dibentuk dari beberapa kata yang merupakan faktor analisis spekulasi bisnis yaitu: Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman).
Analisis SWOT bisa dilakukan dengan cara menganalisis dan membedakan bermacam-macam hal yang masuk dalam keempat faktor tersebut baik yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Metode analisis SWOT pada dasarnya berfokus pada peningkatan kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada.

CARA MELAKUKAN ANALISIS SWOT
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka analisis SWOT sebaiknya dilakukan oleh pihak pemilik bisnis dengan melibatkan manajemen perusahaan dan perwakilan dari semua divisi yang ada di perusahaan untuk mendapatkan banyak masukan informasi dan pemikiran. Hal ini sangat penting mengingat adanya banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan sebuah strategi jitu yang akan menentukan langkah perusahaan ke depannya.
Untuk memahami bagaimana cara melakukan analisis SWOT dengan benar, coba perhatikan dulu diagram sederhana berikut ya..

Pada diagram tersebut terdapat pemetaan berbagai faktor dari dalam dan dari luar perusahaan yang bersifat positif maupun negatif. Adapun Strenghths (kekuatan) merupakan faktor positif dan Weakness (kelemahan) merupakan faktor negatif yang keduanya berasal dari dalam perusahaan atau internal.
Strenghths adalah kekuatan bisnismu seperti pelayanan, lokasi, kualitas dan berbagai hal yang membuat bisnimu lebih unggul dari bisnis serupa milik kompetitor dan lebih dipilih oleh konsumen.
Weakness merupakan kelemahan bisnismu seperti kekurangan atau masalah-masalah yang dialami oleh konsumen ketika menggunakan produk atau jasa dari bisnismu, kualitas SDM dalam perusahaan dan berbagai hal lain yang ada pada bisnismu yang masih kurang jika dibandingkan dengan kompetitor.
Sedangkan Opportunities (peluang) merupakan faktor positif dan Threats (ancaman) merupakan faktor negatif yang keduanya berasal dari luar perusahaan atau eksternal.
Opportunities yaitu peluang yang bisa didapatkan dari hal-hal dengan kecenderungan positif yang terjadi di luar perusahaan seperti tren di masyarakat yang mungkin bisa dipenuhi oleh produk atau jasa yang kamu miliki.
Threats merupakan ancaman yang bisa didapat dari hal-hal dengan kecenderungan negatif dari luar yang terjadinya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti perubahan perilaku konsumen, munculnya banyak kompetitor, bencana alam, perubahan aturan yang mungkin mempersulit operasional bisnis, dan sebagainya.
Setelah dilakukan pemilahan dan analisis keseluruh faktor tersebut maka langkah berikutnya adalah membuat strategi termasuk di dalamnya adalah solusi untuk memperkuat strategi yang dibuat.
Pada dasarnya keempat faktor dalam analisis SWOT saling berkaitan satu sama lain sehingga mampu memberikan manfaat seperti:
⦁ Optimalisasi Strenghths (kekuatan) perusahaan atau bisnis untuk memaksimalkan keuntungan.
⦁ Mengatasi Weakness (kelemahan) yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan atau bisnis.
⦁ Mengidentifikasi Opportunities (peluang) yang berpotensi meningkatkan keuntungan perusahaan atau bisnis.
⦁ Mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh faktor dari luar perusahaan (Threats) yang terjadinya tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.
Setelah memahami komponen pada ilustrasi contoh diagram SWOT di atas, maka langkah berikutnya adalah melengkapi masing-masing kolom faktor SWOT tersebut dengan informasi yang sesuai keadaan perusahaan atau bisnismu saat ini.

CONTOH ANALISIS SWOT PADA SUATU BISNIS
Misalnya: analisis SWOT bisnis Ritel LENGKAPMART yang ingin menaikkan omset dan profit di masa pandemi yang berkepanjangan.
Strenghths
⦁ Produk lengkap
⦁ Lokasi strategis dekat perumahan dan perkantoran
⦁ Ada layanan pesan antar
⦁ Toko bersih dan nyaman
⦁ Punya banyak jaringan distributor dan supplier
Weakness
⦁ Harga produk mahal
⦁ Lahan parkir sempit
⦁ Sering terjadi shrinkage di toko
⦁ Banyak produk tak terjual hingga expired karena karyawan lalai bertugas dalam melakukan pengecekan stok produk dan tidak menerapkan FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)
⦁ Pelayanan staf di toko kurang ramah
⦁ Pembayaran hanya bisa dilakukan dengan cara cash dan transfer beberapa akun bank
Opportunities
⦁ Tren belanja online makin meningkat
⦁ Masyarakat banyak yang menggunakan media sosial untuk mereview produk dan layanan tertentu
⦁ Produk kesehatan dan herbal makin diminati masyarakat
⦁ Muncul kecenderungan masyarakat untuk melakukan panic buying
Threats
⦁ Sering terjadi regulasi peraturan dari pemerintah selama pandemi yang berdampak pada pembatasan dan syarat-syarat lainnya bagi operasional toko ritel.
⦁ Semakin banyak kompetitor yang bermunculan.
Setelah dilakukan analisis SWOT dengan poin-poin seperti tersebut di atas, maka toko LENGKAPMART mengambil strategi dengan harapan dapat menaikkan omset untuk mengurangi kemungkinan adanya produk yang tak terjual karena kurang diminati konsumen, overstock atau stok produk berlebih di toko dan gudang serta expired atau kadaluarsa, namun tetap mendapatkan profit dari penjualan yang dilakukan.
Strategi
⦁ Membuat promo bebas ongkos kirim dengan syarat minimal pembelanjaan dan maksimum jarak tertentu.
⦁ Melakukan negosiasi dengan distributor atau supplier agar produk yang tak terjual dikarenakan dekat exp untuk bisa diretur.
⦁ Membuat promo diskon dengan menjual seharga modal pada produk yang masa kadaluarsanya tinggal 1 bulan atau yang stoknya terlalu banyak di toko dan gudang dan tidak bisa diretur.
⦁ Mengurangi pembelian produk yang slow moving atau kurang laku, dan menambah stok atau pembelian produk fast moving yang sedang banyak diminati masyarakat selama pandemi seperti produk kesehatan dan herbal hingga berbagai kebutuhan pokok lainnya.
⦁ Memanfaatkan media digital seperti mobile app, online shop berbasis web, marketplace, dan berbagai platform media sosial untuk memaksimalkan promo.
⦁ Memberi kemudahan transaksi bagi konsumen dengan cara menambah media pembayaran seperti e-wallet berupa OVO, GoPay, ShopeePay, Link, i-Saku, dan sebagainya serta membuat voucher belanja yang dijual dengan harga sama dengan nominal yang tertera pada voucher tersebut.
⦁ Memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM atau karyawan di kantor, toko dan gudang serta lapangan seperti sales, security dan sebagainya dengan memanfaatkan aplikasi HR ⦁ Fingerspot.iO yang dapat mempermudah karyawan dalam melakukan tugas kerja secara terorganisir dan efektif lewat fitur ToDo, memudahkan manajemen perusahaan dalam memantau kinerja karyawan hingga lebih praktis dalam mengelola penggajian.
Bagaimana? Sangat mudah bukan dalam melakukan analisis SWOT untuk mengembangkan bisnismu. Apalagi jika didukung dengan teknologi kekinian seperti Fingerspot.iO pasti bisa jadi lebih efektif, optimal dan efisien.